1/14/2016

Sinopsis Drama Birth of Beauty Episode 6 Part 1


Pagi hari, Tae Hee pergi ke gym untuk treadmill. Sa Ra datang dengan terburu-buru memberitahu kalau karyawan God sedang mencarinya karena tak datang di acara ulang tahun. Tae Hee mencoba untuk berpaling dan terus fokus berlari. 

Sa Ra melihat layar treadmill, ia semakin panik karena Tae Hee sudah berlari selama 2 jam penuh. Tae Hee terus berlari tanpa mau menoleh. 

"Jangan terpengaruh...Wanita ini palsu... Sadarlah...." gumam Tae Hee 

Dengan senyuman di wajahnya, Sa Ra memberikan makanan berprotein supaya Tae Hee bisa bertahan untuk berlari. Tae Hee sempat melirik walaupun kakinya terus melangkah berlari. 

"Dia terlihat cantik lagi......Jangan tertawa, kau penggoda jahat."suara hati Tae Hee terdengar lagi 

Sa Ra melihat wajah Tae Hee pucat, dengan baik hati ia ingin mengelap keringatnya dengan handuk. Tae Hee tak tahan ia akhirnya berhenti lalu menyuruh Sa Ra pergi. Sa Ra mengerti dia akan pergi tapi sebelum pergi ia berucap "Fighting". 

Tae Hee seperti tidak percaya melihat senyuman Sa Ra yang mengoda hatinya, dia menyadarkan diri dan mencoba terus berlari. 


Tae Hee kembali ke rumah di malam hari, sebelum masuk ia berbicara sendiri. 

"Aku benar-benar akan mengabaikan ahjumma.Datang ke rumah ketika dia tidur dan pergi sebelum dia bangun. Selain untuk mengirim Lee Kang Joon ke penjara aku tidak akan bicara padanya." 

Saat masuk rumah, ia mendengar ada suara berisik dari kegelapan. Sa Ra sedang makan odeng dsb di kegelapan. Tae Hee masuk kamar menyalakan lampu meja, ia langsung memarahi Sa Ra yang makan di malam hari. 

"Ahjumma, kau bahkan tidak berolahraga akhir-akhir ini. Berat badanmu akan bertambah." ucap Tae Hee



"Aku tidak punya siapa-siapa untuk tampil baik setelah suamiku ternyata seperti itu. Aku hanya perlu membalas dendam. Aku bisa menambah berat badan." jelas Sa Ra bersedih 

Tae Hee mengingatkan kembali kalau tubuh Sa Ra itu adalah buatan dirinya. Sa Ra meminta maaf tapi menurutnya sekarang itu tak ada hubungannya dengan Tae Hee. 

"Kau bisa hidup bahagia dengan pria lain." saran Tae Hee 

Tapi setelah itu ia merasa itu bukan urusannya dan memilih untuk pergi. Ia tak akan peduli dengan Sa Ra yang ingin menjadi babi atau apapun. Tae Hee berjalan keluar kamar, ia menghela nafas dan merasa sekarang ia akan mengurus Sa Ra untuk sekali lagi. 


Tae Hee kembali ke kamar dan berjongkok di depan Sa Ra. Ia membicarakan tentang Sa Ra yang akan menjadi Legenda saat membalas dendam. Sa Ra binggung dan Tae Hee mencoba untuk menjelaskan.

"Balas dengan cara yang sama. Jangan membuat mereka bercerai secara normal.Mantan istri yang dibunuh menjadi simpanan yang menarik. Kemudian mereka akan bercerai." jelas Sa Ra. 

Mulut Sa Ra masih penuh dengan makanan. Tae Hee menjelaskan tanpa ada suara, Sa Ra mengangguk-angguk. Setelah itu ia menaruh makanannya dan mengeluarkan sisa makanan di mulutnya. Ia meminta pil diet dan menyuruh Tae Hee tidur saja karena ia akan olahraga lebih dulu. 



