11/05/2015

Cinta Elif ANTV Episode 31


Asli baru saja kembali ke rumah, Elif menawarkannya untuk tidur di kamarnya saja, tetapi Asli mengatakan kalau dia ingin tidur di kamar ibunya saja, Elif kemudian mengantarkan Asli ke kamar ibunya.
Kemudian Asli mulai menciumi parfum yang biasa dipakai oleh ibunya, melihat hal itu Elif menjadi sedih. Lalu Asli mengambil foto pernikahan orang tua mereka, dia mengatakan kalau dia ingin seperti ibunya yang penuh cinta dan kasih kepada orang lain, Asli mengatakan kalau ibunya mirip sekali dengan Elif,tetapi Elif juga mengatakan kalau Asli lebih mirip seperti ibu mereka. Kemudian Asli meminta Elif duduk disebelahnya, Asli mengatakan kalau saat ini sedang hamil. Mendengar hal itu wajah Elif menjadi murung.
Bahar baru saja sampai di rumah Elif, dia melihat Elif sepertinya banyak masalah, Bahar mengajak Elif untuk menceritakan semuanya. Tetapi tiba2 HP ELif berdering, ternyata Pelin menelepon Elif, dia sedang merasa kesal dan ingin berbicara dengan seseorang, awalnya Elif menolak karena Asli baru saja pulang dari rumah sakit, tetapi tiba2 Elif mendengar kalau Pelin menangis, hal itu tidak seperti Pelin yang biasanya Elif kenal, akhirnya Elif pun menjadi iba dan bersedia untuk bertemu dengan Pelin. Merekapun janjian untuk bertemu di sebuah kafe. Kemudian Elif mengatakan kepada Bahar kalau dia harus pergi dulu menemui Pelin, Elif meminta tolong Bahar untuk menjaga Asli. Bahar bersedia untuk menjaga Asli, dan dia juga mengatakan kalau mereka bisa berbincang2 setelah Elif pulang nanti.
Di kafe Omer mendapatkan kabar, kalau Tayyar baru saja keluar dari rumah sakit. Lalu tiba2 Arda datang.
Arda : Maaf aku datang terlambat kawan.
Omer : Lupakan hal itu, apa yang telah membuat kau sakit perut sejak pagi tadi kawan? Katakan apa yang telah terjadi?
Arda : Kawan, aku telah menghancurkan semuanya.
Omer : Memangnya apa yang telah kau lakukan kali ini? Katakan saja to the point.
Arda : Aku mencium Pelin dan dia menamparku. Apakah itu sudah cukup jelas? Apakah itu sudah sangat to the point? Kenapa kau malah tertawa? Itu tidak sopan. Sudah cukup.
Omer : Baiklah kawan, aku akan mengatakan sesuatu, apa kau sadar kalau kau tidak bisa menyatakan cintamu kepada Pelin dengan cara seperti itu?. Bersyukurlah dia hanya menamparmu, tetapi tidak sampai menembakmu.
Arda : Berbicara sebagai orang lain memang mudah, tetapi coba kau posisikan dirimu di posisiku saat ini kawan. Aku telah kehilangan cintaku dan juga teman baikku dalam satu kali kesempatan saja. Aku ini **** (dari terjemahannya sudah disensor)
Sementara itu Nilufer sedang menangis di kamarnya, lalu tiba2 Metin mengirimkan SMS kepada dia, intinya Metin meminta maaf atas kesalahan yang telah dia perbuat.
Lanjut lagi ke perbincangan Arda dan Omer di Kafe.
Omer : Aku adalah orang terakhir yang dapat kau mintai pendapat tentang hal ini,apa kau tidak mengerti maksudku? Kau pasti paham maksudku kawan.
Arda : Aku mengerti..aku mengerti. Gadis yang kau cintai ada di hadapanmu, dan kau ada di dalam pikirannya. Kita berpikir kalau semuanya telah berjalan begitu saja, tapi tiba2 ternyata kau kembali lagi ke caramu yang lama. Bagaimana kau bisa berbohong kepadaku? Kita sudah mengatakan kalau gadis ini hanyalah korban, tetapi kita tidak bisa memecahkan keras kepalamu, dan selain itu…..Omer, buka matamu, buka matamu. Tidak ada orang yang bisa bersabar selamanya, tidak akan ada lagi orang yang akan menunggumu selama ini kawan, bahkan sebuah batu pun lama-lama juga akan hancur. Sudah jelas sekali kalau gadis itu sangat setia, dan dia sudah sangat sabar sekali. Kau sangat bersalah, karena melakukan hal seperti itu kepada gadis ini kawan. Hei kawan, dengan siapa aku berbicara sekarang?, Apa aku sedang berbicara dengan tembok?
