11/09/2015

Mahaputra Episode 234


Episode dimulai dgn Pangeran Pratap yg hendak pergi ke marwar. Raja Uday menghentikan Pangeran Pratap & bertanya, "kemana kau akan pergi, Pangeran Pratap?" Pangeran Pratap menjawab, "Marwar" Raja Uday hendak protes namun Pangeran Pratap segera memotong ucapan ayahnya, "Bajhi Raj, aku akan mencoba memahaminya, karena saat ini kita membutuhkan bantuannya." Raja Uday langsung menyuruh Ratu Jaywanta utk menghentikan Pangeran Pratap dimana Ratu Jaywanta juga berdiri tdak jauh dari mereka. Ratu Jaywantapun menghentikannya. Pangeran Pratap mengatakan, "aku tdak mengerti, karena aku hanya membutuhkan bantuan bukan kekuatan mereka. Raja Uday mengatakan, "bantuan berarti memaksa bantuan dalam perang, kau hanya perlu konsentrasi dgn pekerjaanmu."

Tiba-tiba saja salah seorang prajurit datang & menyampaikan pada Raja Uday, "pandai besi ingin bertemu dgn Anda,."

Hukum singh menunjukkan kemarahan pada Prajurit itu karena sudah mengganggu mereka. Namun Pangeran Pratap langsung menegurnya. Hukum singh ji langsung tertunduk, gugup.

Dihutan tampak tubuh Ratan Singh sudah dibawa kedarat, Guru Raghvendra mengatakan kepada kheta ji bahwa ia adalah ratan singh ji (Samant dari Ajmer). Saat Ratan singh diobati, salah Satu siswa menginformasikan kepada guru ji kalau ada pasukan yg datang kemewar. Ratan singh ji pun sadar dari pingsannya. Ratan singh ji menginformasikan ke guru ji "tdak, itu bukan pasukan bantuan utk chittor, tapi itu adalah kekuatan Mughal yg ingin menyerang Chittor. Guru Ji menanyakan apa maksud dari ucapan Ratan singh, Ratan singh menceritakan semuanya kalau ajmer sudah dibawah kekuasaan Jalal. Guru ji mengatakan, aku akan melihat seluruh situasinya."

Blacksmith salah seorang murid dari guru Raghvendra mengatakan kalau ia mendapatkan pesan dari kerajaan terdekatnya namun Ratan singh membantah ucapan murid tersebut. Mereka tampak saling beradu mulut, & Guruji langsung menghentikannya. Guruji mengatakan "aku ingin memastikan itu adalah pasukan Mughal." Guru ji segera pergi melihat pasukan yg dimaksud bersama muridnya tersebut.

Dimewar tampak Pangeran Pratap berbicara dgn mata-mata yg diperintahkan oleh Pangeran Pratap. Kembali pada Guru Raghvendra yg melihat pasukan dari kejauhan bersama muridnya, pertama melihatnya guru Raghvendra berkesimpulan kalau itu memang pasukan utk membantu Chittor, murid yg bersama Guruji tersenyum mendengarnya. Namun guruji kembali memastikannya lagi, & ia kaget kalau itu adalah pasukan Mughal. Keduanya tampak tegang melihat pasukan mughal tersebut.

Sementara itu Kembali ke chittor, dimana Pangeran Pratap tengah membaca sebuah surat & mengatakan kepada Rawal ji bahwa "kita akan mendapatkan informasi dari mata-mata kita, sekarang ajmer berada dibawah kendali jalal." Rawal ji mengatakan, "mungkin itu adalah informasi yg salah." Pangeran Pratap menjawab, "Anda hanya mempersiapkan diri utk perang, aku akan mencoba utk mengidentifikasi sesuatu."

Saat itulah Raja Uday datang & mengatakan, "saat ini kau hanya mempersiapkan strategi, Pangeran Pratap. Tdak ada yg akan melakukan perang pada hari ini." Pangeran Pratap mengangguk mendengar perintah ayahnya, setelah itu Raja Uday mengajak Rawal ji utk pergi.

Ditempat Guru Raghvendra, tampak Guru ji (Raghvendra) memanggil murid-muridnya dimana mereka harus bersiap-siap utk berperang & mengatakan, "kita akan melawan Mughal." Mereka melihat pasukan mughal hampir sampai diperbatasan mereka. Semuanya tampak tegang, & Ratan sing dgn lemah namun semangatnya kuatnya ia langsung memberi selogan pada mereka. "Hidup Rajput, Hidup Rajput."

Kembali dimewar, dimana Pangeran Pratap tampak bersiap-siap. Namun Ratu Jaywanta datang menghampiri Pangeran Pratap yg berada dikamarnya, kemudian Pangeran Pratap mengatakan, "aku merasa curiga karena kerajaan terdekat kita mengirimkan pasukan tetapi aku pikir itu adalah perangkap musuh yg dekat dgn kita." Ratu Jaywanta mengatakan, "Kau harus membutuhkan berkat dari semua leluhurmu. Pangeran Pratap mengatakan, "Baiklah, mari kita pergi." Pangeran Pratap segera melangkah pergi, & Ratu Jaywanta hanya menatap kepergian Pangeran Pratap dalam diam.

Dibijolia, tampak Ajabde menulis surat utk Phool kemudian Ratu Hansa datang menghampiri Ajabde dgn membawa makanan utknya, Ajabde segera menyembunyikan suratnya itu. Ratu Hansa mengatakan, "Ibu tahu kau menulis surat kepada Phool tapi dia tdak membalas suratmu yg sebelumnya." maka Ajabde mengatakan, "aku akan mencoba yg terbaik." Ratu Hansa mendengar semua ucapan Ajabde & mengelus pipi Ajabde kemudian mencium keningnya dgn lembut Ratu Hansa mengatakan, "Baiklah lupakan masalah ini dulu & ambillah makan siangmu."

Ditempat Guru Raghvendra, seluruhnya tampak bersiap-siap utk menghadapi pasukan Mughal. Guru Raghvendra memerintahkan kepada muridnya, utk menutup pintu & mereka berusaha menghentikan kekuatan yg akan datang menghampiri mereka. Sedangkan disisi lain tampak Bahram khan berunding bersama jalal. Kemudian Jalal mengatakan, "khan baba, aku ingin melihat Pangeran Pratap akan dikalahkan."

Dgn lantang jalal mengatakan sekali lagi, kalau ia akan melihat kekalahan Pangeran Pratap. BACA SELANJUTNYA || Mahaputra Episode 235