Sa Ra mulai melatih otot lengannya dengan mengangkat besi lalu berjongkok. Tae Hee yang sedang makan dumpling tak konsetrasi melihat Sa Ra yang berolahraga. Tapi ia buru-buru menyadarkan dirinya supaya tak terpengaruh. 

"Dia hanya alat untuk mendapatkan Chae Yoon. Kenapa aku tetap memiliki perasaan padanya?" 

Tae Hee merasa itu bukan perilakuknya itu bukan cocok untuk seorang yang jenius. Sa Ra masih saja terus berlatih, Tae Hee menatapnya dari jauh seperti ia semakin terpesona dengan Sa Ra. 

"Sebelum menjadi lebih serius aku harus menilai diri sendiri secara psikologis." 

Sebelum tidur, Sa Ra meneropong ke rumah Kang Joo lebih dulu, terlihat lampi rumah mulai gelap. Ia mengingat rencana Tae Hee kalau dirinya adalah mantan istri yang dibunuh harus menjadi wanita simpanan yang menarik setelah itu pengantin baru itu akan bercerai. 




Kang Joon seperti belum tidur semalaman, wajahnya kusut di meja kerjanya. Ia mencoba menyadarkan dirinya di kursinya dan mejamkan matanya sebentar. Sekertarisnya datang memberitahu kalau istrinya menelp lagi. 

"Katakan padanya aku tidak bisa pulang."ucap Kang Joon kesal. 




Chae Yoon tak terima karena Kang Joon harus lembur lagi bahkan tak bisa mengangkat telp. Sekertarisnya hanya bisa mengucapkan permintaan maafnya. Ibu mertunya datang, menanyakan anaknya yang tidak pulang lagi.Chae Yoon mengeluh karena Kang Joon sudah tidak pulang ke rumah selama tiga hari. 

"Kita di rumah dengan nyaman sedangkan Kang Joon sedang mengalami masa sulit. Itu sebabnya jadilah seorang wanita yang baik" pesan ibunya. 

Tapi Chae Yoon malah membuka celemek dan membiarkan vacum cleaner begitu saja. Ia memilih untuk istirahat dan masuk ke dalam kamar. Jin Young yang baru keluar dari dapur kaget, tapi ia yakin sikap Chae Yoon itu karena ia sedang marah. 



Sa Ra berjalan dengan koper besar, berdiri di depan kantor HBS. Ia bergumam itu adalah kantor tempat suaminya dulu berselingkuh dengan Chae Yoon. 

Sebelum masuk ia memulas lagi make upnya, di depan kaca mobil yang terparkir di depan gedung. Min Hyuk yang sedang kesal mendengar Sa Ra bernyanyi sambil memulas wajahnya, ia seperti terpengaruh dengan kecantikan Sa Ra. 

Matanya teru memandang Sa Ra yang memulas wajahnya, akhirnya ia tersenyum melihat tingkah Sa Ra. Tapi ia kaget saat Sa Ra mulai memasang ancang-ancang untuk meninju seseorang. Setelah Sa Ra pergi, Min Hyuk menurunkan kaca mobilnya, sepertinya ia makin tertarik dengan Sa Ra. 



Seperti biasa, Sa Ra menjadi pusat perhatian. Ia langsung di dekati oleh beberapa pria. 

Kang Joon yang sedang pusing memilih keluar dari ruangannya sejenak, tapi ia kaget melihat Sa Ra yang diantar oleh berapa karyawan. Sa Ra memberikan senyuman manisnya pada Kang Joon. 

"Apa kau gila? Berani-beraninya kau datang ke sini?" umpat Kang Joon 

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Sa Ra 

Kang Joon mengajak Sa Ra untuk berbicara. Sa Ra mengiyakan dan mengajak mereka berbicar di ruangannya. Kang Joon agak kaget karena Sa Ra berani mengajak keruangannya.


Sa Ra masuk ke dalam ruangan dengan beberapa pegawai yang masih berusaha menyelamatkan file yang terkena virus. 

