10/19/2015

Cansu & Hazal Episode 44


Bermula ketika Cihan datang ke rumah Gulseren karena khawatir. Sementara Ozkan di dalam rumah yang kan “mencabuli” Gulseren pun bingung ketika Cihan datang. ia segera melarikan diri dari belakang rumah. Cihan memecahkan kaca jendela untuk masuk ke rumah Gulseren. Cihan melihat Gulseren pingsan disofa dan lantai begitu berantakan dengan gelas pecah. Cihan mebawa Gulseren ke rumah sakit.

Cihan melihat Gulseren pingsan
Cihan membawa Gulseren ke RS
Sementara Pesta Ultah Ozan masih saja berlangsung. Di sana Ozan main drum bersama band dan Cansu pun diajak naik ke panggung. Semua gembira saat itu dalam ultah perayaan hari jadi ka Ozan ke 18. Kecuali Hazal... yang selalu iri huh.

Kak Ozan main drum, pintar juga ya kakak ini
Suasana pesta
Cansu diajak maju ke panggung
Lalu cowok yang naksir Cansu datang. Hazal mengawasi mereka dari jauh. nampak Ozan datang dan Cansu mengenalkan cowok itu ke Ozan. saat Ozan mengajak Cansu pergi. Hazal menghampiri cowok tersebut dan mengenalkan dirinya sebagai adik kandung Ozan.

Lelaki yang naksir Cansu
Hazal mencoba mendekati lelaki yang naksir Cansu, emang dasar Hazal sukanya bikin kisruh
Di rumah sakit Gulseren sadar dan dia tidak mengingat apa yang telah terjadi.kemudian Cihan menelpon Ozan agar menjaga Cansu dan mengajak Cansu ke rumahnya. dia megatakan pada Ozan bahwa Gulseren sedang dirumah sakit dan jangan memberitahu Cansu akan hal itu. Dilara mendengarkan Ozan yang sedang bertelepon dan kemudian menanyakan kepada Ozan ada apa.

Gulseren di RS, ia todak ingat kejadian yang baru saja menimpanya
Dilara berfikir bahwa Cihan ingin menghabiskan malam bersama Gulseren. Dilara emosi dan dia pergi ke rumah yang ditinggalin Gulseren bersama Candan. dia mengetuk ngetuk pintu rumah itu. Dilara dan Candan melihat jendela samping telah rusak kemudian mereka pulang ke rumah Dilara.

Saat di rumah Dilara mereka mendapat kejutan yaitu Rahmi pulang. Dilara memeluk Rahmi dan menceritakan apa yang dia rasakan mengetahui Cihan bersama Gulseren. Pagi harinya Gulseren pulang dari rumah sakit. Sampai di rumah dia berusaha untuk mengingat apa yang sudah terjadi dia sedikit mengingat saat melihat gelas yang ada di lantai.

Dilara mengetuk pintu rumah Gulseren yang baru
Kakek Rahmi menengkan Dilara
Gulseren buru-buru rumah setelah ia sadar
Gulseren mencoba mengigat setiap langkahnya saat malam itu. kemudian dia inget dengan Keriman yang datang. dia berfikir Keriman yang telah memukul kepalanya untuk mencuri kalung Cansu. dan dompetnya yang telah kosong.

Cihan menghubungi Yildirim dan menyuruh menyelidiki apa yang telah terjadi pada Gulseren dan apa Ozkan terlibat. Lalu Cihan menyuruh beberapa pekerja memasang cctv di rumah Gulseren.

Lalu polisi datang ke rumah Ozkan. Ozkan dan Keriman ada di rumah. komisaris menyuruh anak buahnya untuk mengeledah rumah itu termsuk telepon dan tablet untuk diperiksa. polisi melihat Keriman terbukti memakai kalung Cansu. Keriman dan Ozkan di borgol oleh polisi. Keriman nampak hiteris. Keriman diintrograsi dikantor polisi. Keriman memberitahukan polisi bahwa kalung yang dia pakai itu palsu dan mengatakan pada detektif bahwa Gulseren menghadiahkan kalung itu untuknya.

Keriman dan Ozkan akan ditangkap polis
Gulseren terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Keriman. Cihan mengatakan bahwa Gulseren adalah orang baik tetapi di dunia ini banyak orang jahat.

Cansu menelpon Cihan dan menjelaskan bahwa Ozan memaksanya untuk bermalam. dan Cansu bertanya apakah Gulseren akan mengerti dan Cansu ngajak Cihan untuk sarapan bersama.
Pagi itu Cansu pergi berpamitan pada Ozan.

Cansu pamit pada kak Ozan
Ozan sangat senang ternyata kakeknya telah kembali Hazal juga menyapa Rahmi namum kemudian Hazal dicuekin lagi. Candan menelpon Dilara dan memberitahukan bahwa Ozkan memberikan foto-foto keluarga pada Candan dan dia akan memberikan pada Dilara.

Sementara Cansu nyusul ayah untuk sarapan bersama. Cansu ingin mengajak Gulseren bergabung, ia menelpon ibunya dan saat itu Gulseren berkata bahwa ia berencana akan membuka toko sendiri. Gulseren mengatakan nanti ia akan datang gabung sarapan.

Cansu datang ke restoran
Dilara memberikan tiket ke New york untuk Ozan sebagai hadiah Ozan sangoat senang. Dilara ingin Ozan belajar di sana tetapi Ozan tidak mau. Ozan membicarakan hadiah dari Cansu. Nampak Dilara dan Rahmi sangat senang melihat hadiah Cansu. Lalu Hazal mencoba untuk mendekati Ozan. Hazal mengajak Ozan untuk pergi bermain bowling atau menonton film tetapi Ozan membuat alasan. Ozan tidak mau memakai jam tangan dari Hazal, meski Hazal memberitahukan itu jam tangan asli.

Sementara saat sarapan Cansu memberitahukan Cihan bahwa dia telah berbicara dengan Gulseren tentang Azmi yang mengantar jemput Gulseren bekerja tetapi dia menolak. Dia berfikir Gulseren bekerja keras tetapi hanya menghasilkan uang sedikit. Cansu menyaraNkan agar drak blue perusahaan Cihan membeli dari toko Gulseren. Cihan memberitahukan Cansu itu tidak mungkin karena perusahaan mempunyai peraturan. Cansu menyarankan agar mereka menjual borek di satu lokasi.

Saat Cansu, Cihan, Gulseren juga Seyma makan bersama
Kemudian Seyda datang dan Cansu bilang Seyda adalah temannya. Seyda menjelaskan pada Cihan bahwa dia sekarang bersekolah di sekolah Cansu. Dia telah mengikuti ujian matematika dan dia mendapat nilai yang bagus dan dia ditawari beasiswa .itu atas saran dari Ozan. Ozan mengatakan bahwa Hazal tidak akan disekolahkan ke sekolah Cansu jadi Seyda ada di sekolah itu sebelum Hazal. Cihan memberikan selamat pada Seyda. Kemudian Gulseren datang bergabung dengan mereka. Saat mereka makan bersama Dilara mengirim foto-foto Gulseren dengan pria lain kepada Cihan. Cihan pun agak terkejut tapi dia mencoba tenang.