10/17/2015

Ashoka Samrat ANTV Episode 186


Di ruang sidang kerajaan Magadha, seorang laki laki mengabarkan pada Sushima kalau mereka mempunyai resiko yang sangat besar dari Kalingga pada saat ini, Sushima sudah mempunyai sebuah rencana untuk menyelesaikan persoalan Kalingga, salah satu pedagang juga bertanya pada Sushima “Samrat, apakah kami sekarang sudah tidak aman lagi di Magadha ? Gerobak kami di serang dan semua uang kami di curi” Sushima sangat geram, Sushima benar benar ingin tahu siapa yang bertanggung jawab dengan ini semua “Mereka itu semua pengkhianat, Samrat ! Mereka bahkan telah membunuh salah satu orang kami” ujar si pedagang, Sushima menolak untuk mentoleransi semua kejadian ini selamanya “Kita harus segera melakukan beberapa rencana secepatnya” ujar Sushima sambil berlalu dari sana, perdana menteri Khalatak ingin mencegah Sushima namun Sushima sudah pergi secepat angin

Di kamar Sushima, perdana menteri Khalatak berusaha menemuinya “Pangeran Sushima, mengapa kamu meninggalkan ruang sidang seperti tadi ? Kamu tidak memberikan reaksi apapun untuk persoalan besar seperti ini” Sushima merasa geram karena sebenarnya itu semua adalah uang mereka “Mereka semua itu di kirimkan ke Avanti atas perintah ibuku tapi mereka telah merampoknya semua ! Maafkan aku karena aku tidak bisa menginformasikan kamu tentang hal ini, masih ada banyak yang akan di kirimkan ke Avanti tapi jika hal ini di lakukan maka bisa bisa kita bangkrut, kita harus menjebak mereka sesegera mungkin !” ujar Sushima kesal, perdana menteri Khalatak tidak mempunyai petunjuk apapun dimana keberadaan mereka, Sushima ingin tahu semua orang yang menjadi pengungsi “Para penyerang itu pasti dari kelompok seperti itu, kita hanya bisa mencapai mereka melalui Ashoka, panggil Ashoka cepat !” perdana menteri Khalatak segera meninggalkan Sushima

Di ruang pribadi Samrat, Ashoka sudah berada didepan Sushima “Ashoka, dimana tempat para pengungsi itu ? Mereka tidak hanya mencuri harta benda kita dan melanggar aturan kita tapi mereka juga telah membunuh salah satu prajurit kita, aku ingin memberikan hukuman mati pada mereka !” Ashoka tertegun “Kak Sushima, jika mereka di hukum dari pengadilan atau otoritas yang lebih tinggi yang telah merenggut segala sesuatunya dari para pengungsi itu, itu tidak benar” ujar Ashoka “Mereka ini adalah para tersangka ! Mereka akan terus membunuh orang orang kita setiap hari, para pengungsi ini telah merampok uang kita yang aku kirimkan untuk membantu yang membutuhkan” Ashoka hanya diam mendengarkan “Pertama tama kita akan menghukum para pejabat yang telah melakukan korupsi, kelompok pemborentak tidak akan melakukan sesuatu seperti ini lagi !” Sushima mencoba membicarakan tentang bukti bukti yang menunjukkan tidak ada pegawai manapun yang terlibat “Kamu sebenarnya berusaha menghentikan kami untuk melakukan keadilan dengan tidak menceritakan pada kami kenyataan yang sebenarnya, bukan ?” Ashoka mencoba memberikan informasi tentang sisi kemanusiaannya yang datang sebelum menjadi seorang pangeran “Kita seharusnya mengerti tentang permasalahan mereka, ulurkan tanganmu pada mereka maka mereka akan mempercayai kamu, kamu harus mengambil langkah pertama terlebih dulu” Sushima memaksa untuk mengetahui lokasi para tersangka “Kami tidak membutuhkan ceramahmu, Ashoka !” kedua bersaudara itu mempunyai pandangan yang sangat berbeda, Sushima mengancam dia dengan menjadikannya sebagai terpidana lagi dalam kasus ini, jika Ashoka tidak mau membantunya, Ashoka tetap menolak untuk menceritakan semuanya tentang para pengungsi itu kepada Sushima “Cukup, kak Sushima ! Ketidakadilan telah terjadi pada mereka selama ini” ujar Ashoka geram, Sushima tidak ingin melakukan apapun yang bisa membuatnya tampak atas fakta bahwa Ashoka adalah saudaranya, Ashoka sendiri tidak ingin mencegah Sushima yang sedang mengikuti dharmanya, Sushima menyadari bahwa kebungkaman Ashoka menandakan bahwa Ashoka tahu lokasi para pengungsi itu, akhirnya Ashoka menegaskan hal ini “Aku tahu semua itu tapi aku tidak akan mengatakannya padamu, kak !” hal ini tentu saja membuat Sushima marah “Ini akan dianggap sebagai pemborentakan !”, “Jika kamu melakukan keadilan pada para pemborentak ini maka aku akan mengatakan semuanya padamu !” Sushima memanggil prajuritnya untuk menahan Ashoka, Ashoka hanya tersenyum ketika para prajurit itu membawanya pergi dari hadapan Sushima

