12/13/2015

SINOPSIS Elif Season 2 Episode 235


Di penghujung episode 234, di pantai : Selim berhasil menemukan Zeynep, namun Zeynep menanggapi kedatangan Selim dengan dingin. Selim berbicara kepada Zeynep. Zeynep hanya diam dan malah memberikan cincin pernikahannya kepada Selim. 
Selim bingung dengan sikap Zeynep yang tiba2 jadi begitu sensitif. Sepertinya Zeynep meminta agar Selim meninggalkannya. Selim berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Di tempat Murat disekap : Murat dan Feride berhasil melarikan diri.
Di tepi pantai : Selim dan Zeynep masih saling berbicara. Selim terlihat sedikit emosi. Kemudian Selim mengeluarkan 2 tiket dari kantongnya. Sepertinya Selim kecewa dengan sikap Zeynep yang berlebihan dan cemburu buta. Selim menjelaskan bahwa Didem itu adalah teman lamanya. Dengan penuh emosi, 2 tiket itu dirobeknya. Padahal tiket itu adalah tiket honeymoon mereka ke Bali, Indonesia. Selim ingin membuat surprise ke Zeynep, tapi semuanya jadi berantakan. Zeynep hanya terperangah kaget melihat Selim membuang tiket itu...
Di jalan : Murat dan Feride terus berlari. Murat yg terlihat kesakitan dibagian kakinya berusaha mempercepat larinya. Karena terlalu lama, Feride menariknya.
Di tepi pantai : Sepertinya Zeynep mulai menyadari bahwa memang tidak ada apa2 antara Selim dan Didem. Zeynep hanya menyayangkan mengapa Selim tidak terbuka dan menceritakan semua tentang Didem (menurut analisa saya, Didem adalah travel agent, jadi Selim pesen tiket honeymoon melalui Didem).
Di jalan : Murat dan Feride duduk di bangku seraya beristirahat. Murat terlihat berbicara romantis dengan Feride, diiringi musik piano (khas scene Melih-Ipek).
Di tepi pantai : Zeynep masih membahas hubungan Selim dengan Didem. Akhirnya hati Zeynep luluh dengan penjelasan Selim. Merekapun saling berpelukan dan Selim mengatakan "seni seviyorum". Tak lama kemudian, hp Selim berbunyi, notifikasi sms dari Didem.
Di cafe kampus : Duo pirang Pelin dan Feraye sedang asyik mengobrol mengenai keberhasilan rencana mereka merusak hubungan ZeySel. Tak lama, hp Feraye berbunyi, namun Feraye sengaja tidak mengangkatnya.
Di tepi Pantai : Selim memakaikan kembali cincin ke jari Zeynep kemudian mencium tangannya.
Di cucian mobil Veysel : Feride mengobati luka di wajah Murat sambil berbicara. Sepertinya mereka membicarakan tentang Veysel - Tulay yang sedang berbulan madu. Tatapan mata Murat dalemmm banget liat Feride, sampai salah tingkah Feride dibuatnya.
Di rumah bibinya Feride : Bibi itu membawakan minuman seraya memanggil Feride. Namun Feride tidak ada. Bibinya membuka isi sofanya (unik juga model sofa di turki), ternyata uang simpanannya hilang. Bibinya sangat terkejut, sedih dan marah. Dia yakin bahwa Feride yang telah mencuri uangnya (emang Bi, maafin Feride yaa).
Di rumah kontrakan Veysel (settingan tumah ini sama dengan rumah kontrakan Saidah / Erkut waktu di season 1): Veysel dan Tulay baru saja pulang berbulan madu. Tulay merasa lega setelah lama meninggalkan rumah dan telah kembali. Tulay menanyakan kabar Murat kepada Veysel. Veysel disuruh menghubungi Murat.
Veysel memindahkan koper2nya menuju kamar, kemudian pintu kamar ditutup.
Veysel segera menghubungi Murat.
Di cucian mobil Veysel : Murat yang tertidur di sofa, langsung bangun karena mendengar suara hp nya berbunyi. Murat mengangkat telpon dari ayahnya dan mengatakan bahwa orang suruhan mantan bosnya Tulay masih mengejar2 Veysel. Tapi krn ayahnya tidak ada, akhirnya Muratlah yang di teror. Mendengar penjelasan Murat itu, ayahnya jadi geram dengan mantan bosnya Tulay.
