9/19/2015

She Was Pretty Episode 2 PART 1


Kepala redaksi Kim Ra Ra memperkenalkan Sung Joon di depan tim yang lain — dia dari ‘Most’ pusat di New York dan dipindah kesini sebagai Pemimpin Redaksi mereka. Hye Jin melihatnya dengan sangat terkejut.




Flashback beberapa hari sebelumnya, ketika Sung Joon baru saja tiba di Korea dia mendapat telpon dari ‘Most’ New York yang mengingatkannya jika dia hanya akan diberi waktu tiga bulan dan di dalam taksi dia mengaku pada si supir bahwa dia kembali ke Korea setelah 15 tahun, karna ada hal yang harus ia kerjakan, dan kembali untuk menemukan payungnya. Maksudnya Hye Jin, kan…..




Dan kejadian di lift beberapa hari yang lalu, Sung Joon menegur wanita itu untuk tahu diri dan menyuruhnya keluar sehingga Hye Jin bisa kembali masuk.

Melihat Sung Joon, Hye Jin kaget, dia lantas bersembunyi di bawah mejanya, sambil mengingat kata-kata Sung Joon ketika bertemu Ha Ri, “Saya sangat bahagia bahwa temanku Hye Jin adalah orang yang keren. Orang yang keren. Orang yang keren. Keren. Keren. Orang yang keren.” Semua tim ‘Most’ memperkenalkan diri mereka kepada Sung Joon dan Han Sul kaget mengetahui pria yang menegurnya waktu di dalam lift adalah bosnya – sedangkan Hye Jin bergegas keluar untuk menghindar.









Hye Jin sampai menampar wajahnya berharap itu hanya mimpi. Dan bingung apa yang harus ia lakukan sekarang karna mereka bekerja di tempat yang sama, Sung Joon adalah bosnya dan yang paling parah mereka akan bertemu tiap hari. Ha Ri menelpon Hye Jin dan dia memberitahu segalanya. Hye Jin takut jangan sampai Sung Joon bisa mengenalinya karna meskipun dia telah berubah tapi ia yakin masih ada beberapa ciri khusus wajahnya yang masih tersisa, tapi Ha Ri meyakinkan bahwa meskipun dia seperti boneka ketika masih kecil, tapi sekarang jejak itu telah menghilang.

Ha Ri juga memberitahu jika dia tak perlu takut dengan namanya, karna nama Hye Jin tidak hanya ada satu di dunia, dan yang paling penting Sung Joon mengira Hye Jin adalah dirinya yang sekarang sedang belajar ke luar negeri.

Hye Jin kemudian pergi menghadap manajer tempat kerjanya sebelumnya, dan berlutut sambil memegang celana bosnya seperti saran Ha Ri — merengek meminta pembatalan pemindahannya ke tim Editor Most. Tapi si manajer berkata bahwa tidak ada departemen manapun yang bisa mengalakan kekuasaan departemen Editing Most karna seorang kepala editor yang norak, yang dikenali Hye Jin sebagai ibu-ibu yang eksentrik, Kim Ra Ra — ternyata adalah adik dari Chairman Group Jin Sung perusahaan tempat Hye Jin bekerja, dan jika Hye Jin bersikeras tak ingin dipindahkan, dia hanya perlu menulis surat pengunduran dirinya.





Hye Jin mengintip dari luar kantor tim Editing Majalah Most, bertanya-tanya apa Sung Joon ada didalam, dan tiba-tiba terkejut ketika Hyun Suk memergokinya. Hyun Suk lantas berkata padanya selamat datang di Tim Editing dan meminta Hye Jin untuk kapan-kapan mentraktirnya – membuatnya tersadar jika Hyun Suklah orang yang merekomendasikannya sehingga dia bekerja disini.

Untuk pertama kalinya, Shin Hyuk memperkenalkan namanya pada Hye Jin, dan menjelaskan bahwa tim mereka membutuhkan pekerja paruh waktu dan mempertimbangkan ketimbang sembarangan merekrut pekerja paruh waktu akan lebih baik mengambil pegawai magang Management Service yang telah bekerja untuk mereka setidaknya sekali, dan sarannya juga disetujui oleh bos. Hye Jin berusaha meminta Shin Hyuk untuk memberitahu bos membatalkan pemindahannya, tapi Joo Yeong datang dan memanggilnya.

