11/14/2015

Mahaputra Episode 241


Di medan pertempuran, Maldev Ji & Guru Ravendra mulai berteriak utk menyerang pasukan Mewar, begitupula sebaliknya Pangeran Pratap & Uday singh ikut berteriak utk menyerang. Perangpun dimulai antara Mewar & Marwar. Akbar juga mulai menutup kepala nya agar tdak diketahui identitasnya oleh orang lain. Ribuan Tentara mereka saling bertarung satu sama lain sementara Maldev ji bertarung dgn Uday Singh. Pangeran Pratap membunuh tentara yg mencoba utk menyerangnya. Sedangkan Rawat ji bertarungan melawan Guru Raghvendra. Akbar (jalal) juga bergabung & mulai membunuh tentara Mewar satu per satu. Akbar cekatan dalam pertarunganya & membunuh banyak tentara. Salah satu tentara Marwar meminta dia utk memperkenalkan dirinya. "Siapa kau, Saya belum melihatmu sebelumnya? Tanya tentara itu pada jalal. Jalal memperkenalkan dirinya sebagai Yamraj, jalal terus berjuang dari sisi Marwar. Sedangkan Pangeran Pratap masih bertarung melawan pasukan Marwar, & Pangeran Pratap segera melompat dari kudanya & mulai berkelahi dgn tentara Marwar. Jalal melakukan hal yg sama & membunuh banyak tentara Mewar. Mereka berdua sangat dekat satu sama lain karena mereka terus berjuang melawan musuh mereka masing masing

Disisi lain, Raja Uday masih bertarung melawan Maldev Ji dari atas kuda mereka masing2. "Kau sudah membuat kesalahan yg sangat besar hari itu, ketika aku datang utk meminta jalinan persahabatan lewat pernikahan Phool. Seharusnya aku membunuhmu." Ucap Maldev geram sambil menangkis pedang dari raja Uday. Giliran Uday Singh yg menyebut kesalahanya "Aku sudah berusaha utk memperbaiki hubungan buruk kita. Seharusnya aku mengerti kalau putri Anda tdak layak utk anak saya."

Di kerajaan Marwar, Sobhagyawati mengungkapkan dilema yg dialaminya pada ibu Phool. "siapa yg harus aku do'akan keselamatanya, utk suamiku, suami adikku atau utk ayahku? Setiap orang melwan satu sama lain. Siapa pun yg terluka maka Akulah yg akan menjadi orang yg berakhir sengsara!" Ucap Sobhagyawati sedih, saat itulah Uma Devi datang menghampiri mereka. "Tdak ada yg bisa lolos dari perbuatan mereka. Adik Anda adalah alasan utk perang ini. Anda harus membunuhnya, ia sudah bersalah ketika ia lari dari masalahnya & lebih memilih utk menghabiskan waktu bersembunyi sepanjang malam di paviliun Uday Singh." Sobhagyiawati kaget mendengar cerita dari Uma devi. " Tapi Anda menyalahkan semuanya pada takdir & bertindak seperti gadis miskin yg malang.Ini tdak ada gunanya lagi meratapi nasibmu, Ikut aku ke kuil. Sekarang hanya dewa yg akan memutuskan siapa yg akan hidup & siapa yg akan mati." Ucap Uma Devi, Sobhagyiawati terkejut mendengarnya. & Uma Devi langsung mengajak mereka utk pergi ke kuil.

