1/16/2016

Sinopsis Drama Birth of Beauty Episode 11 Part 2


Chae Yoon menyerit setelah jatuh ke kasurnya, Kang Joon kembali melakukan kekerasan padanya karena berani mencuri stempelnya. 

"Jika aku melakukan tindakan, semuanya akan berakhir kau tidak dapat mengambil Gedung itu  tanpa persetujuan ku" ancam Kang Joo lalu keluar dari kamar. 

Chae Yoon mengeluarkan ponselnya dan Ji Hoon kaget mengetahui adiknya itu di pukul oleh kakak iparnya. 



Kang Joon yang sedang duduk di sofa di depan kamarnya melihat Chae Yoon yang keluar dari kamar dan menanyakan ia akan pergi kemana. 

"Aku akan ke Rumah Saki, tapi tuntuk mendapatkan Gedung Canvas,aku akan melakukan apa saja yg bisa kulakukan" tegas Chae Yoon 

Lalu dengan mata sinisnya, ia menawarkan untuk bisa bernegosiasi dengan Kang Joon 

"jika kau menyerahkan gedung itu,  aku akan memberikan sebuah informasi padamu. Kau menyukai SaRa tapi kau juga mencurigainya dan itu membuatmu gila kan?" ejek Chae Yoon 

Dia akan mengungkapan sebuah misteri di balik seorang Sa Ra tapi ia ingin Kang Joon membayarnya dengan gedung Canvas. Kang Joon melotot, menurutnya tak layak hanya sekedar informasi lalu ia harus membayar dengan Gedung yang ia miliki. 

"Gedung Canvas...aku memilikinya dengan menikahi Sa Geum Ran. itu hasil usahaku selama  8 tahun, lalu menurutmu aku akan memberikannya pada mu?" ucap Kang Joon sinis 

"kalau begitu ini perang diantara kita" tegas Chae Yoon yang juga melotot tajam pada suaminya. 




Sa Ra dan Tae Hee pergi bersama,wajah Sa Ra terlihat binggung karena Tae Hee ingin menjadi managernya untuk kali ini. Sambil konsentrasi menyetir, Tae Hee akan mulai berinvestasi pada Sa Ra. 

"aku memang tidak akan menuai sejumlah apa yang aku tanam tapi aku akan menerima 10x lipat banyaknya" jelas Tae Hee bangga. 


Tae Hee mengajak Sa Ra berbelanja, pakain musim dingin mulai di coba, Tae Hee tersenyum memuji pakaian yang di pakai Sa Ra itu bagus. Lalu pelayan menaruh tas yang sudah di beli Tae Hee, beberapa kalii Sa Ra mencoba dan Tae Hee langsung membeli semua pakaian yang di coba Sa Ra. 

Saat keluar dari toko beberapa orang melihat Sa Ra dan memujinya itu cantik, Tae Hee pun dengan bangga membawa tas yang berisi pakaian yang baru ia beli. 

"apa yg akan aku lakukan dengan semua pakaian ini?" tanya Sa Ra dengan wajah cemberut 

"besok adalah penampilan pertama mu sebagai chef. kau harus terlihat sempurna!!!" ucap Tae He 

Ia ingin semua wanita itu bisa iri melihat penampilan Sa Ra lalu ia berkata masih ada lagi yang akan diberikan. 

Sa Ra dibawa ke show room mobil, dengan wajah paniknya ia merasa tak membutuhkan mobil. Tae Hee mengingatkan kembali kalau seorang selebriti itu membutuhkan mobil. Tae Hee menanyakan mobil yang lebih bagus dari yang ada di depannya. 

Pegawai menunjukan sebuah mobil city car berwarna biru, setelah itu ia meminta Tae Hee untuk menandatanganinya. Pegawai itu binggung karena Tae Hee membuat gambar Smile dalam kolom tanda tangan. 

"jika dia ke kamar kecil,aku akan meminta pinjaman dan aku akan tetap mengambilnya" bisik Tae Hee. Si pegawai itu pun mengangguk mengerti. 