"Aku membawa vaksin yang bisa memperbaiki komputermu." ucap Sa Ra 

Kang Joon kaget sambil berdiri, ia menanyakan darimana Sa Ra mendapatkan vaksin itu. Sa Ra menjelaskan kalau salah satu pegawainya itu adalah ahli dalam bidang komputer. 



Flash Back 

"Lee Kang Joon tidak bisa mendapatkan vaksin untuk virusnya. Hanya aku yang memilikinya." ucap Tae Hee saat mereka merencanakan sesuatu. 

Ia akan memberikan program penghilang virus itu pada Sa Ra untuk bisa menyelamatkan Kang Joon. Ia menudukung Sa Ra untuk menjadi putri duyung sekarang. 

Kang Joon melihat usb yang ada ditangan Sa Ra. 

"Mari kita hilangkan bersama virus itu Kang Joon" ucap Sa Ra dengan senyuman manisnya. Kang Joon seperti tak punya pilihan lain. 



Chae Yoon yang baru keluar dari kamarnya kesal karena meja keluarga yang penuh dengan sisa makanan. Ia mencoba membangunkan kakak iparnya, tapi tetap saja kakak iparnya tertidur pulas. Ibu mertua datang meminta supaya membiarkan mereka tidur. 

"Mereka sibuk bekerja karena pembukaan restoran Sara. Biarkan mereka." ucap ibu mertuanya. 

Lalu ia duduk dikursi meminta Chae Yoon untuk membuatkannya jus seledri, sepertinya Chae Yoon tak suka disuruh-suruh tapi karena ibu mertua mau tak mau ia menurutinya. Saat masuk dapur, ia kesal melihat tumpakan piring kotor yang belum di cuci. 

Ibunya kembali datang menghampirinya di dapur. 

"Chae Yoon. Sekalian cucilah piringnya. Ayah mertuamu akan pulang pukul setengah enam. Siapkan makan malam." ucap ibu Kang Joon. 

Ia beralasan ingin mengetahui kemampuan masak Chae Yoon, tapi ia tak ingin makan nasi, hanya ingin makan seperti campuran gandum, nasi dan daun teratai.  Chae Yoon kesal karena ia selalu disuruh-suruh oleh ibu mertuanya, sementara adik iparnya hanya bisa tidur dan tidak membantunya. 


Sa Ra membuka bekal makanan yang ia bawa. Ia tahu Kang Joon sudah beberapa hari tidak pulang kerumah, jadi ia membawakan khusus makanan buatan rumah, tak lupa ia juga membawakan kemeja untuk ganti. Kang Joon tak langsung memakannya, ia menaruh garpunya dan terus menatap Sa Ra. 

"Sa Ra..... Kenapa kau melakukan ini?" tanya Kang Joon penasaran. 




Sa Ra pindah ke sofa yang lebih dekat dengan Kang Joon, dengan suara lembutanya ia mengutaraka keinginannya untuk bisa bertemu lagi dengan Kang Joon. Menurut Kang Joon yang diucapkan Sa Ra itu hanya bercanda. 

"Antara seorang pria dan seorang wanita masalah tampaknya selalu datang dan pergi. apakah kau pernah mengalami itu?" ucap Sa Ra 

Kang Joon masih saja terdiam. Sa Ra secara blak-blakan ingin menjadi wanita untuk Kang Joon. 

"Aku pria yang sudah menikah." tegas Kang Joon 

Sa Ra tahu itu, tapi ia tetap ingin bertemu dengan Kang Joon lagi. Terlihat bayangan Geum Ran di depan Kang Joon, sepertinya ia tahu kalau suamianya dulu juga melakukan hal yang sama dengan Chae Yoon dibelakangnya. 

"Meskipun kau wanita rahasiaku tidak apa-apa?" tanya Kang Joon. 

Geum Ran tahu suaminya itu pasti menanyakan hal itu. Sa Ra menjawab itu semua karena ia mencintai Kang Joon. Geum Ran tahu pasti saat itu Chae Yoon juga mengatakan hal yang sama. 

