9/23/2015

Cansu & Hazal Episode 16 PART 1

Cerita di episode sebelumnya..... Cansu sedang bersama Ozan, Dilara dan Cihan datang dan melihat keadaan Ozan. Dilara mencemaskan Ozan, Ozan meminta ibunya marah karena sudah mempermalukan ibunya lagi. Dilara menahan amarahnya dan mencemaskan Ozan. Penjaga tahanan mengatakan bahwa waktu mereka sudah habis. Cihan mengajak Dilara kembali, Ozan meyakinkan bahwa dia akan baik-baik saja.

Dilara dan Cihan berbicara lalu Rahmi dan Alper muncul. Cihan tampak tidak suka dengan kedatangan Rahmi. Lalu Cihan mengajak Rahmi bicara diluar. Diluar, Cihan marah pada Rahmi dan mengatakan Rahmi datang ke kehidupannya lagi setelah dia merusak keluarganya sendiri. Rahmi membantah dan mengatakan Cihan lah yang merusak keluarganya sendiri demi wanita itu (Gulseren). Cihan tampak tidak tahan dan memukul dinding dibelakang Rahmi membuat Rahmi sangat terkejut. 


Diluar, Cihan marah pada Rahmi dan mengatakan Rahmi datang ke kehidupannya lagi setelah dia merusak keluarganya sendiri. Rahmi membantah dan mengatakan Cihan lah yang merusak keluarganya sendiri demi wanita itu (Gulseren). Cihan tampak tidak tahan dan memukul dinding dibelakang Rahmi membuat Rahmi sangat terkejut. Lalu Cihan berkata bahwa ayahnya beruntung karena dia adalah ayah Cihan kalau tidak, tak akan tau apa yang akan dilakukan Cihan padanya. Rahmi beralasan apa yang dia lakukan hanya untuk keluarga Cihan dan mengatakan Dilara adalah istri yang tidak pantas diperlakukan buruk oleh Cihan. Cihan marah karena ayahnya yang dulu mempermainkan ibunya malah memberi nasehat padanya. Cihan meminta ayahnya pergi dan tidak muncul dihadapannya lagi.

Dirumah Gulseren, Hazal sangat kesal pada Gulseren. Hazal masuk ke kamarnya saat Gulseren tidak ada. Hazal menghancurkan dan merusak semua barang-barang Gulseren. Bahkan dia mengeluarkan semua baju Gulseren dan membuang ke lantai. Keriman melihat itu dan sangat senang karena Hazal sudah mewakili keinginannya. Keriman ikut masuk ke kamar Gulseren dan menyobek baju Gulseren yang dia ambil dari lemari.

Dirumah sakit, mereka mendapat kabar bahwa teman Ozan yang tertusuk pisau sudah membaik. Mereka sangat senang, Dilara ingin segera mengeluarkan Ozan dan membawanya pulang. Tapi mereka belum bisa mengeluarkan Ozan malam ini karena pemeriksaannya belum selesai. Dilara bersikeras ingin mengeluarkan Ozan malam itu juga tapi Cansu meminta ibunya tenang karena Ozan baik-baik saja. Dilara melunak dan menurut untuk pulang kembali kerumah.

Diperjalanan pulang, Dilara marah-marah dan menuding Cihan bukanlah ayah sejati. Cansu membela ayahnya karena bagaimana pun tidak ada yang bisa dilakukan oleh ayahnya. Cihan mengatakan seharusnya mereka mendatangi keluarga Canel untuk minta maaf. Dilara membantah karena merasa itu bukan salah Ozan. Dilara dan Cihan kembali bertengkar dan membuat Cansu berteriak kesal menghentikan mereka.

Cihan, Dilara dan Cansu tiba dirumah. Saat itu kedua pembantunya membicarakan Ozan yang ditangkap polisi serta tingkah laku Hazal yang sombong. Mereka bahkan merasa sangat kasihan pada Cansu. Lalu mereka terburu-buru ke depan menyambut Cihan, Dilara dan Cansu. Pembantu bertanya dimana Ozan. Cihan mengatakan Ozan masih harus di kantor polisi dan akan dijemput keesokan paginya. Sedangkan Dilara sudah dulu masuk ke kamarnya, begitu juga dengan Cansu.

Cihan masuk ke kamar tamu tempat dimana dia tidur. Cihan lalu teringat kejadian saat makan malam tadi bersama Gulseren dan Hazal. Cihan lalu mendatangi Cansu dikamarnya. Cihan meminta waktu untuk bicara dan menjelaskan masalah Gulseren. Cansu tidak mau dan belum siap untuk membicarakan itu semua. Cihan meyakinkan Cansu bahwa kapan pun Cansu ingin, Cihan akan menjelaskan semuanya tapi Cihan berpesan agar Cansu mempercayai Gulseren kalau dia tidak pernah melakukan hal itu sama sekali. Cihan lalu pergi meninggalkan Cansu dikamarnya.

Saat berjalan ke depan pintu, Cihan ditahan oleh Dilara. Dilara bertanya Cihan ingin kemana. Cihan menjawab bahwa dia ingin pergi dari rumah itu. Dilara menjelaskan bahwa dia tidak tau apa-apa mengenai kejadian tadi. Cihan masih tidak percaya pada Dilara karena dia tau bagaimana sifat Dilara. Cihan tetap ingin pergi, Dilara menuduh Cihan ditelpon oleh Gulseren. Cihan menjawab dengan dingin pertanyaan Dilara dan tidak peduli dengan apa pun pikiran Dilara bahkan tentang kalung itu. Dilara berkata “ayah macam apa kau, saat anakmu sedang dipenjara, kau malah pergi”. Cihan menjawab dengan santai bahwa dia tidak peduli apa pun tapi dia akan mengeluarkan putranya dari penjara bagaimana pun caranya. Saat Cihan berjalan keluar pintu, Dilara berkata seakan ingin mengancam Cihan jika keluar dari pintu itu. Sebelum Dilara menyelesaikan perkataannya, Cihan sudah lebih dulu memotong perkataan Dilara meminta Dilara melanjutkan dan merasa tidak peduli dengan apa pun ancaman Dilara. Dilara terdiam tidak bisa berkata apa-apa.