9/29/2015

Cansu & Hazal Episode 22 PART 2

Dilara dan Solmaz tiba di kantor yayasan. Semua sudah berkumpul untuk mengadakan rapat. Dilara merasa tidak nyaman dengan tatapan teman-teman yayasannya yang lain.

Rahmi ternyata merekam pembicaraannya dengan Gulseren saat bertemu dengannya tadi. Rahmi mendatangi orang yang pandai memalsukan rekaman suara itu. Rahmi ingin menambahkan suara Gulseren yang menerima persyaratan Dilara untuk mengambil rumah milik Dilara dan menyerahkan Hazal dan Cansu tinggal bersama Dilara selamanya di Amerika.

Di yayasan, karena merasa tidak nyaman, Dilara memberikan penjelasan mengenai siapa Gulseren itu. Dilara mengatakan kalau Gulseren wanita yang baik, dan dia tidak menginginkan uang dari Dilara. Cihan juga mengatakan jika Hazal adalah anak tidak sah Cihan maka tidak mungkin Dilara membawa Hazal tinggal bersamanya dirumah mereka. Dilara juga mengundang teman-temannya untuk makan malam bersama Hazal. 


Setelah selesai di yayasan, tak lama kemudian Dilara sudah sampai di kantor pengacara yang adalah temannya. Pengacara itu ingin membicarakan mengenai perceraiannya dengan Cihan. Dilara tidak ingin bercerai bukan karena Dilara mencintai Cihan tapi karena dia tidak ingin perusahaan mereka hancur karena jika mereka bercerai itu artinya perusahaan mereka akan terbagi dan hancur lama kelamaan. Pengacara Dilara hanya terdiam dengan pemikiran Dilara, lalu dia mengatakan akan membantu Dilara sebaik mungkin.

Cihan di perusahaannya ingin mengadakan rapat untuk meningkatkan modal, dia juga mengundang Alper. Alper percaya diri untuk ikut bahkan Solmaz pun tidak menyangkanya. Setelah Solmaz pergi, Alper menghubungi Dilara dan meminta Dilara mengurus semuanya. Dilara menanyakan berapa yang Alper butuhkan dari Dilara.

Rahmi berhasil mendapatkan rekaman suara yang sudah di edit oleh kenalannya itu. Dalam rekaman itu, Gulseren menjawab kalau dia akan menerima Hazal bersama Dilara dengan jaminan.  Rahmi lalu meminta orang itu memindahkan rekamannya ke ponsel Rahmi. Rencana Rahmi rupanya berjalan dengan lancar.

Sedangkan Gulseren berjalan pulang kerumah Keriman. Keriman menyiapkan makanan dan mengajak Gulseren makan bersamanya. Gulseren menolak dan mengatakan kalau dia akan pergi dan pulang lebih malam dan tidak perlu menunggunya. Setelah Gulseren pergi, Keriman kembali terlihat kesal dan berencana ingin mengambil gambar Gulseren bersama Cihan namun saat melihat ke bawah melalui jendela, Gulseren hanya berjalan sendiri.

Dugaan Keriman memang benar kalau Gulseren bertemu dengan Cihan. Namun mereka bertemu di tepi pantai. Gulseren terlihat lebih baik namun dia merasa setiap dia merasa senang maka akan ada kesedihan yang datang padanya. Cihan meyakinkan Gulseren bahwa semua akan baik-baik saja, Cihan  juga mengatakan kalau dia sudah bicara dengan Cansu mengenai perceraiannya dengan Dilara.

Rahmi kembali kerumah menemui Dilara. Saat itu Dilara sedang bersama Hazal dan Cansu diruang makan. Hazal mengajak Cansu bicara layaknya seperti saudara. Hazal juga menanyakan apa Casu menjadi idola disekolahnya. Cansu diam dan Dilara yang menjawab kalau semua orang sangat ingin dekat dengan Cansu. Lalu Hazal mengajak Cansu main games bau, Dilara melarang Hazal karena setiap hari sekolah, Hazal tidak dibolehkan main games karena harus mengerjakan tugas rumahnya. Hazal menurut apa yang dikatakan ibunya. Saat Rahmi datang, Dilara langsung kedepan menemuinya. Rahmi sangat senang dan menunjukkan pada Dilara rekaman yang dia dapatkan. Dilara sangat senang karena Rahmi berhasil mendapatkannya. Dilara tapi merasa masih pesimis kalau Cihan akan mempercayainya. Rahmi meyakinkan Dilara kalau pun Gulseren menyangkalnya, mereka memiliki bukti yang kuat untuk menyudutkan Gulseren.

Setelah bertemu dengan Gulseren, Cihan kembali ke hotel. Cihan masuk ke kamar dan menemukan seorang wanita duduk di sofa kamar itu. Ternyata yang datang adalah Dilara. Cihan bertanya apa yang dilakukan Dilara. Dilara mengatakan kalau dia ingin menunjukkan rekaman, Cihan mendengarkannya. Cihan hanya berkata waw lalu Dilara menambahkan dan mengatakan hal buruk tentang Gulseren yang hanya menginginkan uang. Dilara menyarankan Cihan membuka matanya lebar-lebar dan memikirkan kembali keputusannya. Cihan hanya menanggapi dengan dingin saat Dilara ingin mengirimkan rekaman itu. Cihan juga berterimakasih pada Dilara.

Lalu Cihan mengeluarkan ponselnya dan mengatakan  kalau rekaman itu ada versi lainnya. Dilara mendengarkan rekaman versi aslinya yang sudah diberikan oleh Gulseren sebelumnya saat dia bertemu dengan Gulseren. Direkaman itu, jelas sekali Gulseren menolak permintaan dan tawaran Rahmi dan Dilara bahkan  Gulseren membela dirinya kalau dia tidak butuh uang itu dari mereka. Dilara hanya terdiam mendengar rekaman asli itu.