Ketika Arda sedang berbicara dengan Omer, tiba2 Elif datang, Omer kaget melihat kedatangan Elif.
Omer : Apa kau telah meneleponnya? (sambil menunjuk ke arah Elif)
Arda : Siapa?
Arda membalikan badannya dan kemudian dia melihat Elif datang, Omer dan Elif saling bertatapan, dan akhirnya Elif pergi meninggalkan tempat itu.
Arda : Apa yang terjadi kawan?
Omer : Dia pergi. Apa kau telah mengatakan kepadanya kalau kita sedang ada disini?
Arda : Tidak, aku bersumpah. Kejar dan hentikanlah gadis itu, ayo paling tidak lakukanlah sesuatu kawan.
Omer lalu mengejar Elif. Sesampainya di depan kafe, Pelin baru saja turun dari taksi, dia meminta maaf karena terlambat datang, hal ini karena Pelin terjebak kemacetan.
Elif : Aku pikir kita datang kesini hanya agar supaya kita bisa saling curhat satu sama lain.
Pelin : Ya tentu saja, memangnya apa yang telah terjadi?
Elif : Arda dan Omer ada di dalam.
Kemudian Omer berhasil mengejar Elif, dia juga melihat Pelin datang.
Omer : Pelin, lain kali jika kau ingin membicarakan suatu hal yang sifatnya pribadi, jangan berikan alamat tempat yang biasa dikunjungi oleh teman2mu Pelin. Karena kalau sudah begitu, segala sesuatunya pasti akan menjadi rumit.
Pelin : Baiklah, itu tidak menjadi masalah, kita bisa pergi ke tempat yang lain kan Elif?
Elif : Ya, aku pikir itu ide yang bagus.
Omer : Tidak, tidak, tidak, melarikan diri tidak diperbolehkan nona-nona. Perpisahan juga tidak diperbolehkan, kita semua akan masuk kedalam bersama2. Pelin, kau akan menyelesaikan masalahmu dengan Arda, apa pun itu masalahnya.
Pelin : Omer, mood ku sedang tidak bagus.
Elif : Memangnya ada masalah apa?
Omer : Jika kau mengijinkan aku akan menceritakannya (sambil melihat ke arah Pelin). Kau juga berencana untuk mengatakannya pada Elif, ketika kau akan bertemu dengannya bukan?. Jadi Arda sudah lama sekali mencintai Pelo , dan untuk menyatakan cintanya, Arda menciumnya hari ini.Pelo, menjawabnya dengan tamparannya yang terkenal itu. Begitulah situasinya. Mari masuk.
Kemudian Husein pergi menemui Tayyar, Husein mengatakan kalau ini adalah pekerjaan terakhir yang akan dia lakukan untuk Tayyar. Kemudian Husein memperingatkan Tayyar kalau saat ini yang ada di kepalanya Omer hanyalah Tayyar, bahkan Omer juga telah meyakinkan kedua teman nya di kantor polisi agar ikut bersama2 untuk mengawasi dirinya. Lalu Tayyar menanyakan apa yang dilakukan Husein, Husein menjawab kalau tugasnya adalah mengikuti Tayyar dan juga menginformasikan setiap hal yang dia kerjakan. Kemudian Tayyar mengatakan kalau teman lama tidak bisa menjadi musuh. Husein memperingatkan Tayyar kalau kemampuan dia terbatas, dia tidak bisa melakukan beberapa hal2 tertentu, oleh karena itu Husein meminta Tayyar agar tidak meninggalkan jejak karena yang dia hadapi saat ini adalah 3 polisi terbaik yang ada di Istanbul.
Akhirnya di kafe, Omer, Elif, Arda dan Pelin duduk dalam satu meja. Pelin yang sedang kesal terlihat menggaruk2an garpu di atas meja makan. Arda, Omer dan Elif hanya melihatnya saja.
Omer : Apakah aku harus memesan sesuatu kawan-kawan?. Mereka memiliki makanan pembuka yang enak sekali, ikan dan…
Pelin : Tidak, aku sudah kehilangan nafsu makan. Aku duduk disini karena untuk menghormatimu, lagipula aku akan segera pergi darisini. Sebenarnya aku merasa sangat tidak nyaman.