Sa Ra kali ini yang menyetir mobil,ia merasa tak enak karena Tae Hee terlalu banyak berinvestasi untuknya. Dengan duduk santai di dalam mobil, ia menyuruh Sa Ra untuk bisa mendapatakan uang yang lebih banyak dari yang dikeluarkan. Sa Ra berjanji akan berkerja untuk bisa mengembalikan uang itu. 

Di depan ada lampu merah dan ia harus berhenti tapi ia panik tak sempat mengijak rem padahal di depannya ada mobil. Tapi ia kaget karena mobilnya itu berhenti sendiri padahal ia tak menginjak rem. 

"Aku memilih mobil yg secara otomatis bisa berhenti jika di perlukan, kau memiliki trauma dengan kecelakaan mobil jadi ia harus mendapatkan keuntungan sekarang" jelas Tae Hee bangga, Sa Ra pun tersenyum bahagia. 

"Dokter....aku ingin pergi ke suatu tempat, apa kau ingin pergi dengan ku?" tanya Sa Ra 

Tae Hee menanyakan Sa Ra akan mengejaknya kemana, karena ia sebagai manager akan mendukung Sa Ra kemanapun ia pergi. 



Sa Ra mengajak Tae Hee pergi kepasar. Tae Hee yang terlihat tak terbiasa menanyakan alasan Sa Ra mengajaknya ke pasar.

"ketika aku menjadi Sa Geum Ran, aku dikenal sebagai seorang Ahjuma yg meyedihkan karena selalu sendirian. Aku ingin menunjukkan pada mereka,  dengan kepercayaan diriku yang baru" cerita Sa Ra

Tae Hee sejak terlihat tersentuh mendengar cerita Sa Ra,  ia pun memperbolehkan Sa Ra untuk berbelanja bersamanya. Sa Ra langsung mengandeng lengan Tae Hee dan berjalan menyusuri pasar. 

Saat menyusuri pasar, Sa Ra seperti menjadi Geum Ran dan beberapa orang memuji pria yang ada disampingnya itu sangat tampan. Sa Ra pun tersenyum bahagia, memberitahu hari ini ia tak lagi berjalan sendirian. 

Seorang ahjumma menawarkan untuk makan kacang yang ia jual, Sa Ra dengan sopan menolaknya karena ia alergi dengan kacang lalu pergi ke tempat pedagang lainnya. 

Di depan penjual ikan, Tae Hee kaget karena bibi penjual memperlihatkan cacing laut hidup depannya. Sa Ra tersenyu, ia menunjuk kerang beberapa ikan makarel dan ikan cod dan meminta untuk langsung di potong. 

Ketika Bibi memotong ikan menjadi beberapa bagian, Tae Hee kaget melihat cara memotong dengan pisau dan kencang. Sa Ra tersenyum dan terus memegang lengan Tae Hee dengan erat. 




"selamat datang....Kepala babi sangat bagus hari ini...." teriak bibi yang memperlihatkan barang datangannya pada mereka berdua. 

Tae Hee melihat kepala babi, lalu ia seperti mengoda Geum Ran itu memang seperti babi. Geum Ran tertawa dan malu dengan tubuhnya yang mirip babi. Geum Ran memukul Tae Hee dengan penuh kasih sayang karena memang tubuhnya seperti itu. 

Keduanya tertawa bersama, lalu Geum Ran kembali menjadi Sa Ra kembali yang puas tertawa bersama Tae Hee. Ia tak bisa menahan tawa karena dulu badannya itu memang seperti itu. Tae Hee mengoda Sa Ra untuk membelinya, Sa Ra tersenyum karena Tae Hee selalu mengodanya. 

"hei..lama kita tak bertemu..." sapa Tae Hee yang menganggap kepala babi itu adalah Geum Ran. Sa Ra memukul Tae Hee dengan bahagia mengingat dulu badannya yang memang seperti babi. 


Sampai di depan mobil, Tae Hee bertanya apakah Sa Ra itu merasa senang sekarang. Dengan wajah sumringahnya ia mangatakan kalau hari ini ia sengat senang sekali. 

"ketika mereka bertanya dimana suamiku dan mengapa aku selalu sendirian, rasanya aku ingin lari kedalam lubang tikus. Tapi sekarang aku merasa seolah olah ingin terbang dan hariseperti ini akhirnya datang sampai membuat jantung ku berdebar debar!" ucap Sa Ra bahagia. 