"Kau pengantin baru. Tapi kau sudah goyah. Kau menyebutnya cinta. Sombong sekali.Kau tidak punya hati nurani." umpat Geum Ran kesal 

"Aku mencintaimu." ucap Sa Ra. Kang Joon menatap Sa Ra seperti ingin mencari tahu kesungguhan dari ucapannya. 

"Aku akan menunggu untukmu. Datanglah padaku kapan saja." ucap Sa Ra

Suara hati Geum Ran terdengar kembali, ia akan membalas dengan cara yang sama, rasa sakit yang iar rasakan dan akan membuat keduanya bisa merasakannya juga. Lalu Sa Ra menyuapi buah yang ia bawa, Kang Joon menerimanya dengan sedikit senyuman. 

Saat Kang Joon menunduk Sa Ra memperlihatkan wajah sinisnya tapi saat Kang Joon menatapnya ia memberikan senyuman manisnya. 


Sa Ra yang baru keluar melihat Chae Yoon yang akan masuk ke dalam kantor, Chae Yoon menelp Kang Joon kalau ia datang untuk menemuinya dan menanyakan apakah ponsel hapenya mati. Dengan sengaja Sa Ra menabraknya. Chae Yoon kaget melihat Sa Ra ada di kantor suaminya. 

Keduanya bertemu di depan ruangan yang cukup gelap, Chae Yoon melabrak Sa Ra yang datang  kantor suaminya. Sa Ra memberitahu kalau ia datang untuk memberikan anti virus untuk  Kang Joon. 

"itu hanya alasan. Sebenarnya Aku ingin bertemu Kang Joon" ucap Sa Ra 

Chae Yoon meliha Sa Ra itu masih bertingkah padahal ia sudah menjadi orang ketiga sebelum mereka menikah. Sa Ra merasa yang ia lakukan itu sangat adil, 

"Kau merayu Kang Joon saat dia masih menikah.Ada komentar seperti itu pada papan buletin acara Change. bahwa kau.telah berselingkuh denganya Kenapa aku tidak bisa?" sindir Sa Ra




Sa Ra teringat saat menjadi Geum Ran ia meminta Chae Yoon untuk memutuskan hubungan dengan suaminya. Dia melihat Chae Yoon yang masih muda jadi tidak perlu mendekati suaminya. Saat itu ia mengatakan Kang Joon adalah cinta pertamanya dan sudah menjadi bagian dari hidupnya. 

"Aku memohon saat itu. Kali ini...giliranmu." gumam Sa Ra

"Sebenarnya apa yang kau inginkan?" tanya  Chae Yoon 

"Aku akan membuat kalian bercerai. Dalam tiga minggu. Seperti kau menyingkirkan istri pertamanya." ucap Sa Ra dengan jujur 

Sa Ra menatap Chae Yoon dengan tatapan sinisnya, ia tahu hanya butuh 3 minggu setelah ia mati mereka bisa memberitahu semua orang kalau keduanya selingkuh. Jadi ia memutuskan dalam 3 minggu mereka akan mendapatkan balasanya, ia ingin gigi dibalas dengan gigi, mata dibalas dengan mata. 

"Aku pantas untuk Kang Joon dan lebih baik darimu" ucap Sa Ra mengikuti ucapan Chae Yoon padanya waktu itu. 

Chae Yoon tahu kalau Sa Ra melakukan itu untuk membalas dendam atas nama Geum Ran. Sa Ra memberitahu ia hanya tahu itu secara kebetulan tapi itu semua membuatnya marah. 

"Aku bergabung dengan klub istri pertama dan akhirnya terlibat.Tapi tentu saja alasan terbesar adalah bahwa aku menyukai Kang Joon." tegas Sa Ra 

"apa kau mengejeku ku sekarang?" teriak Chae Yoon 

Sa Ra pura-pura terkejut, tapi ia mengakui kalau ia sedang mengejeknya. Setelah itu ia akan pergi, Chae Yoon menariknya, tapi Sa Ra dengan kekuatannya hanya dengan menghempaskan tangannya bisa membuat Chae Yoon terjatuh. 