Arda : Cukup Pelin. Aku juga ada disini, tolong satu menit saja kawan. Kau telah mengabaikan aku sejak pagi ini dan kau telah memperlakukanku dengan buruk sekali. Baiklah kawan, kau sudah menamparku dan kau sudah melampiaskan semua kemarahanmu. Jadi kenapa masih ada kemarahan dan sikap bermusuhan seperti ini?
Pelin : Apa kau bilang? Sikapku?. Aku baru saja menemukan kalau persahabatanku selama bertahun2 ini ternyata hanyalah kebohongan saja, Apakah itu tidak cukup?
Arda : Allah..Allah, Hey nona apakah aku menusukmu dari belakang?
Omer mencoba menengkan Arda kembali.
Arda : Shuusshh, aku minta waktu sebentar kawan, apakah aku telah menusukmu dari belakang?apa aku sudah menghianatimu? Atau aku sudah menyakiti keluargamu?. Aku mencintaimu, hanya itu. Apakah ada hukuman untuk orang yang sedang jatuh cinta, mungkin saja aku tidak mengetahuinya.
Pelin : Itu ada kawan, itu ada, jika kau kehilangan tergetmu, maka kau akan merasakan konsekuensinya.
Arda : Sedikitpun aku tidak menyesalinya, apa kau mengerti? Aku meyakini apa yang aku lakukan. Aku rasa kau sedang memiliki masalah lain, makanya kau begitu marah.
Pelin : Ya, ya itu benar sekali Arda, dengan kau melakukan hal ini, berarti kau telah membuktikan kalau Cigdem itu benar.
Lalu Omer meberikan segelas minuman kepada Arda, untuk menenangkannya.
Arda : Allah..Allah, sekarang apa lagi urusannya dengan mantan istriku?
Pelin : Arda, pertama kasus perceraianmu dengan istrimu belum berakhir, dia masih menjadi istrimu. Yang kedua, ketika saat itu dia mendatangiku, aku telah mengatakan kepadanya kalau kita hanyalah teman dan tidak ada apa2 diantara kita. Aku menangis selama berhari2, dan pastinya kau mengetahui hal itu.
Arda : Jadi maksudmu apa yang dirasakan oleh Cigdem lebih penting ketimbang apa yang aku rasakan?Lihatlah kawanku, gadis ini lebih mementingkan mantan istriku, daripada aku.
Pelin : Aku tidak bisa mendengarkan omong kosong ini lagi. Permisi Elif.
Elif : Pelin..
Arda : Kau lihat itu kawan, kalau sudah begini apalagi yang harus kulakukan? Baiklah kawan, permisi, aku juga akan pergi. Aku tidak percaya ini, aku minta maaf Elif.
Omer : Oke..tinggalkan saja Arda, biar nanti aku yang membereskannya. Apa kau ingin aku mengantarmu?
Arda : Tidak kawan, terima kasih, aku juga sedang ingin sendiri. Sampai jumpa.
Lalu Elif dan Omer hanya bisa melihat Arda pergi begitu saja.
Omer : Dari luar sepertinya ini sudah tidak baik, ini terlihat sangat mirip bukan?. Ayo..ayo..aku menunggu, kau harus membuat tendangan Pelin menjadi sebuah gol. Dan baiklah sekarang giliranmu. Kau harus menendang bola ke sudut yang tertinggi dari gawang. Dan aku akan menunggumu. Baiklah aku sudah siap. Ohya, bukankah kau sangat suka memulai pertengkaran?
Elif : Aku tidak suka bertengkar..
Omer : Allah..Allah jadi selama ini aku sepertinya berbicara dengan orang lain. Pakaian seperti ini tidak cocok denganmu Signorina (Maksud pakaian disini adalah tingkah laku Elif, ini hanyalah kata kiasan). Berteriaklah, memaki2lah, atau aku tidak akan tahu dengan siapa aku berdansa saat itu.
Elif : Komisar, beberapa menit yang lalu kau mengatakan kalau situasi ini sangat mirip, tidak situasi Arda dan Pelin tidak mirip dengan kita. Karena diantara kita sudah tidak ada yang perlu dibicarakan. Selamat malam.
Elif kemudian pergi meninggalkan Omer.
Keesokan paginya Elif pergi mengunjugi Nilufer. Sementara itu Omer pergi ke penjara untuk menemui teman sekamar Taner ketika di dalam sel. BACA SELANJUTNYA || Cinta Elif ANTV Episode 32