Sa Ra memasukan semua barang belanjannya dibagasi lalu Tae Hee menatap dan bergumam kalau ia akan mendukung Sa Ra sepenuhnya karena ia ingin melihat Sa Ra selalu senang membuatnya bahagia. 

"Ahjumma.....aku senang melihatmu tersenyum" ungkap Tae Hee dan Sa Ra pun hanya membalasnya dengan senyuman. 

Ponsel Tae Hee berbunyi, ia mendapatkan telp dari Ji Hoon dan berbicara kalau ia akan datang. Sa Ra bertanya ada apa Ji Hoon menelpnya. Tae Hee memberitahu kalau terjadi sesuatu dengan Chae Yoon. 




Di rumah sakit. 

Dengan wajah tertunduk Chae Yoon mengungkapkan dirinya merasa takut dan wajahnya dibuat menjadi tampak pucat. Tae Hee mengumpat Kang Joon yang berani melakukan itu pada Chae Yoon dan akan menemuinya. Chae Yoon buru-buru melarangnya. 

"ketika ayahmu meninggal, aku telah berjanji di depan jasadnya bahwa aku akan melindungi kau dan Ji Hoon.  Aku tidak bisa tinggal diam melihat kau telah dipukulnya" 

"masalah ini hanya Kang Joon dan aku yang bisa menyelesaikannya, tapi sekarang aku tidak ingin pulang" jelas Chae Yoon 

Tae Hee menawarkan diri untuk mengantar ke rumha Ji Hoon. Chae Yoon meminta untuk pergi ke tempat yang Kang Joon tak pernah mengetahuinya yaitu tempat mereka sering pergi saat masih kecil. 

"Ayo kita pergi kesana.. jika aku disana,aku merasa akan lebih aman" pinta Chae Yoon memohon. Tae Hee melirik wajah Chae Yoon yang pucat karena sakit.


Ji Hoon kaget mengetahui Chae Yoon ingin pergi ke rumah yang sering mereka datangi saat kecil. Dia mengerti dan akan segera datang ke rumah itu. Tae Hee dengan wajah seriusnya membawa Chae Yoon perg ke rumah yang di inginkan Chae Yoon untuk menghindari Kang Joon. 

Chae Yoon melihat wajah Tae Hee yang serius menyetir lalu mengirimkan pesan pada Ji Hoon 

" Ji Hoon oppa.....hari ini, aku hanya ingin berdua saja dengan Tae Hee oppa, jadi kau tak perlu khawatir" tulis Chae Yoon 

Setelah itu ia mulai dengan aksinya bersandar di pundak Tae Hee dan berpura-pura sangat lemah. Tae Hee tak bisa menolaknya karena ia kasihan melihat wajah Chae Yoon yang masih pucat. 



Sa Ra yang sedang ada dirumah terlihat khawatir dengan Tae Hee yang memilih pergi meninggalkan karena terjadi sesuatu pada Chae Yoon setelah mereka berbelanja. Ia melihat wajah Tae Hee yang khawatir mengetahui tentang Chae Yoon. 


Akhirnya keduanya sudah duduk di dalam rumah, disambut oleh pelayan yang mengurus rumah itu. 

"senang bisa melihat kalian berdua lagi seteah beberapa tahun lamanya.tapi Chae Yoon  terlihat tidak begitu baik, bahkan jika kau sibukdatanglah sesering mungkin" pesan pelayan rumah 

Tae Hee berterimakasih pada Pelayan yang menyediakan mereka teh, wajahnya tampak gelisah karena Ji Hoon belum datang juga. Chae Yoon berbohong memberitahu kalau ia menerima SMS dari Ji Hoon kalau akan datang terlambat karena sedang sibuk di rumah sakit. 