"Maaf.....Aku sedikit kasar" ucap Sa Ra sinis lalu ia pergi meninggalkan Chae Yoon yang masih kesakitan. 


Tae Hee sudah dipasang alat mulai dari kepala sampai tangan. Ji Hoon yang duduk disana memberitahu tentang detector kebohongan. Tapi ia kesal karena ia adalah dokter untuk sedot lemak bukan seorang FBI. Seperti biasa Tae Hee mengucapkan "Selalu ada yang pertama kali untuk semua orang." 

Ji Hoon ingin tahu apa sekarang yang akan ia beritahu untuk Tae Hee. 

"Aku menunjukkan respon abnormal menjadi bentuk kehidupan yang aneh Aku harus mencari tahu sebabnya." jelas Tae He 

Ji Hoon menduga Tae Hee itu memiliki seorang wanita, Tae Hee langsung menegaskan kalau ia tak memilikinya. Gambar dilayar monitor memperlihatkan tanda kalau itu bohong. Ponsel Tae Hee berbunyi, Ji Hoon melihat hanya ada nama inisial A J M. 

"Apa kau punya rahasia? Mungkinkah itu Ahjumma?" dugaan Ji Hoon.

Tae Hee menjawab itu tak mungkin, di layar terlihat garis yang tinggi menunjukan ia berbohong. Dengan santai ia mengangkat telp dari Sa Ra dengan loudspeaker. 

"Dokter....Aku terasa panas hari ini.....Mari kita bertemu." ucap Sa Ra 

Ji Hoon mengulangi kata-kata wanita yang menelp kakak angkatnya, ia yakin Tae Hee itu memiliki seorang wanita. Tae Hee berusaha mengelak dan menyuruh Sa Ra untuk cepat pulang. Tiba-tiba terjadi sesuatu yang aneh dari monitor. 

"Diamlah....Tarik napas." perintah Ji Hoon ikut panik. 

Sa Ra mengajak untuk bertemu, Tae Hee mengatakan kalau ia akan menghubunginy dan memintanya untuk segera pulang. Tiba-tiba terlihat dari layar Detector "LIE". Ji Hoon panik karena sepertinya alat itu rusak dan meminta Tae Hee buru-buru melepaskannya. 




Madam Park sedang bersama sekertarisnya di ruangan. 

"Nyonya.....Dong Geul sudah mati. Apa kau benar-benar mencari seseorang yang menyerupai dia? Kau tidak bisa meninggalkan perusahaan untuk orang itu." ucap sekertarisnya. 

"Aku bisa mengulur waktu." kata Madam Park. 

Seketarisna memberitahu kalau ia akan menurunkan Saham Min Hyuk. Apabila ia menjadi CEO maka ia tak akan memiliki lebih dari 50% dan hanya menjadi orang-orang sawah di perusahaan. Menurutnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. 

"Asisten anakku...membuat anakku mabuk dan hamil Min Hyuk. Aku kehilangan semua anakku dalam kecelakaan.Aku membawa mereka ke rumah dengan terpaksa Tapi darah iblis itu tidak berubah." ucap Madam Park dengan kesal. 

Ia rasa sekrtarisnya itu tak akan pernah tahu hal itu, jadi ia terus mendorong Min Hyuk dan asisten anaknya itu untuk maju tapi tetap saja ia memiliki perasan yang buruk dan ia akan memastikan semuanya menjadi aman. 



Saat di depan pintu ruang kerja madam Park telihat ibu Min Hyuk yang menguping pembicaran si nenek Park. Ia seperti ingin membuat rencana yang licik. Min Hyuk berdiri tak jauh darinya, ibunya memberikan anggukan seperti menyetujui rencana mereka. 



Di dalam kamar, Chae Yoon tak terima karena suaminya itu menghindari pembicaraan tentang Sa Ra. Ia menceritakan saat bertemu mereka membicarakan tentang perkumpulan para istri pertama dan bahkan ia mendorongnya. 