Setelah menutup telponnya, Veysel berbicara dengan Tulay. Veysel minta izin untuk menemui Murat dengan alasan mau mengecek cucian mobilnya. Tulay mengizinkannya seraya bergumam sendiri (sepertinya Tulay mulai curiga dengan sikap Veysel, seperti ada yg disembunyikan).
Di rumah Emiroglu : di kamar, Zeysel sedang merapikan pakaian untuk persiapan honeymoon mereka. Sesekali Zeynep menanyakan baju2 yang cocok untuk dibawa (pssttt, jgn lupa stok underware yg bnyk, he..he..). Ketika berbicara, Zeynep teringat kepada kak Melek. Segera, Zeynep menelpon Melek dan memberitahu kabar baik bahwa mereka akan berlibur kembali ke Bali Indonesia. Melek terlihat senang sekali mendengar kabar itu, akan tetapi dia mengkhawatirkan keadaan Elif jikalau mereka pergi berlibur. Zeynep mengatakan akan mengantar Elif ke rumah Melih untuk menenui ibunya Melek.
Di cucian mobil Veysel : Murat dan Feride tampak masih berbincang2. Tak lama berselang, Veysel datang dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Murat menjelaskan bahwa sejak ayahnya dan Tulay berlibur, ada beberapa orang yang mendatangi tempat ini dan menanyakan keberadaan ayah. Karena ayahnya tidak ada, Muratlah yang akhirnya diteror dan diculik. Feride berhasil menyelamatkan Murat.
Tanpa disadari percakapan mereka didengar oleh Tulay, yang memang sengaja membuntuti Veysel. Akhirnya Tulay mengetahui semuanya, bahwa selama ini mantan Bossnya telah memeras Veysel. Tulay begitu sedih dan kaget mengetahui ini semua. Dia tidak akan diam. Tulay akan membantu Veysel untuk keluar dari masalah ini. Akhirnya Tulay pergi untuk menemui mantan boss nya itu.
Di cafe Melek : Melek yang sedang merapikan meja2 tamu, tiba2 didatangi bibinya Feride sambil ngomel2 (kalau bahasa melayunya merepet) kepada Melek. Bibi itu berteriak memanggil Feride. Melek mengatakan bahwa Feride tidak ada, dia tidak datang hari ini. Bibinya Feride masih saja marah, dia mengatakan bahwa Feride telah mencuri uang miliknya. Melek kaget mendengarnya tapi dia berusaha menenangkan bibi itu. Setelah bibi itu menjelaskan semuanya, bibi itu pergi meninggalkan cafe Melek. Melekpun hanya bisa menghela nafas panjang lalu masuk ke dalam cafe.
Malam kian larut...
Di rumah kontrakan Veysel : Veysel sibuk mencari Tulay, dibukanya semua kamar, namun Tulay tidak ada. Kemudian, Veysel menelponnya,tapi hp nya tidak diangkat. Veysel mulai naik pitam (alias marahhh!!) dan berteriak memanggil Tulay (sepertinya Veysel khawatir jika Tulay diculik lagi).
Di kantor mantan bossnya Tulay : Boss nya itu sedang menyantap makanan seraya berbicara dengan anak buahnya. Tak lama kemudian, Tulay datang. Boss nya sangat kaget sekaligus senang. Tulay dipersilahkan duduk, lalu mereka berbicara. Sepertinya Tulay meminta agar boss nya itu tidak lagi memeras Veysel. Tulay akan menerima semua persyaratan dari boss nya itu.
Di cafe Melek : Murat dan Feride menemui Melek. Melek terkejut melihat wajah Murat yang babak belur. Kemudian, Murat menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Feride menyelamatkan Murat hingga dia tidak bisa datang ke cafe. Melek menceritakan bahwa tadi, bibinya Feride datang ke cafe dan mencarinya. Bibinya mengatakan bahwa Feride telah mencuri uangnya. Mendengar hal itu, raut wajah Feride berubah, dia malu. Sepertinya Murat mengatakan bahwa uangnya dipakai untuk menyelamatkan dirinya. Setelah berbicara dengan Murat dan Feride, Melek meninggalkan cafe itu.
Di rumah Necdet : di kamar Erkut. Erkut sepertinya sedang galau, sambil memegang tasbih. Necdet masuk ke kamat Erkut, lalu mereka berbicara. Entah apa yg mereka bicarakan.