Di tenda Chanakya, cakaran kuku Ulka yang beracun mulai dirasakan oleh Chanakya, saat itu Chanakya nampak kesakitan sambil mengobati luka itu, tak lama kemudian Bindusara menghampiri Chanakya dan merasa heran ketika Chanaknya kesakitan “Apa yang terjadi padamu, guru ?” Chanakya menceritakan pada Bindusara kalau Ulka itu sangat pandai, dia telah berhasil menggoreskan kukunya pada punggung tangan Chanakya ketika Ulka membantunya mengelap tangannya tadi “Aku tidak ragu lagi kalau dia itu adalah Vish Kanya (wanita beracun), racun yang tertinggal inilah buktinya, dia telah merasakan semua hal yang tidak mungkin dan racun yang sangat berbahaya” Bindusara semakin panik “Racun berbahaya apapun tidak akan mempengaruhi aku tapi racun ini adalah racun tertentu yang mungkin bisa saja membunuhku, dia berada disini pastinya untuk sejumlah alasan yang sangat penting, dia berusaha untuk membunuh aku dengan mencobakan racunnya padaku” Bindusara ingin memanggil Raj Vaid untuk membantu Chanakya namun Chanakya segera mencegahnya “Samrat, Raj Vaid telah menghilang secara misterius baru baru ini” Bindusara merasa menyesal telah percaya pada Ulka “Maafkan aku, guru ,,, semuanya tidak akan terjadi seperti ini jika aku mendengarkan kamu pada waktu itu, aku akan mendapatkan tabib yang special untuk kamu, aku akan meminta para prajurit untuk menahannya”, “Tidak ada Vish Kanya yang akan membunuh seseorang untuk alasan pribadi, dia mungkin melakukan ini semua karena permintaan seseorang, dia tidak mungkin menceritakan pada kita apapun meskipun kita menahannya, kita harus mencari tahu orang yang telah mengirimkan dia kesini, kita harus melakukan hal ini secara pintar” ujar Chanaknya “Kamu harus sangat berhati hati padanya, Samrat ,,, dia seharusnya tidak boleh mendekati kamu dalam keadaan apapun, kedua sebarkan rumor ini kalau racun ini nyaris membuat aku sekarat, aku belum tahu solusi apa untuk hal ini, namun Ulka harus tahu tentang hal ini, aku sendiri tidak bisa diperlakukan seperti ini, hal ini akan mengingatkan Ulka, kita tidak akan bisa mencapai target utama, kita harus meningkatkan kepercayaan dirinya sehingga dia merasa nyaman, aku tahu apa yang aku lakukan kemudian, waspdalah, Samrat ! Jangan membuatnya curiga bahwa kamu telah mengetahui segalanya” Bindusara segera berlalu meninggalkan Chanaknya

Di suatu tempat terlihat seorang wanita tua sedang melakukan ilmu hitamnya, tiba tiba datanglah seorang wanita yang menutupi tubuhnya dengan syal besar ternyata orang itu adalah Charumitra, Charumitra telah siap untuk pergi sejauh apapun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, wanita tua itu memberikan sebuah tanda pada tangan Charumitra, Charumitra menjerit kesakitan “Kamu harus siap menghadapi berbagai macam penderitaan untuk benar benar melakukan apa yang kamu pikirkan, seperti pengetahuan tentang Tantra yang sudah lama sekali tidak pernah di gunakan, apakah mental dan fisikmu siap untuk ini semua ? Sebuah kesalahan kecil bisa membuat kamu kehilangan semuanya, apakah kamu siap untuk mengambil resiko yang besar ini ?” Charumitra benar benar siap untuk menghadapi semuanya untuk membuat Dharma dan Ashoka pergi dari kehidupannya, wanita tua itu mengangguk “Bersiaplah untuk menghadapi penderitaan yang sangat ekstrim, itu akan membuat kamu meneteskan air mata darah, perjalanan ini akan penuh dengan penyiksaan dan sakit yang tidak tertahankan !”

Di tepi kolam, Ashoka sedang berdiri disana dengan tangan terikat di belakang dan dijaga oleh beberapa prajurit, Sushimalah yang mengikat tangan dan kaki Ashoka dengan kencang, tak lama kemudian Sushima menghampiri Ashoka sambil menumpahkan semacam cairan ke dalam kolam tersebut, Sushima memberikan kesempatan pada Ashoka “Kenapa kamu ini ingin melukai dirimu sendiri ?” Ashoka tidak masalah dengan semua itu “Aku suka dengan warna itu” tiba tiba Sushima yang merasa kesal dan menahan amarahnya langsung mendorong Ashoka masuk ke dalam kolam, Ashoka tercebur ke dalam kolam sambil berusaha untuk membuka ikatan tersebut, sementara ujung tali itu di ikatkan pada sebuah batu besar, Ashoka merasa pusing setelah berjuang membebaskan dirinya di dalam air…