1/14/2016

Sinopsis Drama Birth of Beauty Episode 5 Part 2


Tae Hee menaiki motor besarnya, lalu berhenti di depan gedung winner grup. Dia berbicara dalam hati, sementara Sa Ra bermain di dalam rumah keluarga Lee maka ia akan membereskan yang diluar. 

"Posisinya sebagai CEO HBS, reputasi dan kekayaan.. Aku akan mengambil semuanya dan meninggalkannya dalam kehancuran."

Ingatannnya kembali ketika Kang Joon merendahkan dirinya kalau ia itu bukan siapa-siapa. Tae Hee tertawa, ia mengeluarkan barang-barang di belakang motornya. Ia mengumpat kalau Kang Joon itu menyodorkan jarinya pada hidung seorang singa yang sedang tidur. 

"Aku akan memberikan rasa obat yang keras" umpat Tae Hee sambi memasang kacamata dan menaruh kabel-kabel pada tangannya. 



Min Hyuk menemui neneknya yang duduk di ruang keluarga, ia menyuruh neneknya tidur saja karena ia tahu semalam neneknya minum banyak. Ibu Min Hyuk membawakan segelas susu untuk ibu mertuanya. Min Hyuk menanyakan pertemuan neneknya pada semua teman-temannya. 

"orang yang sudah tua sering sekali menghina orang lain. Mereka memiliki masalah dengan semuanya. Semua yang mereka lakukan adalah bicara omong kosong. Aku menghina mereka semua dan pergi pada akhirnya." keluh Madam Park 

Si cucu licik itu mencoba tertawa, lalu ia membahas tentang iklan Dong Geul di koran karena yang ia tahu itu julukan Dong Won. Dia menanyakan apakah itu berhubungan dengan keluarga mereka. Madam Park membenarkan kalau ia yang memasang iklan itu. 

"Kenapa tiba-tiba nenek?" tanya Min Hyuk sambil melirik ibunya yang terkejut dengan pengakuan Madam Park. 

"Dong Won sudah meninggal. Dalam ledakan pabrik kimia Winner Grup.Seluruh bangsa ini tahu tentang kecelakaan tragis itu. Ayahku, Dong Won, karyawan, banyak orang meninggal." cerita Min Hyuk. 

Min Hyuk mengatakan kalau sangat menyakitkan kalau membahas tentang kejadian itu lagi, ia meminta sang nenek memberitahu kalau ada pegawainya yang bersalah maka ia akan mengurusnya segera. Madam Park terlihat berkaca-kaca. 

"Muntahan Mong Shil mengandung racun tikus. Aku mengirimnya ke Dokter Jung dan mengeceknya." ucap Madam Park 

Ibu Min Hyuk sedikit panik, ia pura pura terkejut kalau anjing itu di racun. Min Hyuk melirik tajam pada ibunya. Lalu Madam Park merasa akan terjadi juga keadaan seperti anjingnya saat sedang ada dirumah. 

"Aku akan mencari seorang pria setidaknya menyerupai Dong Won dan memintanya sebagai pengawal. Aku sangat membutuhkan seseorang di sisiku Jadi, aku bisa tidur di malam hari." tegas Madam park. 

Madam Park meminum susunya, Min Hyuk terus saling melirik dengan ibunya. Lalu Madam Park mengakui bukan dirinya yang menaruh iklan itu di koran. 


Tae Hee berjalan masuk, ia sempat menjadi lirikan orang-orang yang ada di dalam gedung dengan pakaian. Setelah itu ia masuk ke dalam toilet pria dan masuk ke dalamnya, entah apa yang di keluarkan Tae Hee dia bisa menghack semua internet yang ada di kantor Winner Grup. 

Dengan jari-jari diatas laptopnya, ia merasa mengetahui segalanya. Tae Hee juga akan memasukan virus ke dalam email Kang Joon lewat undangan pernikahan. Tae Hee pindah ke laptop yang ada disampingnya, ia mulai membuat kacau winner group. 

"Astaga, karena si brengsek Lee Kang Joon. Lihatlah bagaimana membesarnya pori-poriku karena stres. sangat menjengkelkan." umpat Tae Hee sambil melihat wajahnya dikaca 

Dia berjanji akan memberikan tinju di wajah Kang Joon saat kembali dari bulan madu. Dan rencana kali ini selesai di jalankan. 