Di rumah Emiroglu : dikamar, Arzu sedang menyisir rambutnya, tiba2 Tugce datang dan meminta sesuatu kepada ibunya. Tukce mengatakan sesuatu tentang Elif dan bibi Zeynep. Dengan suara membentak, Arzu tidak setuju dengan permintaan Tugce. Tugce juga tidak mau kalah, ikut2an membentak ibunya ( Allah..Allah..like mother like daughter). Suara keras Arzu terdengar, hingga Seldar ikut masuk ke kamar Arzu. Melihat kedatangan Seldar tanpa mengetuk pintu membuat Arzu bertambah marah. Tugce masih saja berteriak dan membentak ibunya. Dengan kelembutan dan rayuan Seldar, akhirnya Tugce mau nurut. Tugce keluar kamar, dan tinggallah Arzu dan Seldar (hayooo ngapain ber2an di kamar??!!). Yup, seperti biasa, Arzu memarahi Seldar. Seldar dengan gayanya yang cool, santai aja. Tiba2, Seldar mengeluarkan 3 voucher, uppss maksudnya 3 tiket dari kantong celananya. Entah itu tiket untuk apa?(nonton bioskop dengan Arzu-Seldar dan Tugce barangkali? Kalau ikut honeymoon ke Bali kan ga mungkin yaa, wkwkwk). Arzu tetap tidak bergeming dengan sogokan 3 tiket tersebut, malah Arzu terlihat semakin marah. Seldar meletakkan tiket tersebut di meja lalu dia pergi keluar kamar.
Di rumah Melih : Melek turun dari lantai 2 dan buru2 membuka pintu. Dibalik pintu ada Zeynep , Selim dan Elif. Mereka lalu masuk dan duduk . Melek terlihat senang dan bersemangat. Dia membukakan jaket Elif. Elif lalu membuka tas, mengeluarkan buku dan menunjukkan tulisan kepada ibunya (barangkali mau kasih tau hasil karya setelah Elif sekolah). Elif menceritakan keseruannya di sekolah. Lalu Melek memberikan sesuatu kepada Elif, seperti jepitan rambut. Elif senang sekali, dia mengatakan "cok guzel, tesekur ederim anne cim"(hayoo artinya tauu kan elifers?). 
Di dapur, Melek dan Zeynep menyiapkan minuman (hebaddnya mereka ga ada pelayan, semua dikerjakan sendiri, ckckck). Melek cerita kejadian di cafe seputar Feride dan Murat. Setelah itu Zeynep menceritakan rencana mereka liburan ke Bali.
Di rumah Emiroglu : Tugce yang sedang melamun di ruang tamu, terlihat senang melihat ayahnya datang. Tugce segera menyambut ayahnya. Kenan langsung menggendong dan mencium Tugce. Kemudian, Tugce lari ke kamar atas untuk mengambil sesuatu. Saat itu juga, Kenan flashback ketika bertemu dan bicara dengan Melek. Tugce datang dari atas, membawakan kertas2 dan ditunjukkan kepada ayahnya. Kenan terlihat senang dengan hasil karya anaknya. Arzu turun dari atas dan melihat Kenan sedang membelai rambut Tugce. Arzu tersenyum sendiri dari balik pintu. Tiba2 Seldar mengagetkan Arzu. Seldar mengatakan sesuatu. Kemudian Arzu pergi meninggalkan Seldar.
Di kantor bossnya Tulay : Veysel mendatangi kantor itu seraya marah2. Veysel minta agar anak buah boss itu melepaskannya. Setelah dilepas, Veysel menanyakan keberadaan Tulay. Veysel yakin bahwa boss nya itu yang telah menculiknya. Boss itu berkata bahwa Tulay datang sendiri ke kantor dan mengatakan siap kembali bekerja bersamanya. Veysel tidak percaya dengan ucapan boss itu.
Di cafe Melek : Murat dan Feride sedang berbincang di cafe. Murat khawatir dengan Feride karena bibinya marah besar pada Feride. Feride meyakinkan Murat bahwa tidak akan terjadi apa2 dengan dirinya. Dia sudah biasa dengan kemarahan bibinya itu. Untuk sementara Feride akan bermalam di cafe saja. Akhirnya Murat pamit pulang.