Sa Ra turun dari kamarnya dan belum melihat Tae Hee duduk di sofa yang biasa ia duduki. Ia pun membaringkan tubuhnya dengan wajah cemberut lalu mengubah posisinya dengan wajah semakin di tekuk. Akhirnya ia kembali duduk mengangkat kakinya keatas dan membentangkan tangannya 

"biasanya, saat aku sendirian, aku tidak menjadi gelisah seperti ini Tapi semenjak aku menyukai Dokter, disaat aku sendirian,aku merasa kesepian"gumamnya 

Lalu ia menurunkan kakinya dan duduk tegak diatas kursi, ia bertanya-tanya dengan wajah kesal kemana Tae Hee karena belum pulang juga kerumah. 



Anak Buah Kang Joon datang, ia sudah mengutus orang lain untuk mengambil foto -foto itu dan ia memberitahu Sa Ra bersama pria yang ada di foto sepanjang hari dan terlihat sangat dekat. Kang Joon melihat hasil beberapa jepretan foto laki-laki dari arah belakang. 

" tapi sekarang aku juga berhasil mendapatkan foto lwajah pria itu" ucap anak buah Kang Joon 

Kang Joon melihat di lembaran akhir dan mengenal kalau pria yang dekat dengan Sa Ra adalah Han Tae Hee. Dengan wajah sinisnya ia bertanya keberadaan  Sa Ra. Anak Buahnya memberitahu Sa Ra sedang ada dirumah dan sendirian. 



Sa Ra mondar mandir di dapur terlihat khawatir karena Tae Hee belum pulang padahal janjinya itu akan selalu ada di dekatnya selama 24 jam dan 7 hari. Terdengar bunyi bel, dengan wajah gembira Sa Ra menyambut Tae Hee yang sudah pulang. 

" tapi mengapa dia tidak langsung masuk jika dia memiliki kunci sendiri" gumamnya terlihat binggung 

"apa posisi mu sebagai manager harus ku pecat" ucap Sa Ra yang berbicara di intercom dengan wajah tersenyum. 

Terdengar suara Kang Joon yang ada di interkom, Sa Ra menekan tombol untuk melihat wajah yang ada di luar sana. Sa Ra langsung melotot kaget melihat Kang Joon yang sudah ada di depan rumahnya karena setahunya mantan suaminya itu ada di penjara. 

"apa kau tidak ingin membuka pintunya?" ucap Kang Joon 

Sa Ra akhirnya menekan untuk membuka pintunya, setelah itu ia panik karena tidak tahu Kang Joon itu keluar dari penjara. Kang Joon masuk dengan wajah tersenyum. 

" lama tidak berjumpa....apa kau tidak merindukan ku?" sapa Kang Joon dengan tersenyum. Sa Ra memperlihatkan wajahnya dengan melotot supaya tak terlihat ketakutan. 


Tae Hee berdiri menunggu di depan cermin wajahnya khawatir memikirkan Sa Ra yang sendirian dirumah. Ia pamit pergi pada Chae Yoo dan akan menelp Ji Hoon atau ketua Tim Choi. Chae Yoon mencegah Tae Hee pergi dengan memeluknya dari belakang. 

"aku menyesal..tidak mendengarkanmu lalu menikah denganmu saja jika kau pergi sekarang,aku akan semakin menyesal jadi, tinggallah bersamaku"ucap Chae Yoon dengan nada sedih di belakang Tae Hee. 

Lalu ia meminta maaf kalau terlambat mengetahui isi hati Tae Hee yang sebenarnya. Tae Hee ingin melepaska tangan Chae Yoon, tapi Chae Yoon mendekapnya lebih erat dan meminta Tae Hee melindunginya dan juga bisa menerimanya. 

Tae Hee langsung melepaskan tangan Chae Yoon dan menatap adik angkatnya itu dengan wajah dingin. 

"kau tidak pernah menganggap ku lebih dari seorang oppa saja" tegas Tae Hee 

"pernikahan itu, keputusan yang sangat bodoh, sebagai balasannya,aku telah mengetahui apa arti itu cinta aku ingin bersama mu" rengek Chae Yoon 

Tae Hee mengakui dirinya sudah memiliki seseorang, Chae Yoon tahu kalau itu terjadi karena tak ada disisinya, Tae Hee menyangkal dan Chae Yoon tahu kalau kakak angkatnya itu punya sindrom patah hati dan hanya dia yang bisa menyembuhkannya.