Kang Joon menegaskan kembali kalau ia bertemu dengan Sa Ra membicarkan masalah anti virus. Sa Ra mendengarkan dari earphonenya melalu penyadap suara. Kang Joon meminta Chae Yoon untuk menghentikan ucapannya.  

"Jika kau lelah bagaimana seharusnya perasaanku?" teriak Chae Yoon kesal 

Lalu Kang Joon mengambil jaketnya dan akan mencari udara segar diluar, Chae Yoon kesal melihat suaminaya pergi begitu saja. Sa Ra menelaah ucapan Kang Joon yang akan mencari udara segar. 


Sa Ra menuruni tangga sudah berganti pakaian dan bertemu dengan Tae Hee yang baru pulang. Dia menyuruh Tae Hee makan ayam yang sudah ia siapkan karena ia akan mengunakan rencana sebagai wanita simpanan. 

"Suamiku pergi untuk mencari udara segar. Aku akan mendekatinya. Aku akan memberikan rincian setelah aku kembali." ucap Sa Ra langsung buru-buru keluar dari rumah

Tae Hee mengingat ucapan Ji Hoon yang menanyakan apakah ia memiliki seorang wanita. Lalu ia berteriak merasa kalau ia sedang mimpi buruk dan buru-buru menelp Ji Hoon supaya analisi psikologinya bisa di kirim ke pusat secepatnya. 


Kang Joon yang sedang ada ditaman melihat ada syal yang jatuh, ia memanggil orang yang ada di depannya. Ternyata Sa Ra yang sengaja menjatuhkan untuk menarik perhatian Kang Joon. Keduanya duduk bersama, dari depan pohon terlihat Geum Ran yang berdiri. 

"Dia akan menyebutnya nasib atau takdir." ucap Geum Ran 

"Jika kebetulan terus terjadi itu nasib. Jika nasib sudah lebih dalam itu takdir. Makanan yang sebelumnya cocok dengan seleraku." ucap Kang Joon 

Sa Ra tersenyum, hati Geum Ran terdengar kalau ini bukan nasib atau takdir tapi hanya sebuah perselikuhan yang akan membuat sakit orang lain. Keduanya tertawa bersama-sama. 


Sa Ra datang menceritakan tentag suaminya yang selingkuh dan pembunuh itu membicarakan tentang nasib dan takdir. Tae Hee seperti tak konsetrasi karena ia belum tahu tentang perasaan yang sebenarnya, ia mencoba untuk fokus pada balas dendam saja. 

"Tapi...ini karena Gyo Chae Yoon, Aku merasa puas hari ini karena menginjaknya dengan kata-kataku." cerita Sa Ra 

Tae Hee mencoba untuk berkonsetrasi dan tetap pada tujuan awalnya untuk membalas dendam. 



"Ahjumma....Mari kita lanjutkan ke tahap berikutnya tanpa berhenti untuk bernapas." ucap Tae Hee yang berjalan ke miniaturnya tanpa mau melihat wajah Sa Ra. 

Rencana mereka untuk waktunya perang psikologis, dengan membuat gempar diacara resmi Kang Joon. Sa Ra merasa sangat berdebar-debar walaupun hanya mendengar rencana itu. Setelah itu Sa Ra binggung karena dari tadi Tae Hee tak pernah menatapnya. 

Tidak. Aku sedang melihatmu. Ini seperti yang biasa, kan?" ucap Tae Hee yang memberanikan diri menatap Sa Ra.

Sa Ra memberikan senyuman yang lebar. Tae Hee merasa kalau matanya itu membesar dan ia tahu itu adalah lampu hijau seorang pria yang menyukai wanita. Ia buru-buru mengalihkan pandangannya ke meja komputer. Sa Ra mengikutinya dan melihat layar monitor untuk rencana mereka. 

Tae Hee mencoba menghindar seperti setiap ia melihat Sa Ra hatinya berdegup kencang. 

"Fokus fokus. Fokus membalas dendam pada Lee Kang Joon." gumam Tae Hee. 

Sa Ra melihat kurva yang ada di depannya mengajak Tae Hee untuk melakukan semuanya bersama-sama.