Joo Yeong kagum dengan cara kerjanya ketika ia merevisi dan mengedit naskah yang diberikan terakhir kali, dan menjelaskan bahwa dalam tiga bulan ini, majalah Most akan disibukkan dengan pembuatan edisi spesial ulang tahun yang ke 20 sehingga mereka membutuhkan tambahan pekerja paruh waktu, dan dengan kemampuannya dia merasa Hye Jin cocok untuk pekerjaan ini.







Tapi, Hye Jin meminta untuk kembali dipindahkan ke tim Management Service, dan mengaku bahwa dia sama sekali tak tahu apa-apa tentang bidang ini, Jo Young merasa dia adalah orang yang tepat karna selain kemampuannya statusnya sebagai pegawai magang di perusahaan Jin Sung membuatnya tidak akan lari ketika pekerjaan menjadi sulit – dan dia tak perlu khawatir karna hanya akan melakukan pekerjaan yang ringan dan penerjemahan yang sederhana. Joo Yeong kemudian menjelaskan jenis-jenis majalah Most yang diterbitkan dan artikel-artikel yang dimuat didalamnya — dan menurutnya ketika dia sudah mengetahui ini, dia sudah mengetahui setengah dari yang seharusnya ia tahu.

Hye Jin melihat Sung Joon keluar dari ruangannya yang berjalan ke arah Joo Yeong, membuatnya kaget dan berpura-pura masuk ke bawah meja karna ingin mengambil pulpennya. Dia kemudian berdiri dan bergegas keluar — sekali lagi membuat Shin Hyuk yang melihatnya kebingungan, bertanya-tanya apa dia lagi sakit perut.













Di dalam toilet, tanpa sengaja Hye Jin mendengar pegawai lain memuji ketampanan Sung Joon menyebutnya memiliki karisma dan senyumannya yang manis. Ha Ri meng-smsnya sampai kapan dia akan terus duduk di dalam toilet seperti orang bodoh menghindar darinya padahal dia tidak akan ketahuan. Hye Jin kemudian memantapkan dirinya untuk tidak lagi menghindar dari Sung Joon dan keluar dari kamar kecil — tapi sayang dia mengira seorang pria yang berjalan ke arahnya adalah Sung Joon, sehingga ia berlari masuk ke dalam lift untuk menghindar, tapi ternyata di dalam lift itu ada Sung Joon yang sebenarnya – membuatnya berpikir mungkin karna paranoid dia sampai berpikir jika pria tadi adalah Sung Joon.

Tiba-tiba liftnya berhenti, membuat Hye Jin panik dan menggedor-gedor pintunya. Sung Joon kemudian menariknya, memanggil namanya Kim Hye Jin dengan melihat tanda pengenalnya dan berkata padanya bahwa dia mengerti jika dia masih ingin hidup, tapi tidak aman jika dia menggedor-gedor pintu liftnya.

















Berada satu lift bersama Sung Joon membuat Hye Jin gugup setengah mati, sampai melap keringatnya dengan tisu dan bahkan menggertakkan giginya, membuat Sung Joon berbalik ke arahnya dan memberitahunya jika ada tisu tersangkut di dahinya.

Hye Jin tiba-tiba merasa sulit bernafas, dan sialnya lampu dalam lift mati, Sung Joon menyadari jika dia mengalami claustrophobia dan untuk membuatnya tenang Sung Joon menaruh sebuah earbud di telinganya sambil memperdengarkan lagu ‘close to you’, dan berkata pada Hye Jin bahwa seseorang yang mengajarnya ini dan ketika dia mendengarkan lagu ini, dia merasa jauh lebih baik. Pintu lift akhirnya terbuka dan Sung Joon keluar meninggalkan Hye Jin. (hehehe sama persis yang dilakukan oleh Hye Jin kecil, dan ngomong-ngomong lagunya keren).