"kita...saling membutuhkan " ucap Chae Yoon penuh keyakinan. 

"Itu sekarang tidak berlaku lagi" jelas Tae Hee 

Chae Yoon menanyakan apakah itu karena Sa Ra, Tae Hee hanya bisa terdiam. Chae Yoon meminta Tae Hee untuk melupakannya karena Sa Ra sudah menempakan diri di posisinya selama ini saat bersama Tae Hee. 

"aku akan menghubungi Ji Hoon."ucap Tae Hee yang tak mau lagi berbicara dengan Chae Yoon dan Chae Yoon yang bisa kesal karena Tae Hee meninggalkannya begitu saja. 



Dengan gugup Sa Ra menyediakan minuman untuk Kang Joon di meja makan. Kang Joon menatap minuman dan memandang Sa Ra dengan wajah dinginnya. Sa Ra menatap Kang Joon yang terlihat ketakutan tapi ia berusaha untuk menghadapinya. 

"aku ingin menanyakan sesuatu padamu, beberapa hari ini, yang aku pikirkan hanya kau. Sebelumnya kau bilang kau mencintaiku...apa itu benar?" tanya Kang Joon sambil meminum Tehnya. 

"tentu saja......itu sangatlah benar, memangnya kenapa?" ucap Sa Ra yang terlihat makin gugup. 

Kang Joon mengatakan kalau ia hanya ingin bertanya saja, lalu ia bertanya kembali apakah ada seseorang yang ia tunggu. Sa Ra hanya terdiam terdengar bel dari depan rumahnya. 

Seorang pria denga wajah setengah tertutup jaket meminta Sa Ra untuk memindahkan perabotan yang ada di depan rumahnya. Sa Ra bingung karena ia tak menaruh apa-apa di depan rumah. Tapi orang itu memberitahu kalau perabotan itu sudah menghalangi dan mobilnya tidak bisa lewat. 

Akhirnya Sa Ra pun izin keluar sebentar pada Kang Joon. 



Tae Hee yang sedang ada di jalan mencoba menelp Sa Ra tapi ponsel Sa Ra tertinggal di meja dan Kang Joon tidak ada di meja makan. 

Beberapa saat kemudin PD di acara Sa Ra menelp Tae Hee sebagai manager Sa Ra. 

"Kami memerlukan Sara di dalam acara kami aku akan mengirimkan sms mengenai detailnya. Sara berkata.. dia harus menjadi kuat untuk bisa melindungi orang yang dicintainya membuatku terharu" ucap si PD 

Tae Hee binggung dengan ucapan Sa Ra yang ingin melindungi orang yang di cintainya. Dia teringat saat Sa Ra memasak tak mau dibantu, Sa Ra mengatakan ingin melakukannya sendiri. 

"aku memiliki alasan khusus untuk menjadi seorang chef." ucap Sa Ra. Tae Hee semakin khawatir karena ternyata Sa Ra itu ingin menjadi Chef karena dirinya. 


Kang Joon ternyata ada di kamar Sa Ra dan mencoba melihat kesekeliling kamar. Sa Ra keluar melihat tak ada orang diluar, ia mencoba mencari-carai tak ada siapapun. Wajahnya mulai panik karena di dalam Kang Joon itu sendirian. 

Ketakutan Sa Ra terbukti, Kang Joon membuka lemari pakaian Sa Ra dan mencoba mencari sesuatu. Ia menemukan sebuah kotak dan membukanya, ia melihat foto keluarga dan berita tentang dirinya ada di dalam kotak. 



Tae Hee memarkirkan mobilnya saat di depan jalan masuk rumah, lalu berlari tak sengaja ia bertabrakan dengan seorang pria yang tadi membohongi Sa Ra kalau ada barang diluar. Dia sempat merasakan sakit karena lengannya terbentur keras. 

Sa Ra akhirnya masuk rumah dengan menutup pintu rumah, wajahnya masih tersenyum saat melihat Kang Joon yang sudah berdiri di depan tangga. 

Wajah Kang Joon berubah menjadi marah dan menunjukan kertas yang ada di datanganya. Sa Ra dengan wajah kagetnya dan ketakutan hanya bisa mengatakan maaf. 