Tae Hee keluar dari toilet kamar mandi, saat di lobby ia melihat tulisan "Aku mencari Dong Geul." 

Flash Back 

Madam Park memberikan satu bungkus roti pada cucunya, Dong Won tak suka neneknya memberikan hanya roti untuk hadiah ulang tahunnya. 

"Nama panggilanmu adalah Dong Geul artinya "bulat", jadi roti ini cukup." ucap neneknya. 

Tae Hee terus melihat tulisan nama kecilnya yang ada di dalam gedung Winner Grup.  



Min Hyuk masuk ke dala gedung dengan wajah marahnya, ia melihat tulisan yang sama di koran terlihat di lobby dan ditiap lantai. Keduanya tak menyadari kalau saling berpapasan, saat berjalan ke arah Tae Hee, keduanya saling menatap dan Min Hyuk sengaja menyengolkan badannya. 

Tae Hee ingin marah dan memanggil Min Hyuk penjaga menahannya untuk tidak mengejarnya. 

"Dia adalah Direktur Han dari Perencanaan Strategi dan akan menjadi Presdir Winner Group." jelas pejaga dan meminta maaf pada Tae Hee. 

Lalu Tae Hee melihat lagi tulisan yang ada di depan lobby, ia berpikir untuk apa neneknya itu mencarinya 


Min Hyuk masuk ke dalam ruanganya lalu meluapkan rasa amarahnya dengan memukul-mukul kursi. Kata-kata neneknya teringat lagi di kepalanya. 

"Aku akan mencari seorang pria yang setidaknya menyerupai Dong Won dan menggunakan dia sebagai pengawal." 

Ibunya masuk ke dalam ruangan anaknya, Min Hyuk mengatakan dirinya sekarang akan menjadi naga walaupun neneknya itu tak akan bisa memastikannya. 

"Dia tidak pernah memanggil kita sekalipun sampai aku berusia 15, Setelah anak-anaknya meninggal, dia memanggil kita untuk tinggal bersamanya. Aku tidak pernah diakui padahal aku tinggal bersamanya. Aku dianggap anak simpanan selamanya olehnya." ucap Min Hyuk kesal. 

Ji Sook juga mengumpat Madam Park itu tak pernah menganggapnya sebagai menantu dan selalu memanggilnya sebagai asisten simpanan anaknya saja. Ia juga tahu nenek tua itu tak pernah menaruh Min Hyuk dalam hatinya. 

Min Hyuk mengajak ibunya untuk menhentikan penghinaaan itu sekarang. Ibunya setuju karena mereka sudah menyiapkan semuanya sejak lama. Ia juga tak takut menghadapinya. Min Hyuk menyuruh salah satu pegawainya masuk ke dalam. 

"Pindahkan pertemuan pemegang saham. Periksa info rahasia departemen asisten Winner Group. Jadi, kita dapat mengungkapkan bila diperlukan. Dan siapkan acara resmi,Katakan pada media Pemimpin Winner Group berikutnya Han Min Hyuk akan datang" perintah Min Hyuk.

Pegawainya itu mengerti, Ibunya menatap sang anak dengan tatapan tersenyum licik. Min Hyuk semakin terlihat jelas, keserakaan dalam dirinya yang selama ini ia tutupi di depan neneknya. 


Sa Ra dan Tae Hee kembali ke tempat seperti gudang, di depan mereka ada Tong yang berisi kayu bakar. Tae Hee menegaskan sekali kalau mereka itu berhadapan dengan pria yang menyebalkan dan sekarang mereka tinggal menunggu pengantin baru itu pulang ke korea. 

"Mereka akan kembali dengan bahagia, kan?" ucap Sa Ra sambil memberikan kepalan tangannya ke tong dengan posisi kuda-kuda. 

"Kita sudah dipukul dari semua sisi...Apa yang kita harapkan selama ini...Awal balas dendam kita dimulai dengan itu!" ucap Tae Hee 

Sa Ra yang menyodorkan tangannya, mulai kepanasan dan meniup-niup tangannya sendiri. Tae Hee berteriak itu memang bagus untuk mereka. 



Sa Ra membuat gaya-gaya Yudhonya lalu ia mengatakan "Suami pembunuh, Tamparan kuat ke wajah!"

Tae Hee juga melakukan gaya-gaya dan memberikan tujuan ke langit. "Si brengsek yang mencuri Chae Yun. Tinjuan si pembunuh!"