Di rumah bibinya Feride : Bibi itu sedang duduk di sofa sambil berbicara sendiri. Sepertinya dia masih marah terhadap Feride. Dia akan membuat perhitungan dengan Feride. Bibi itu lalu menelpon sesorang (mungkin kakaknya Feride di kampung). Bibi itu menceritakan semua keburukan Feride dengan penuh emosi.
Di kantor bossnya Tulay : Veysel masih memanggil2 Tulay. Tak beberapa lama Tulay datang. Veysel kaget karena penampilan Tulay yang sekarang. Rupanya Tulay kembali menjadi wanita penghibur demi kebaikan Veysel. Veysel mengajaknya pergi, namun Tulay menolaknya. Tulay yang sekarang benar2 sudah kembali ke jati diri aslinya. Veysel tampak kecewa. Anak buah boss Tulay menyuruh Veysel untuk segera meninggalkan kantor itu. Veysel masih saja berteriak2 Tulay.
Necdet dan Erkut masuk di kantor yang sama (aiihh ngapain hayo aki Necdet dan om Erkut ke situ?). Erkut menghentikan langkahnya, dia mendengar suara orang berteriak2 nama Tulay, Erkut seperti mengenal suara itu. Necdet bertanya pada Erkut, namun Erkut tidak berkata apa2 dan langsung melangkah pergi.
Hari mulai pagi..
Di cucian mobil Veysel : Veysel terlihat murung, dia memandangi fotonya bersama Tulay. Sepertinya sirna sudah harapan Veysel membina rumahtangga dengan Tulay (baruu saja menikmati masa indah pernikahan sudah dpt ujian berat ini).
Di cafe Melek : (saya sampe kaget ada sesuatu di atas meja, uget2 di tutup kain, hiii) rupanya Murat semalaman tidur di teras cafe Melek, hanya beralaskan meja dan berselimutkan taplak meja. Murat terbangun, badannya menggigil kedinginan. Di dalam cafe, Feride membuka pintu cafe dan terkejut melihat Murat di luar. Murat berkata bahwa dia sengaja tidur di luar karena khawatir dengan keselamatan Feride. Feride langsung memegang tangan Murat (cie..cie..) tapi tangan Murat dingin sekali. Feride jadi khawatir. Feride mengajak Murat masuk ke dalam cafe.
Di cucian mobil Veysel : Veysel masih saja memandangi foto dirinya dengan Tulay. Veysel tidak habis pikir mengapa Tulay begitu tega mengkhianati Veysel. Veysel bisa berubah jadi baik karena Tulay dan begitupun sebaliknya. Tak beberapa lama kemudian, Erkut datang. Veysel kelihatan tidak suka dan menyuruhnya pergi. Erkut mengatakan sesuatu (sepertinya tentang kejadian semalam dimana Veysel teriak2 panggil Tulay). Veysel tidak bergeming. Erkut hanya menghela nafas panjang, kemudian pamit pergi.
Di rumah Emiroglu : Zeynep berpamitan dengan mencium tangan Ny Aliye. Begitupun Selim juga memeluk Kenan. Kenan berpesan untuk berhati2, dan selamat berlibur. Tak lupa Selim mencium dan memeluk Elif dan Tugce. Tugce mengucapkan sampai jumpa lagi. Zeynep dan Selim masuk ke mobil. Kiraz menyiramkan seember air ke mobil mereka (ritual masyarakat Turki untuk melepas kepergian sepasang suami-istri untuk honeymoon).
Di cucian mobil Veysel : Veysel mengejar Erkut yang hendak masuk ke mobilnya. Veysel mengatakan bahwa sekarang Erkut sudah sukses, mobilnya bagus. Dia menanyakan pekerjaan Erkut. Veysel sepertinya sudah tidak terlalu marah lagi dengan Erkut (aahh pasti ada maksud terselubung dehhh). Kemudian mereka berbicara. Setelah itu Erkut pamit pulang dengan mengendarai mobil sedan putihnya.
Di rumah Necdet : Necdet terlihat tergesa2 dan segera menuju mobilnya. Necdet berkata kepada Erkut agar cepat berangkat. Erkut datang dan segera masuk mobil. Betapa kagetnya Erkut melihat Veysel (dengan berpakaian jas rapi) ikut serta bersama Necdet.
* Apa yang sebenarnya direncanakan Veysel bersama Necdet? 
* Mengapa bisa Veysel mengenal Necdet?
* bagaimana acara liburanZeySel di Bali? BACA SELANJUTNYA || SINOPSIS Elif SCTV Season 2 Episode 236