"Maaf katamu !!! apa yang telah kau lakukan kepada ku?" ucap Kang Joon yang mendekati Sa Ra dengan tatapan kejam 

Tae Hee akhirnya datang mencegah Tae Hee yang semakin mendekatkan wajanya pada Sa Ra yang sudah ketakutan. Ia menanyakaan keadaan Sa Ra apakah ada yang terluka. Sa Ra mengatakan kalau ia baik-baik saja. 

Kang Joon pun melihat dengan jelas Tae Hee yang masuk dengan wajah khawatir menanyakan keadaan. Lalu ia melirik keduanya dengan pandangan sinisnya lalu pergi. Sa Ra masih tertunduk ketakutan sementara Tae Hee mencoba menenangakan dirinya karena panik. 



Chae Yoon masih kesal dengan Tae Hee yang meninggalkannya begitu saja, akhirnya ia meraih telpnya. Kang Joon berjalan dengan penuh amarah karena selama ini dibohongi oleh Sa Ra, ponselnya berbunyi dan agak sungkan menerima telpnya. 

"aku ingin berbicara tentang Sara dan adan yang ingin aku katakan padamu" ucap Chae Yoon dengan wajah liciknya. 




Sa Ra masih tertunduk di meja makan, ia takut karena Kang Joon sekarang juga tahu tentang mereka yang saling kenal. 

"kali ini ia akan melakukan apa padaku, sekarang aku bahkan tidak bisa menduganya" ucap Sa Ra ketakutan, Tae Hee menenangkan dengan memegang tangan Sa Ra. 

"Kau tak perlu khawatir, karena kau tidak lagi sendirian, aku akan ada selalu bersamamu" ucap Tae Hee. Ponselnya saat itu juga berbunyi. 




Ketua Tim Choi memberita tahu bosnya kalau ada masalah besar, karena Min Hyuk yang membuat rencana itu. 

" Dia berhasil mengeluarkan nenekmu dengan alasan kesehatan dan akan membawanya pulang.sekarang ini, banyak wartawan di dekatku" ucap Ketua Choi dengan nada panik. 

Tae hee mengerti, Sa Ra langsung menanyakan apa sebenarnya yang terjadi. 

"Si brengsek itu membawa nenek" ucap Tae Hee kesal setelah menutup telp, Sa Ra langsung melotot kaget. 

"Dia yang menjebloskan nenek ke dalam penjarakita harus melakukan sesuatu dan kita harus pergi sekarang"  tegas Sa Ra




Di depan penjara sudah banyak wartawan yang berkumpul, Saat Madam Park keluar dengan kursi roda beberapa wartawan menanyakan keadaannya. Min Hyuk sudah siap menjemput neneknya, dengan senyuman liciknya ia menghampiri nenekny. 

"brengsek kau !!"umpat madam Park melihat Min Hyuk datang menghampirinya 

"aku akan membawa nenek pulang, semua wartawan yang aku undang telah hadir" jelas Min Hyuk. 

Madam Park menolak dan akan bangun dari kursinya, Min Hyuk langsung menahan dengan berjongkok di depan neneknya, wajah liciknya sangat terlihat. 

"Jika kau tidak bisa tenang,bukan hanya permainan kotor dana ilegal saja tapi aku akan menuduh mu telah mengeluarkan catatan medis palsu sekarang tidak ada kebaikan yang akan kau dapatkan" ancam Min Hyuk. 

Madam Park hanya bisa mengumpat dengan sikap cucunya yang sangat kejam padanya. 




Tae Hee dan Sa Ra datang, bertanya keberadaan nenek. 

"Dia benar benar dipaksa untuk pulang ke Sewondong. jika kau berangkat sekarang, mungkin Kau dapat mencegatnya dijalan." ucap Ketua Choi. 

"Aku harus pergi, aku tidak  bisa membiarkan Nenek pergi dengan nya" ungkap Tae Hee 

Sa Ra menawarkan diri untuk ikut menemani, Tae Hee menolaknya karena sangat berbahaya.  Mereka akan bertemu lagi di rumah dan memerintahkan Ketua Choi untuk menjaganya. 