Kembali kemedan perang, dimana Guru Raghvendra masih bertarung melawan Rawat ji, Guruji mendorong Rawat ji dari kudanya hingga terjatuh. "Serang aku, kenapa kau hanya menyelamatkan diri. Lupakan bahwa aku temanmu. Ini adalah perang & aku adalah musuhmu. Cepat seranglah aku." Ucap Guru Ji lantang pada Rawat ji yg berada ditanah, dimana Rawat Ji masih berusaha menahan pedang Guruji. Kemudian rawat ji mendorong guruji & Rawat ji juga bertanya hal yg sama yg dikatakan oleh Guruji tadi.. "Apa yg menghentikan Anda utk menyerang saya? Anda telah menghentikan Pangeran Pratap dari membunuh dirinya sendiri & Anda tdak dapat menyakiti saya sampai sekarang?" Balas Rawat Ji atas ucapan Guru Ravendra tadi. "Aku tdak akan keberatan utk menyakitinya jika dia datang di antara tujuannya." Ucap Guru Ravendra & Rawat ji juga akan melakukan hal yg sama seperti Guruji katakan tadi. Perang masih terus berlanjut. Pangeran Pratap tampak fokus menyerang tentara Marwar, & Jalal mulai mendekati Pangeran Pratap dari belakang tapi dia harus bertarung dgn beberapa tentara mewar dalam perjalananya menuju tempat Pangeran Pratap. Pangeran Pratap masih membunuh beberapa tentara dari Marwar, karena sudah berhasil membunuh beberapa tentara Pangeran Pratap berlari menuju ke tentara yg lainya & Jalal mengikutinya dari belakang. Hingga jarak mereka kini berdekatan, dgn menancapkan pedang ke prajurit Mewar Jalal mengucapkan, "Aku akan membunuh siapa saja yg akan datang menghalangi caraku membunuh Pangeran Pratap." Jalal kembali mencabut pedangnya yg tertancap ditubuh Prajurit mewar.

Disisi lain, Raja Maldev Singh masih bertarung dgn Raja Uday diatas kuda mereka masing2. Namun Pedang Uday Singh jatuh dari tangannya, Raja Uday segera turun utk mengambil pedangnya tapi Maldev ji berdiri di depannya berusaha menghalangi Raja Uday utk mengambil pedangnya yg berada ditanah. Ram Singh (ayah Phool) yg melihat Raja Uday tdak memiliki senjata memutuskan utk membantu Uday Singh. Dia melempar pedangnya utk Raja Uday, Raja Uday segera menangkap pedang Ram singh. Maldev Ji terkejut melihatnya. "ayah saya sampai saat ini tdak akan pernah menyerang pada siapa saja yg tdak memiliki senjata, hingga saya membantu Uday Singh ji." Ucap Ram Singh dgn lantang, kemudian Maldev Ji kembali menyerang Raja Uday. Suasana perang semakin memanas, banyak tentara yg tewas antara prajurit mewar & marwar.. Saat Pangeran Pratap tengah fokus menyerang satu orang prajurit, tiba2 saja pasukan tentara Marwar membuat lingkaran di sekitar Pangeran Pratap, Pangeran Pratap tampak terjebak. Suku Bheels melihat Pangeran Pratap dikepung, Sardar mengatakan kepada Prema kalau ia khawatir dgn keselamatan Pangeran Pratap. Prema pun memerintahkan anak buahnya utk membantu Pangeran Pratap karena ia adalah masa depan Mewar. Semua orang yg juga melihat Pangeran Pratap terjebak tampak mengkhawatirnya. Prema mengatakan kepada anak buahnya utk membawa pot penuh minyak utk menolong Pangeran Pratap. Jalal juga tampak mengawasi Pangeran Pratap yg berada didekatnya. Pangeran Pratap membunuh semua tentara. Salah satu pemimpin pasukan Marwar mengirimkan lebih banyak tentara utk mengepung Pangeran Pratap lagi. Pangeran Pratap terjatuh saat melawan beberapa pasukan Marwar & langsung disambut oleh ratusan tentara Marwar yg ingin menyerangnya, Pangeran Pratap tampak khawatir melihat banyak pasukan Marwar yg hampir mendekatinya.

Saat itulah Salah satu prajurit bheel yaitu Prema berjalan di depan tentara Marwar utk menolong Pangeran Pratap & Prema meneteskan minyak kesekitar tentara Marwa dari pot yg ia bawa, kemudian Prema menyalakan Api disekitar tetesan minyak itu, hingga pasukan tentara Marwar mundur dari Api. Namun salah seorang pemimpin Marwar memerintahkan Prajuritnya utk memanah Pangeran Pratap, Prema berusaha membantu Pangeran Pratap dari serangan anak panah, hingga Prema melihat satu anak panah melayang kearah Pangeran Pratap, Prema segera turun dari kudanya & berteriak menyuruh Pangeran Pratap minggir, Prema berusaha melindungi Pangeran Pratap, hingga premalah yg menjadi sasaran anak panah itu, Pangeran Pratap marah & langsung melayangkan tombak keprajurit yg memanah tadi hingga tewas.. Prajurit Bheels segera menghampiri Prema yg sudah terluka Parah, Pangeran Pratap merasa sedih melihat Prema. Dgn suara lirih Prema memberi selogan dihadapan Pangeran Pratap. "Hidup Mewar." Akhirnya Prema menghembuskan nafas terakhirnya, mata Pangeran Pratap tampak berkaca2 melihat temanya tewas demi menyelamatkan nyawanya.