Mereka sudah siap melakukan aksinya untuk membalas dendam. 



Chae Yoon dan Kang Joon kembal dari bulan madu, Ji Hoon menjemput keduanya dan melihat popularitas keduanya sangat meningkat karena banyak wartawan yang datang. 

Wartawan langsung menyerbu keduanya yang menikah secara mendadak tanpa memberitahu media. 

"Kami hanya ingin merayakannya dengan tenang. Mohon mengertilah" ucap Kang Joon

"Maaf karena tidak mengumumkannya. Kami akan hidup bahagia." kata Chae Yoon

Lalu keduanya berusaha berjalan melalui wartawan, tapi tas yang dipegang Chae Yoon terjatuh, barang yang dibawanya pecah. Chae Yoon merasa sedih karena barang yang ia bawa itu pecah. 


Di dalam mobil, Chae Yoon merasakan perasaan yang tak enak karena barang yang ia bawa itu tadi pecah di bandara. 

"Ini hanya sebuah boneka. Aku akan membelikanmu yang baru." ucap Kang Joon menenangkan istrinya. 

"Kita tidak bisa membelinya. Ini diberkati oleh seorang dukun di Bali." jelas Chae Yoon 

Chae Yoon ingat kalau barang tadi itu adalah simbol cinta mereka, jadi ia merasa ada firasat yang buruk. Ji Hoon yang menyetir mencoba menenangkan kalau Firasat hanya sesuatu yang tak perlu ia percaya. Tapi diwajah Chae Yoon masih terlihat khawatir. 



Tae Hee mulai melihat dari teropong, Sa Ra menanyaka apa sebenarnya yang terjadi. 

"Pengantin baru sudah tiba. Mulai saat ini, mereka masuk rumah dengan senyum cerah." ucap Tae Hee 

Lalu ia mengajak Sa Ra mulai mendengarkan suara yang akan terjadi di kamar. Tae He mengatur-ngatur frekuensi supaya bisa mendengarkan pecakapan di dalam kamar pengantin baru. 



Tae Hee dan Chae Yoon masuk ke dalam dengan wajah senyuman sebagai pengantin baru. Tapi wajah mereka berubah melihat ayah mertua yang menghukum adik dan kakak iparnya diruang makan. 

"Selamat datang kembali....Sesuatu terjadi saat kau pergi. Keluarga ini dalam situasi buruk." ucap Ayah Kang Joon. 

Ia menyuruh keduanya untuk mandi dan istirahat, Chae Yoon merasa tak enak hati karena di sambut dengan keadaan keluarga Kang Joon yang sedang tidak baik. 


Ayah Kang Joon masuk ke dalam kamar, istrinya juga sedang mendapatkan hukuman darinya. Sang istri meminta suaminya untuk menahan amarahnya karena ia tak mau kehilangan muka di depan menantunya. 

"Apa itu sebabnya kau mencium teman SD-mu? Kau bisa memotong di sekitar bagian busuk dari apel. Tapi kau tidak bisa memotong pikiran busuk seseorang." teriak suaminya. 

Sang istri ketakutan, Suaminya pun menyuruh istrinya mengangkat tangannya seperti tadi. 



Pengantin baru masuk ke dalam kamar. Chae Yoon merasa sikap keluarga Kang Joon itu berlebihan saat mereka pertama kali datang ke rumah. Dia merasa hatinya hancur karena disambut dengan suasana seperti itu. 

"Ayah memiliki temperamen buruk. Kau harus tahu. Maaf kan ya" ucap Kang Joon menenangkan. 

Chae Yoon mencoba mengerti tapi sepertinya dari wajahnya terlihat masih khawatir. 



Tae Hee melihat dari teropong dan earphonenya, ia memberitahu kalau pengantin baru sudah masuk rumah dan ayah mertuanya sedang marah-marah. Sekarang mereka memiliki masalah karena tak ada yang memasak dirumah. 

"ratu rumah tangga harus dikirim" ucap Sa Ra  sambil mengepalkan tangannya. 

"Benar sekali itu diperlukan dalam rangka menampar wajah si pembunuh." ucap Tae Hee bahagia. 

Ia meniup kepalan tangan Sa Ra untuk siap menampar, Tae Hee juga menambahkan tiupan seperti memberikan kekuatan. 




