9/25/2015

Cansu & Hazal Episode 19 PART 1

Cerita di episode sebelumnya.... Diruang makan, Hazal sesuka hatinya makan dan mengambil makanan dengan sembarangan membuat Rahmi marah dan memukul tangan Hazal. Rahmi terlihat masih tidak suka dengan Hazal. Rahmi menasehati cara makan Hazal. Lalu Ozan datang karena baru saja pulang. Ozan bertanya pada Hazal apa yang dilakukan Hazal dirumahnya. Hazal memperkenalkan diri pada Ozan kalau dia adik kandungnya. Ozan mengatakan kalau Hazal lah yang merayu dia di club waktu itu. Dilara muncul dan menjelaskan kalau Hazal adalah adik kandungnya. Ozan marah dan berkata kalau Cansu satu-satunya adik kandungnya. Hazal kesal dan lari ke kamarnya. Lalu Ozan bertanya pada ibunya kemana ayahnya. Dilara mengatakan kalau Cihan pergi dan dia ada hubungan dengan Gulseren. Ozan marah dan langsung pergi.

Ozan menghampiri Cansu dikamarnya menuntut penjelasan dari Cansu. Cansu hanya diam dan bingung ingin berkata apa. Ozan mendesak Cansu. Cansu menjawab kalau dia juga bingung dan selama ini berpikir bahwa ibunya adalah perempuan baik-baik. Cansu lalu menceritakan mengenai semua tentang kejadian saat makan dan tentang Gulseren. Ozan semakin marah dan meminta alamat rumah Gulseren. Ozan lalu pergi menuju rumah Gulseren.


Gulseren baru saja pulang dari rumah Derya. Dia memaksa untuk pulang kerumahnya meskipun dia tidak ingin bertemu dengan Keriman. Cihan menghubungi Derya bertanya tentang Gulseren. Derya memberitahu kalau Gulseren sudah pulang. Tak lama, Gulseren tiba dirumah dan tidak bisa membuka pintunya. Keriman mengunci pintu itu dan tidak membolehkan Gulseren masuk. Gulseren menangis meratapi nasibnya.

Selang beberapa lama, tepat bersamaan dengan Gulseren turun, Cihan tiba dan menghampiri Gulseren. Gulseren meminta Cihan keluar dari kehidupannya karena dia merasa hidupnya hancur. Saat Cihan ingin menjelaskan, Ozan muncul dan berteriak memanggil ayahnya.

Ozan melihat Cihan bersama Gulseren didepan rumah Gulseren. Ozan marah dan berteriak pada ayahnya karena meninggalkan keluarga demi perempuan itu. Cihan ingin menjelaskan namun Ozan tetap keras dan menghina Gulseren. Ozan mengatakan Gulseren perempuan tidak baik yang sudah menghancurkan keluarganya merebut ayahnya agar meninggalkan mereka. Cihan menahan Ozan namun semua tetangga Gulseren sudah mendengar dan melihat semua itu. Gulseren berlari menjauh karena sudah tidak tahan dengan perkataan Ozan. Ozan pulang dengan perasaan marah pada Cihan dan Gulseren. Cihan masuk ke mobilnya dan mengejar Gulseren. Sedangkan Ozan berjalan dengan perasaan kalut sampai membuat pertengkaran dengan orang yang berpapasan dengannya.

Dirumahnya, Dilara tampak bingung dan mondar mandir. Dilara menunggu Ozan pulang dan mencemaskannya. Tak lama kemudian, Ozan pulang dengan wajah memar. Dilara ingin menghampiri namun Ozan menolak dan mengatakan kalau Cihan bukan ayahnya lagi. Lalu ponsel Dilara berbunyi, Cihan menghubungi Dilara untuk menanyakan Ozan. Dilara marah karena mengira Cihan yang membuat wajah Ozan babak belur seperti itu. Cihan balik bertanya apa yang sudah dilakukan Ozan tadi sudah keterlaluan. Tampaknya Dilara salah paham merasa Cihan yang memukul Ozan.

Cihan dan Gulsere berbicara. Gulseren menceritakan bagaimana sulitnya kehidupannya dulu. Dengan semua permintaan Hazal bahkan sikap buruk Keriman. Gulseren hanya meminta pada Cihan untuk menjaga Hazal karena Hazal berhak hidup nyaman dan tenang disana. Namun Gulseren juga meminta Cihan memberitahu Hazal untuk tidak melupakan Gulseren karena Gulseren sangat menyayangi Hazal. Gulseren juga meminta Cihan untuk kembali ke kehidupannya dan tidak membuat keadaan semakin buruk.

Lalu Cihan meminta giliran untuk bicara pada Gulseren. Cihan mengungkapkan ketidakbahagiaannya hidup bersama Dilara selama ini. Cihan juga berkata saat dia bertemu dengan Gulseren, dia merasa berbeda. Gulseren ingin berdiri dan tidak mau mendengar lebih dari itu namun Cihan menahan Gulseren untuk mendengar penjelasannya.