Ha Ri mereject telpon dari seorang wanita, tapi ternyata wanita itu telah berdiri di depannya. Dia meminta Ha Ri untuk datang di hari ulang tahun ayahnya minggu depan dan berkata: “Kau masih tetap putri ayahmu,” membuat Ha Ri tertawa dengan kata-katanya. Wanita ini lantas berkata padanya, “Kata-kataku tampak lucu bagimu. Padahal tidak ada yang lucu”. Tapi, tiba-tiba seseorang menyapa wanita ini sehingga Ha Ri pamit pergi, dan teman wanita ini berkata padanya: “Bukankah dia putrimu.”

Di dalam ruang kantornya, Kim Ra Ra memberitahu Sung Joon bahwa di tim mereka pemimpin redaksi juga harus berperan sebagai kepala redaksi virtual dan menjelaskan bahwa dia bisa ada disini karna nepotisme. Sung Joon mengerti dengan maksudnya, dan memberitahunya bahwa dalam tiga bulan kedepan akan ada beberapa kondisi dan untuk sekarang dia hanya perlu berjanji sesuatu padanya dimana anggota tim tidak boleh tahu apa yang akan ia katakan disini.





Hye Jin datang mendampingi Joo Yeong ke studio pemotretan model, dan ketika dia memberikan air pada model, Sung Joon tiba-tiba berteriak memarahinya karna telah lalai melepas sepatunya sehingga mengotori latar tempat pemotretan. Hye Jin segera membuka sepatunya dan meminta maaf, tapi Sung Joon segera menariknya dan mengenali jika dia adalah gadis yang ada dalam lift waktu itu Kim Hye Jin. mengetahui namanya ketika melihat tanda pengenalnya – dan yang paling memalukan Sung Joon melihat kaus kaki Hye Jin yang bolong meskipun dia berusaha menyembunyikannya.

Joo Yeong kemudian memberitahu Sung Joon bahwa Hye Jin baru masuk hari ini sehingga dia masih belum tahu apa-apa dan dia adalah pegawai dari bagian Manajemen Servis yang dipindahkan ke tim ini hanya untuk selama tiga bulan, dan Sung Joon merasa lega mengetahui dia bukan bagian dari tim ‘Most’ sehingga dia tidak akan berurusan dengan orang seperti ini.



Kepala redaksi Kim Ra Ra ternyata mampir ke studio pemotretan, dan menegur rambut Hye Jin yang ikal, membuatnya merasa muak dan sangat tidak mencerminkan ‘Most’, tapi Hye Jin menjawab bahwa rambutnya sudah ikal sejak lahir. Dia memberitahu Hye Jin bahwa dia menyukai sesuatu yang berkilau seperti pakaian, sepatu, perhiasan, dan orang-orang, dan jika dia ada dalam timnya entah itu tiga bulan atau tiga jam, dia harus terlihat seperti mencerminkan ‘Most,’ dan bertanya apa dia bisa melakukannya. Tapi Hye Jin malah balik bertanya bahwa dia tak tahu pasti bagaimana harus mencerminkan seperti ‘Most,’ membuat Ra Ra hanya bisa berkata, “Kalau begitu tolong.”

Hye Jin duduk di tempat pemberhentian bus sambil menatap dengan sedih sebuah poster wanita cantik yang terpajang, dan Ha Ri ternyata datang menjemputnya. Ha Ri hampir tak percaya bagaimana bisa Hye Jin dan Sung Joon bertemu di perusahaan yang sama dan berkata pada Hye Jin jika dia tak perlu khawatir karna Sung Joon sama sekali tak tahu apa-apa. Hye Jin mengatakan, “tiga bulan berikutnya akan sama seperti hari ini,” dan mengakui jika bersamanya, membuatnya tak bisa bernafas dengan baik.




Di apartemennya, Sung Joon berdiri di depan jendela sambil melihat hujan turun membuatnya teringat masa kecilnya, waktu itu Sung Joon dan Hye Jin kecil berlari bersama di tengah guyuran hujan, dan Sung Joon melihat rambut Hye Jin berubah menjadi ikal. Mereka kemudian pergi ke salon dan Hye Jin kecil berkata pada Sung Joon, “Saya sama sekali tidak mirip dengan ayahku, kecuali saya mewarisi rambut ikal ini,” dan meminta Sung Joon untuk merahasiakan tentang rambutnya, dan berkata jika hal yang ia benci adalah berjalan ditengah hujan.


****BERSAMBUNG***