Kang Joon heran karena Chae Yoon tak mau masak padahal semua orang sedang di hukum. Chae Yoon mengatakan kalau ini hari pertamanya dirumah, apabila ia masak maka selama 365 ke depan ia harus memasak juga. 

Jin Young datang memberitahu kalau semua masalah sudah selesai. 

"Ayah tidak menghukum kami lagi. Makan malam juga sudah siap." teriaknya bahagia. 

Chae Yoon menanyakan apa sebenarnya yang terjadi, Jin Young memberitahu kalau Sa Ra yang sudah menyelasaikan semuanya. Chae Yoon dan Kang Joon saling berpandangan mengetahui Sa Ra yang menyelesaikan semua masalah keluarga. 


Sa Ra sudah duduk di ruang keluarga dengan membawa makanan.  Dia menjelaskan  Karena pengantin baru sudah di rumah, Dia membuat shinsulro dan goojulpan. Ayahnya melihat makanan yang dibawa Sa Ra itu sangat istimewa, ia berterima kasih. 

Saat Kang Joon menuruni tangga matanya saling melirik dengan Sa Ra. Lalu ia bertanya sebenarnya apa yang terjadi. 

"Sara membuka sebuah restoran. Dia seorang chef. " ucap ibu kang Joon 

Ayahnya juga merasa bersyukur, karena Sa Ra akan memberi Min Young dan Jin Young pekerjaan. Min Young juga menceritakan berkat Sa Ra mereka tidak dihukum lagi. Chae Yoon binggung karena Sa Ra memberikan adik dan kakak iparnya itu diberi pekerjaan. 

"Kita perlu mempekerjakan karyawan tetap. Mereka ingin belajar bagaimana cara memasak. Aku akan mengajari mereka dirumah ini."jelas Sa Ra dengan tersenyum. 

Pasangan pengantin baru saling berpandangan, Sa Ra menatap keduanya yang panik karena ia akan sering-sering datang ke rumah itu. 


Saat keluar rumah, Kang Joon menarikanya ia menanyakan apa sebenarnya yang diinginkan Sa Ra di dalam rumahnya. Sa Ra langsung mengeluarkan jurusnya untuk suami pembunuh adalah tamparan kuat diwajahnya. 

Tae Hee yang melihat dari teropong memuji kerja Sa Ra sangat bagus membuat kepalanya sekarang menjadi jernih. Ia tertawa bahagia karena berhasil membalas dendam pada Kang Joon. 

Kang Joon memegang pipinya yang kesakitan. Sa Ra dengan wajah lugunya merasa kalau tadi ia seperti ditarik orang dan merasa ketakutan. 

"Kupikir kau seorang preman." ucap Sa Ra merasa tak bersalah

"Kenapa kau keluar-masuk dari rumahku?" tanya Kang Joon penasaran. 

Sa Ra menanyakan apakah ia ingin menjawab dengan jujur atau berbohong. Kang Joon berteriak meminta menjawab dengan jujur. Sa Ra menatap Kang Joon dengan tatapan penuh kebencian. 

"Lee Kang Joon, Gyo Chae Yun. Aku akan membuat kalian bercerai dalam tiga minggu. Itu resolusiku jadi menghindarlah jika kau bisa."

Setelah itu ia pamit pergi, dalam perjalananya. Ia mengingat hanya 3 minggu setelah ia mengetahui perselingkuhannya lalu ia mati. Ia ingin melihat Kang Joon merasakan kalau keluarganya juga hancur. Kang Joon memegang pipinya yang sakit sambil menatap punggung Sa Ra yang berjalan menjauh. 



Chae Yoon meminta supaya Kang Joon bisa melarang Sa Ra untuk masuk ke dalam rumah mereka. Kang Joon tak bisa melarang karena ayah sudah mengizinkan Sa Ra masuk yang ingin mengajarkan masak untuk bisa mendapatkan pekerjaan. 

"Katakan dengan jujur. Sara sebenarnya seseorang yang berselingkuh denganmu." ucap Chae Yoon 

Di dalam rumah Sa Ra keduanya mendengar dari speaker, Kang Joon merasa ia tak bisa memberitahua ayahnya tentang itu. Chae Yoon pikir harus dia yang yang memberitahu ayah Kang Joon tentang Sa Ra. 

"dia cemburu karena dia terobsesi denganku. Hentikan ini. Aku tidak bisa tidur." perintah Kang Joon. 