Madam Park turun dari mobil disambut oleh ibu Min Hyuk yang mengajaknya masuk ke dalam. 

"aku tidak punya alasan untuk tinggal bersama kalian berdua" ucap Madam Park sinis 

"apa kau lebih menyukai penjara ?" sindir ibu Min Hyuk. Madam Park mengumpat Ji Sook itu wanita iblis 

Ji Sook meminta pengawal yang membawa madam Park untuk mengantarnya ke dalam. Madam Park menolak untuk di tuntun masuk ke dalam dan masuk dengan sendiri. 

Beberapa menit kemudian Min Hyuk datang dengan wajah liciknya ia bisa membuat Madam Park bisa ada ditangannya dan Tae Hee tak bisa bertemu. 


Tae Hee baru datang melihat Min Hyuk yang menatap sinis, ia memangil nenek tapi sudah  jauh dan ia tak akan bisa masuk. 

"tidak ada yang bisa kau lakukan, jangan membuat keributan dan pergilah" perintah Min Hyuk. 

Dengan wajah liciknya ia masuk ke dalam rumah dan pintu gerbang ditutup dan dijaga oleh orang surahan Min Hyuk. Tae Hee hanya bisa melihat dari jauh. 

Sa Ra datang dengan taksi, seperti ia tak bisa meninggalkan Tae Hee sendiri. Ia berlai menanyakan dengan keadaan nenek. 

"Aku terlambat " ucap Tae Hee yang terlihat sangat sedih 

"Kita bisa membawa nenek kembali, dengan mencari cara yang lainnya. Aku akan berada disisimu"ucap Sa Ra

Tae Hee sempat melirik Sa Ra seperti tak percaya Sa Ra mengakui dirinya akan tetap ada disampingnya, seperti saat ia mengakuinya pada Sa Ra. 



Sa Ra mengompres pundak Tae Hee yang memar karena terbentur, ia tahu hari ini Tae Hee sangat melelakan sebagai managernya. 

" Kau pergi ke pedesaan...bermasalah dengan Lee Kang Joon dan sekarang soal Nenek. Ini memang sangatlah berat, kurasa kita akan banyak menghadapi masalah mulai besok" ucap Sa Ra 

Dia ingin Tae Hee bisa menjaga kesehatannya dan jangan berlari atau terbentur lagi. Tae Hee menjelaskan kalau ia merasa Sa Ra itu dalam bahaya jadi ia ingin berlari dengan cepat. Sa Ra mencoba untuk mengerti dengan sikap Tae Hee. 

"tapi...kenapa kau tidak mengatakannya padaku bahwa Lee Kang Joon telah keluar?" tanya Sa Ra 

"aku tidak ingin kau menjadi ketakutan karena mengetahuinya, aku ingin melindungi mu" jawab Tae Hee dengan mata terpejam. 

Sa Ra mengerti makanya Tae Hee kemarin mengajarkan cara untuk membela diri dan membeli sebuah mobil. Tae Hee menjelaskan itu karena ia tak bisa selalu bersama disisi Sa Ra. 

"aku tadi menerima telpon dari PD,  kau akan mulai bekerja...agar bisa melindungi orang yang kau cintai, tapi aku ingin mendengar dari  mulut mu sendiri dan  tidak mau mendengarnya dari PD. dimulai dari kata "Aku..."  ucap Tae Hee masih dengan mata terpejam 


Sa Ra pura-pura tak mengerti dengan mengatakan bahwa "aku seorang presiden". Tae Hee meminta Sa Ra untuk mengatakan langsung padanya. Sa Ra kembali mengoda dengan mengatakan "Aku adalah Sa Geum Ran"

"bukan....kau pasti tahu..apa yang ingin aku dengar" ucap Tae Hee yang terlihat mulai tertidur 

Sa Ra melepaskan kompresan dan terlihat memar di badan Tae Hee.

"besok...Aku tidak bisa membayangkan yang akan terjadi. Bisa mengatakan cinta pada seseorang sangat menakutkana kan tetapi jika orang itu adalah kau." gumam Sa Ra 

Ia akhirnya mengucapkan "aku mencintaimu" dan memberikan kecupan di dahi Tae Hee yang tertidur.