10/10/2015

Ashoka Samrat ANTV Episode 182


Di Kerajaan Magadha, Aakramak sedang sibuk memerintah prajuritnya untuk mencari para tahanan yang kabur ke segala penjuru istana, ketika Aakramak sedang memantau dari koridor istana, dari arah belakang Ashoka berjalan mengendap endap sambil membawa buntelan berwarna merah tanpa memperhatikan orang dibelakangnya sehingga tak ayal Ashoka bertabrakan dengan Aakramak, mereka berdua sama sama kaget “Kamu ini dari mana saja ?” Aakramak merasa heran “Memangnya apa yang terjadi ?” Ashoka pura pura tidak tahu ”Tiga tahanan kita telah melarikan diri”, “Mereka itu bukan penjahat, Aakramak” Aakramak mulai merasa curiga ke Ashoka “Aku sangat berharap kamu tidak ikut terlibat dalam pelarian mereka, Ashoka ,,, mereka telah melarikan diri dari penjara kita, ini bukan pertanda baik, aku harus mencari mereka !” tiba tiba Aakramak melihat buntelan berwarna merah milik Ashoka yang teronggok dekat kaki Ashoka “Rupanya barang barangmu ada disini” ujar Aakramak kemudian berlalu meninggalkan Ashoka, Ashoka segera mengambil buntelannya ketika hendak berbalik tiba tiba Ashoka bertemu dengan Radhagupta yang menanyai kemana saja dia pergi, Ashoka mengarang sebuah cerita kemudian bergegas Ashoka meninggalkan Radhagupta sambil membawa buntelan merahnya yang berisi baju kebesarannya yang berwarna hitam bila dia menyamar menjadi Agraduta, Radhagupta sedikit penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Ashoka.

Di kerajaan Ujjain, Ulka (Mirka) si gadis misterius sedang mengintip ke dalam tenda Bindusara, Chanakya memergokinya “Ulka, apa yang kamu lakukan di situ ?” Chanakya mulai curiga pada gadis ini “Samrat Bindusara membutuhkan kertas dan pena jadi aku membawakannya” Ulka pura pura memelas “Kamu tidak perlu melakukan itu semua ! Dia mempunyai pelayan untuk ini semua, kamu ini tamu”, “Merupakan sebuah kehormatan bisa bekerja untuk Samrat Bindusara” Chanakya masih tidak percaya pada Ulka si gadis beracun “Ya sudah, berikan padaku dan istirahatlah !” Ulka menyerahkan kertas dan pena itu seraya berkata “Baiklah” kemudian berbalik meninggalkan Chanakya, sambil berjalan keluar dari tenda Bindusara, dalam hatinya berkata “Aku harus menyelesaikan misi ini untuk membunuh Bindusara segera !” bathinnya dalam hati tiba tiba ada seseorang yang memanggilnya “Ulka !”

Di dalam tenda Bindusara, Bindusara sedang di layani oleh seorang pelayan dan seorang prajurit yang saling berdebat satu sama lain dalam melayani Bindusara, Bindusara yang tersenyum dan tertawa kecil melihat ulah mereka, Chanakya berusaha untuk merelai mereka, di luar tenda dekat gerobak yang berisi karung gandum, seorang laki laki bertanya pada Ulka “Ulka, apa yang kamu lakukan disini ?”, “Aku sedang melayani Samrat Bindusara” ujar Ulka “Apakah kamu bisa membawa aku menemui Samrat Bindusara ?” tiba tiba Ulka segera menyerang laki laki itu dengan mencakar pipinya dan berkata “Pasti ! Aku akan membawamu kesana” laki laki itu langsung jatuh dan menggelinjang kesakitan di tanah dekat gerobak, tepat pada saat itu Chanakya keluar dan merasa ada yang tidak beres di luar, Chanakya berusaha melihat apa yang sedang terjadi di luar, laki laki itu masih terbaring di tanah sambil kesakitan dan berusaha minta tolong namun suaranya tidak keluar, Ulka yang tahu kedatangan Chanakya segera bergeser maju ke depan gerobak agar Chanakya tidak bisa melihat laki laki itu “Ulka, apakah ada yang tidak beres ?” Chanakya kembali curiga pada gadis ini “Tidak ada apa apa, Acharaya Chanakya ,,, kamu ada disini lalu mengapa ada masalah ?” Chanakya semakin heran “Apa maksudmu ?”, “Seperti yang aku katakan padamu” Chanakya semakin tidak mengerti “Siapapun bisa meragukan kamu, apalagi dengan cara kamu mencoba mendekat ke Samrat Bindusara”, “Cara itulah yang membantu aku, aku hanya ingin melayani Samrat Bindusara” Ulka berusaha memelas “Aku akan selalu mengawasi pelayanan kamu” Chanakya masih mencurigai gadis beracun ini