Chae Yoon merasa semua itu diawali oleh Kang Joon bukan dirinya. Sa Ra terlihat sinis mendengar keduanya bertengkar karena dirinya. 



Jin Young masuk ke dalam kamar, ia protes karena laptopnya rusak karena kartu penikahan Kang Joon penuh dengan virus. Min Young juga kesal karena kakaknya, tabletnya itu rusak. Kang Joon melihat kalau dia tidak mengirim kartu pernikahan. 

Tae Hee mematikan penyadap usaranya. Sa Ra menyuruh Tae Hee untuk saatnya sekarang ia membalas dendam. Tae Hee mulai memberika kekuatan pada tangannya, Sa Ra juga menambahkan tiupan supaya balas dendam itu bisa terbalaskan. 



Kang Joon keluar dari rumah, Tae Hee sudah duduk diatas motor sambil memainkan gas di motornya. Ia turun dari mobil dan mengeluarkan jurus dan membeirkan pukulan di perut Kang Joon. Wajahnya bahagai membahagia. Kang Joon kesakitan karena terkena tonjokan diperutnya. 

"Komputerku rusak karena email peledakmu. Kau melakukannya dengan sengaja, ya?" tuduh Tae Hee 

Sambil menepuk pundak Kang Joon, ia mengatakan akan memperbaiki komputernya. Lalu ia berjalan pulang, tapi ia berbalik lagi kalau tinjuan tadi bukan sengaja untuk membalas dendam saat Kang Joon menghinanya di hari pernikahan. 

Kang Joon masih saja kesakitan, Tae Hee menegaskan supaya Kang Joon tak salah paham. Setelah itu ia pergi dengan menaiki motornya. 



Sa Ra melihat dari teropong, ia tersenyum karena Tae Hee juga berhasil. Ia melihat pionnya melangkahkan Kang Joon yang sebentar lagi akan masuk ke dalam penjara. Selanjutanya ia melihat baju pelayan berwarna pink diatas kasurnya. 

Ia mengajak Jin Young dan Min Young ke restoran milik Tae Hee. Sa Ra memberitahu restoran itu akan bukan minggu depan. Keduanya bahagia karena bisa berkerja di restoran yang cukup mewah. Sa Ra memberitahu dia bukan pemiliknya tapi ia sebagai chef dan general managernya. 

"Terima kasih sudah memberikan kami pekerjaan, Sara. Aku suka tempat kerjaku." ucap Jin Young. 

"Kau malaikat yang menyelamatkan kami, Sara Unni." ucap Min Young 

"Bukan malaikat. Adik ipar babi kalian telah kembali setelah selamat dari neraka." gumam Sa Ra 

Lalu Jin Young menanyakan dimana dapur tempat mereka berkerja. Sa Ra memberika kain pel pada keduanya, karena ia memberikan tugas untuk membersihkan kamar mandi. Dia ingin keduanya menghilangkan kerak dalam kamar mandi dan lumut. 



Min Hyuk datang dengan marah, ia melempar kertas yang kosong karena Kang Joon sudah menghilangkan semua file untuk rapat pemegang saham. 

"Apa yang kau lakukan padaku!" teriak Min Hyuk 

"Kau tidak akan percaya padaku, tapi Aku tidak melakukannya." ucap Kang Joon yang menatap kertas kosong di depannya. 

"Kita punya lima hari sampai pertemuan. Ganti semuanya." perintah Min Hyuk. 

Kang Joon mengerti perintah Min Hyuk. Mereka harus melakukan rencana itu dengan baik-baik. Kang Joon tak percaya karena kali ini terjadi masalah di kantornya juga. 



Di rumah malam hari. 

Chae Yoon sedang membereskan kamar, tak sengaja saat membereskan bantal menemukan anting. Ia melihat itu bukan antingnya. Ia mengingat saat Sa Ra memainkan piano dalam pengenalan keluarga, memakai anting itu. Ia melempar anting itu dengan kesal dan langsung menelp Kang Joon. 

Kang Joon terlihat sangat kusut mencoba telp istrinya. Chae Yoon menanyakan dimana Kang Joon berada. 

"Virus ini membuat keadaan menjadi sulit." cerita Kang Joon 

"Ada anting milik Sara. Apa kau...membiarkan wanita itu di kamar kita?" ucap Chae Yoon kesal. 