Namun Pangeran Pratap segera berdiri karena mengelak dari serangan Jalal yg tiba tiba saja menyerangnya dgn pedang. Pangeran Pratap berusaha melawan Jalal, hingga Jalal melemparkan sebuah perisai kearah Pangeran Pratap, untung saja Pangeran Pratap bisa mengelak dari lemparan Jalal, Pangeran Pratap kembali ingin menyerang Jalal, namun Prajurit jalal yg menyamar sebagai tentara Marwar berusaha melindungi Jalal. Jalal kembali menyerang Pangeran Pratap hingga Pangeran Pratap akhirnya dikepung oleh Prajurit dgn perisai ditangan mereka masing masing. Akbar yg berada diluar lingkaran mulai berjalan mengelilingi lingkaran, Pangeran Pratap tampak kebingungan. Sedangkan Jalal mengingat bagaimana dia telah dikalahkan oleh Pangeran Pratap ketika ia bertemu dgn Phool dulu, dimana Pangeran Pratap dulunya telah memperingatkan Jalal kalau ia akan menjaga tanah airnya.

Kembali ke medan perang, saat Pangeran Pratap lengah melihat semua orang yg mengelilinginya Tiba-tiba saja Jalal datang kedalam barisan & melukai kaki Pangeran Pratap dgn pedangnya, Pangeran Pratap merintih kesakitan akibat luka sayatan dari Jalal. Kemudian Para prajurit membuka jalan utk Jalal, mereka membiarkan Jalal keluar kembali dari lingkaran & menutup jalan itu kembali. Pangeran Pratap bertanya-tanya siapa orang itu. Pangeran Pratap ingat kejadian yg sama di mana ia & Jalal bertengkar waktu melindungi Phool dulu, "Siapa kau." Pangeran Pratap berteriak agar Jalal menunjukan dirinya, Namun lagi lagi Jalal berhasil melukai lengan dgn cara yg sama dari arah belakang, Jalal kembali keluar dari lingkaran & prajurit mulai menutupi jalannya Akbar. Akhirnya Pangeran Pratap bisa melihat Jalal (yang berjalan di luar lingkaran sambil menatap tajam Pangeran Pratap). Tdak jauh dari sana, Jalim singh melihat Pangeran Pratap dikepung, ia langsung memberitahukan kepada Ram singji bahwa Pangeran Pratap tertangkap. Ram Singh ji memberitahu pada Jalim singh kalau tentara itu bukan tentara mereka & tentara itu (Akbar) terlibat dalam perang utk menyerang Pangeran Pratap. "Saya telah berjanji pada Phool, saya akan memastikan tdak ada yg terjadi kepada Pangeran Pratap. jadi, saya akan membantunya." Teriak Ram Singh ji ( ayah Phool) pada Jalim singh.

Dari sisi lain Bairam Khan telah datang dalam perang ia juga ikut menyamar sebagai pasukan Marwar. Bhairam mengatakan kepada prajuritnya utk mencari Jalal karena berbahaya bagi dia utk tinggal ditempat pertempuran. Sedangkan Jalal mencoba utk menyerang sekali lagi, tapi kali ini Pangeran Pratap berhasil menyerang terlebih dulu. Hingga Jalal mendapat beberapa luka sayatan, di lengannya. Hingga Pangeran Pratap berhasil mendorong Jalal jatuh ketanah. Pangeran Pratap menantang Jalal yg masih dalam penyamaranya utk berkelahi dgnnya. Pasukan tentara lebih banyak lagi menuju ke arah Pangeran Pratap utk menyerangnya, tapi entah bagaimana Pangeran Pratap berhasil utk menahan serangan mereka dgn sekuat tenaganya menggunakan perisai yg ada ditanganya. Akbar menatap Pangeran Pratap yg sedang dikepung. BACA SELANJUTNYA || Mahaputra Episode 242