Di kerajaan Magadha, di ruang pribadi Samrat, Sushima nampak marah pada Aakramak “Bagaimana bisa para tahanan itu lari ? Bagaimana mungkin ini terjadi ? Seseorang pasti telah membantunya !” Sushima semakin kesal dan marah “Ada seseorang disana juga, Samrat Sushima” Aakramak mulai buka suara “Dan kamu tidak melakukan apa apa ! Iya kan ? Kamu bahkan tidak tahu bagaimana caranya mengamankan istana ini !” bentak Sushima lantang sambil turun dari singgasananya dan menghampiri Aakramak “Jangan lupa kehadiranmu itu karena istana ini ! Aku adalah putra mahkota, segera setelah aku menjadi Samrat dan jika kamu tidak bisa melakukan tugasmu maka lebih baik kamu pergi saja dan beristirahat sana ! Sekarang pergi dari sini dan cari ketiga tahanan itu ! Cari juga siapa yang membantu mereka melarikan diri, apakah kamu bisa melakukan hal ini ?” Aakramak merasa tertantang dengan ejekan Sushima “Jika aku tidak berhasil mencari mereka maka aku akan mengundurkan diri dari penunjukkanku sebagai panglima perang” Sushima tersenyum senang “Kamu mempunyai waktu dua hari untuk membuktikannya padaku, kenapa aku harus mempertahankan kamu di posisi itu !” bentak Sushima kesal, Aakramak segera pergi meninggalkan ruangan itu, Charumitra dan Khalatak yang menemani Sushima disana hanya terdiam melihat kemarahan Sushima “Sushima, lebih baik kamu istirahat dulu” sela Charumitra yang mendengarkan pembicaraan mereka sedari tadi “Mereka telah melarikan diri dari aku, ibu ,,, ini merupakan tamparan keras di wajahku”, “Pada akhir permainan nanti, kita pasti akan tertawa bersama sama, anakku” Charumitra berusaha menenangkan Sushima “Aku pasti akan di nobatkan sebagai putra mahkota dan Samrat suatu hari nanti, tapi pada saat ini aku ingin tahu siapa yang telah mengkhianati aku !” Sushima melirik ke arah Khalatak “Perdana menteri Khalatak, cari tahu siapa yang telah membantu mereka melarikan diri dari sini ! Mungkin bisa jadi Ashoka ! Panggil Ashoka ! karena dia menginginkan agar aku membebaskan teman temannya itu dan tiba tiba saja mereka melarikan diri dari sini, ini merupakan sebuah pertanda” Khalatak segera memanggil salah satu prajurit untuk memanggil Ashoka

Di sebuah penjara Noor nampak terikat dengan posisi terbaring dengan mata tertutup dan berteriak meminta tolong “Tolong, lepaskan aku, biarkan aku pergi dari sini, tolooong” tiba tiba ada seseorang yang berjalan mendekatinya, Noor panik dan bertanya “Siapa kamu sebenarnya ?” laki laki itu dengan tenang menjawab “Aku adalah Dastan !”, “Tidak mungkin ! Aku bahkan bisa mengenali langkah kakinya” laki laki itu tersenyum “Kenapa kamu ingin membunuh dia ?” dengan keadaan terikat Noor masih menunjukkan keberaniannya “Pergilah sana dan panggil Dastan dulu !”, “Prajurit prajuritku akan semakin meningkatkan penyiksaan terhadap dirimu !” kemudian beberapa prajurit masuk ke dalam penjara dimana Noor terikat, mereka langsung menyiramkan air ke tubuh Noor secara bersama sama

Di kerajaan Magadha, Ashoka sudah berada di ruang pribadi Samrat, Dharma menyusul di belakang, Ashoka merasa heran “Kenapa kamu memanggil ibuku kesini ?” Sushima tersenyum sinis sambil menghampiri Ashoka dan Dharma yang berdiri di depannya “Nama ibumu Dharma, bukan ? Jadi jika kamu berkhianat pada seseorang maka bukan kamu saja yang berdosa tapi kamu juga akan mempermainkan nama ibumu” ujar Sushima sambil memegang tangan Ashoka dan diletakkan di kepala Dharma “Aku tidak akan berbohong”, “Ashoka tidak mungkin berbohong” Dharma tidak suka dengan perlakuan Sushima terhadap Ashoka “Lalu dimana kamu ketika teman temanmu melarikan diri dari tahanan ?” Ashoka hanya terdiam sambil menatap ke arah Sushima “Kenapa kamu tidak mengatakan apapun ? Apakah kamu mencoba untuk menyembunyikan kebenaran ?” ejek Sushima “Kamu ingin membuktikan bahwa aku adalah seorang pengkhianat oleh karena itu kamu mengambil semua hakku kan !” ujar Ashoka kesal “Bukan, bukan begitu, Ashoka ,,, kamu ini saudaraku tapi seseorang telah menantang keamanan kita, aku meminta padamu sesuatu”, “Apa itu ?” Sushima kembali tersenyum sinis “Kamu terlihat oleh Aakramak, apakah kamu ada di dalam kamarmu ?” Ashoka menatap Sushima tajam “Seperti yang aku bilang, aku ada di kamarku”, “Dimana kamu semalam ? Katakan sebenarnya ! Kepercayaan ibumu terikat dengan ini semua ! Kenapa kamu hanya diam saja, Ashoka ?” tepat pada saat itu Radhagupta menghampiri mereka dan berkata “Pangeran Ashoka bersama denganku semalam, kami berdua mendiskusikan sesuatu di kamarku”, “Cukup ! Cukup pangeran Sushima ! Aku fikir kamu telah mendapatkan jawabannya sekarang !” sela Dharma “Tapi aku masih berfikir kalau Ashoka ini yang telah mencoba membantu mereka, Ashoka tidak di ijinkan untuk pergi keluar dari istana selama tujuh hari ke depan !” ancam Sushima sambil berlalu dari ruangan itu di ikuti oleh Charumitra dan Khalatak, sepeninggal mereka Dharma mencoba menenangkan Ashoka kemudian berlalu dari sana, tinggal Radhagupta dan Ashoka, Ashoka sangat berterima kasih pada Radhagupta “Aku mau membantu kamu, kalau kamu juga mau mengatakan padaku apa yang telah kamu lakukan” Ashoka mengangguk “Percayalah padaku, Radhagupta”, “Hanya kamu yang aku percayai Ashoka” Ashoka menganggukkan kepalanya kemudian Radhagupta meninggalkan Ashoka, sepeninggal Radhagupta, Ashoka berkata pada dirinya sendiri “Aku sangat berharap guru Chanakya ada disini, dengan begitu aku bisa menceritakan semuanya padanya”…