Kang Joon berteriak itu tidak mungkin, semua yang ada diruangan sampai kaget karena teriakan Kang Joon. Akhirnya ia menutup telp dan akan membicarakan dirumah saja. Chae Yoon tak percaya Kang Joon menutup telpnya begitu saja, tapi ia  berusaha menelp suaminya lagi. 

"Kang Joon. Kapan kau pulang? Kau tidak bisa pulang? Kau bermalam?" tanya Chae Yoon . 

"Sebenarnya bukan bermalam. Aku tidak punya pilihan!" teriak Kang Joon . 

Chae Yoon tak percaya kalau anting sara ada di tempat tidur mereka dia hari kedua pernikahan lalu Kang Joon tak bisa pulang kerumah. Ia mencoba untuk mengerti, tapi dengan nada marah. Kang Joon membanting ponsel dan mengebrak-ngebrak meja dengan kesal. 



Sa Ra sedang mendengarkan dari penyadap suara di kamar Kang Joon. Tae Hee datang menanyakan apa yang terjadi. Sa Ra memberitahu kalau keduanya itu bertengkar hebat, Tae Hee senang karena rencana mereka berjalan dengan mulus dan membuat kemajuan. 

"Ahjumma. kau Ingin minum untuk merayakan?" ucap Tae Hee. Sa Ra mengangguk setuju. 

Keduanya sudah mulai Cheers bersama dengan makanan yang ada diatas meja. Tae Hee merasa rencana balas dendam mereka berjalan dengan baik. Jadi merasa haru merayakannya dan berbahagia. Sa Ra menaruh winenya. 

"Aku bersyukur, tapi aku tidak bahagia. Aku kehilangan harapan apa aku bisa bahagia." ucap Sa Ra 

Ia merasa kehilangan semuanya dan tmerasa sudah tak bisa bahagia lagi. Tae Hee melihat itu semua karena hati Sa Ra yang sudah patah dan suaminya sendiri sudah melakukan sesuatu yang mengerikan padanya. 

"Dokter...jika Gyo Chae Yun bercerai,Apa kau akan menerimanya? Bahkan jika dia janda?" tanya Sa Ra

Tae Hee sempat terdiam, lalu ia meminum winenya. Ia merasa kalau akan menempatkan kebahagiaan Chae Yoon maka Jika Chae Yoon  yakin dirinya itu bisa membuatnya bahagia, maka ia akan dengan senang hati.


Sa Ra mengerti lalu ia memperlihatkan makanan camilan untuk esok hari, coklat isi almond. Tae Hee langsung mencobanya, ia bertanya kenapa Sa Ra memberikan dirinya coklat dengan tiba-tiba. 

"Dokter...Aku khawatir tentang dirimu." ucap Sa Ra. Tae Hee binggung kenapa Sa Ra mengkhawatirkan dirinya. 

"Bila kau mencari tahu,orang yang kau cintai adalah iblis dan ketika kau mengetahui kau sudah tertipu, Aku tahu  rasa sakit itu." kata Sa Ra 

Dia tahu Tae Hee itu mencintai Chae Yoon sama seperti dirinya yang mencintai suaminya. Seperti orang buta jadi ia takut Tae Hee bisa merasakan rasa sakit yang pernah ia rasakan dulu. Tae Hee berhenti menguyah. 

"Kuharap kau tidak akan merasa sakit seperti itu, karena itu benar-benar sulit untuk bertahan." jelas Sa Ra

Lalu ia menyuruh Tae Hee untuk menghabiskan coklat almond karena bagus menghilangkan stress. Ia menyarankan supaya Tae Hee bisa memakan secara teratur untuk mencegah patah hati. 


Sa Ra menaruh makanan di piring Tae Hee, ia memberikan senyuman pada pria yang sudah mengubah tubuhnya seperti sekarang. Lalu ia membawa tempat wine ke dapur. 

Tae Hee bergumam sendiri karena melihat Sa Ra yang terlihat cantik. Sa Ra kembali dengan teko yang berisi susu Lalu ia menuangkan segelas susu untuk Tae Hee. 

"Jika kau ingin minum banyak, minumlah seteguk susu." ucap Sa Ra 

Tae Hee melihat wajah Sa Ra yang ada di depannya, lalu ia melamun dan bergumam dalam hati

"Ada apa denganku? Dia tidak memakai gaun. Dia tidak melakukan kamasutra. Tapi mengapa? Mengapa ahjumma terlihat cantik untukku?"

Ia melihat wajah Sa Ra yang tersenyum padanya.