11/02/2015

Mahaputra Episode 215


Di kerajaan Mughal, Agra ,,, ketika Jalal sedang berdiskusi dengan para menterinya, tiba tiba ada seseorang yang tertawa dengan keputusan Jalal, orang itu adalah Faqat Mal yang tiba tiba tertawa terpingkal pingkal sambil maju ke depan Jalal “Yang Mulia Raja Jalalludin, aku tidak akan mengikuti keyakinanmu !” Jalal langsung membentak Faqat Mal “Kalau begitu lepas pakaianmu dan turban di kepalamu itu !” Faqat Mal segera membuka pakaiannya “Pertama tama turbanmu dulu !” Faqat Mal melepas turbannya dan ditaruhnya di lantai 

Sementara itu di kerajaan Mewar, Pratap sedang berlatih pedang di tempat latihan, tiba tiba para putri raja berlari lari ke dalam tempat latihan itu dan mengelilingi Pratap dengan pakaian laki laki seperti seorang prajurit, Pratap bingung “Kalian semua akan menjadi kuat dan meninggalkan semua rasa malu kalian” tepat pada saat itu Phool menghampiri mereka dan menyela pembicaraan mereka, kemudian Pratap meninggalkan Dangal “Aku tidak akan ikut dalam kompetisi ini” ujar Phool kemudian “Kamu memang tidak bisa bertarung kan makanya kamu tidak ikut bergabung dalam kompetisi ini” para putri raja yang lain mengejek Phool, 

Sedangkan Ajabde saat itu sedang mengajari para pelayan tentang tanaman, Pratap menghampirinya sambil bertanya “Ajabde, kamu sepertinya tidak begitu tegang dengan kompetisi ini”, “Aku tidak begitu tertarik dengan kompetisinya” Pratap terkejut “Kenapa kamu selalu menolak untuk menjawab setiap pembicaraanku ?”, “Jika kamu mempunyai beberapa permasalahan maka jangan katakan padaku” tepat pada saat itu Ratu Jaiwanta menghampiri mereka “Ajabde, bisakah kamu membantuku ?” Ajabde segera menuruti permintaan Ratu Jaiwanta dan meninggalkan Pratap, Pratap tertegun menatap kepergian mereka 

Ratu Bhatyani memasuki kamar Raja Udai Singh yang saat itu sedang duduk sendirian, Ratu Bhatyani langsung memijat pundak Raja Udai Singh sambil berkata “Kamu kelihatan sangat tegang memikirkan rencana pernikahan pangeran Pratap, aku akan mengurus semuanya, Rana Ji” ujar Ratu Bhatyani, 

Sementara itu Ratu Jaiwanta mengajak Ajabde ke dapur, Ratu Jaiwanta menyuruh semua pelayananya keluar meninggalkan mereka berdua “Aku tahu, bibi pasti membutuhkan bantuan untuk membuat makanan” Ratu Jaiwanta hanya tersenyum dan berkata “Sekarang letakkan barang barang itu disini” Ajabde segera mendekati barang yang ditunjuk oleh Ratu Jaiwanta, ternyata barang itu berat namun Ajabde terus berusaha untuk mengangkatnya dan menaruhnya di tempat yang di inginkan Ratu Jaiwanta, Ratu Jaiwanta kagum dengan usaha Ajabde “Jika kamu bekerja keras maka kamu pasti akan menang !”, “Aku tidak memenuhi syarat dalam kompetisi ini, Maharani Jaiwanta ,,, aku tidak begitu berani” Ratu Jaiwanta tersenyum “Aku akan memanggil Pratap dan kerjakan latihanmu, jangan duduk selama aku memanggil Pratap !” ujar Ratu Jaiwanta kemudian berlalu dari sana, saat itu Ratu Sajja Bai juga ada disana, rupanya Ratu Jaiwanta dan Ratu Sajja Bai sangat menyukai Ajabde untuk menjadi calon pendamping Pratap, kemudian Ajabde pergi dari dapur itu 

Di kerajaan Mughal, Agra ,,, Faqat Mal membuka pakaiannya di depan semua orang, Bhairam Khan segera memerintahkan prajuritnya untuk membunuh Faqat Mal “Jangan ! Jangan Khan Baba ! Tidak ! Tidak sekarang !” Jalal lalu meminta sebuah cambuk, setelah mendapatkan cambuk itu Jalal kemudian mencambuki Faqat Mal yang duduk berjongkok didepannya sambil berkata “Jangan pernah mentertawakan perintahku ! Ini adalah kesalahanmu dan kamu akan mendapatkan hukumannya !” kemudian Jalal menyuruh anak buahnya untuk membunuh Faqat Mal BACA SELANJUTNYA || Mahaputra Episode 216