1/14/2016

Sinopsis Drama Birth of Beauty Episode 7 Part 2


Sa Ra kembali ke rumah melihat ada note yang ditaruh diatas meja, terlihat gambaran saat Ibu Kang Joon yang digotong keluar rumah bersama kedua anaknya. 

"Kami sakit perut jadi kami menelepon 911" tulis ibu Kang Joon 

Wajah Sa Ra sumringah karena rencananya berhasil, sekarang ia akan memberitahu Chae Yoon kalau kemarin semua keluarga Lee tidur di rumahnya. Ia mengeluarkan kamera dari tasnya karena mereka sudah foto bersama kemarin. 

" Ini belum waktunya. tulisan "Aku tahu kau membunuh Sa Geum Ran." Itu akan segera membuat Lee Kang Joon meledak." jelas Tae Hee menahan Sa Ra 

Dia pikir nanti foto itu bisa jadi pengalih perhatian jadi ia meminta Sa Ra untuk menunggu. Sa Ra mengerti sekarang ia akan memata-matai keluarga Lee dari lantai atas, ia buru-buru belari. Tae Hee berteriak menyuruh Sa Ra untuk melakukan dengan baik. 


Sa Ra berhenti sebelum menaiki tangganya, Tae Hee menjelaskan ia akan merasa nyaman ketika nanti akan meninggalkannya jadi ia ingin SaRa melakukan semaunya dengan baik. Wajah Sa Ra bersedih karena dirinya harus berpisah dengan Tae Hee beberapa hari lagi.

"Karena kita selalu bersama tanpa sadar aku tidak pernah membayangkan bahwa sebaiknya kita berpisah suatu hari nanti. Jika kita terpisah kurasa akan terasa aneh." ungkap Sa Ra dengan wajah sedihnya. 

"Ini aneh bagi kita untuk bersama....Kita tidak cocok sama sekali....Pergilah, awasi mereka" teriak  Tae Hee

Sa Ra akhirnya berlari keatas, sementara Tae Hee terlihat sedih melihat Sa Ra. Sepertinya ia berteriak seperti orang marah untuk menutupi perasaan yang sebenarnya. 



Kang Joon masuk ke dalam kamarnya dan menyalakan lampu kamarnya, matanya langsung melotot kaget melihat tulisan di cermin meja rias Chae Yoon. 

[Aku tahu kau membunuh Sa Geum Ran.]

Ia teringat saat bertemu dengan Chae Yoon saat bertemu di rumah sakit.  "Aku punya pemikiranku sendiri. Lalu ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu."  Kang Joo mengeluarkan ponselnya dan menyuruh Chae Yoon untuk pulang segara. 


Di kamar, Sa Ra sudah menyalakan speaker untuk mendengarkan percakapan mereka dan mengunakan teropongnya. Terdengar teriakan Chae Yoon yang meminta Kang Joon untuk melepaskannya. 

Chae Yoon mengumpat Kang Joon itu sudah gila, tapi Kang Joon merasa Chae Yoon yang gila. Ia menyuruh Chae Yoon melihat tulisan yang ada di meja riasnya. Chae Yoon membaca perlahan-lahan dengan wajah kaget. 

"hanya karena sedikit pertengkaran kau berani mengancamku?" teriak Kang Joon 

"Apa ini masuk akal? Mana mungkin aku menulis ini? Aku juga terlibat dengan kematiannya." ucap Chae Yoon

Sa Ra menurunkan teropongnya, ia tak percaya kalau Chae Yoon selama ini juga tahu kalau Kang Joon itu telah sengaja untuk membunuh dirinya. 



" Terlibat ...dengan kematianku?" ucap Sa Ra tak percaya 

Terdengar suara Chae Yoon yang menceritakan saat kejadian. "Ketika mobilnya masuk ke laut, Aku juga ada di sana. Aku melihatnya mati."  Sa Ra berdiri tak percaya Chae Yoon ikut terlibat. 

"Jika aku menelepon paramedis Sa Geum Ran akan hidup. Jika kau melakukan pembunuhan aku membantu terjadinya pembunuhan. Kau pikir aku meninggalkan itu?"ucap Chae Yoon 

"Kau mengancam akan menunjukkan sesuatu!" teriak Kang Joon 

Chae Yoon mengutarakan yang ingin ia bicarakan adalah tentang perpisahan dengan Kang Joon. Di pikiran Sa Ra seperti melihat Chae Yoon yang melihat mobilnya tenggelam di laut saat itu. Tangan Sa Ra mengepal sangat keras sekali. 

"Bagaimana bisa kau mencurigaiku?  Kurasa kau pasti seorang psiko." ucap Chae Yoon dengan penuh amarah. 


Chae Yoon sekarang tahu sikap suaminya  jadi ia tak heran Kang Joon itu membunuh istrinya sendiri. Kang Joon memberikan tamparan pada Chae Yoon sampai istrinya itu terjatuh di tempat tidur. Wajahnya seperti sudah mulai tumbuh kebencian. 

Sa Ra tak percaya Chae Yoon juga terlibat, matanya mulai berkaca-kaca. Sementara di dalam kamar Chae Yoon melempar bantal ke arah Kang Joon dan Kang Joon menahan amarahnya dengan mengepalkan kangannya. 

"Tidak akan ada hari lagi, aku ingin bersamamu." ungkap Chae Yoon yang sudah menangis. 


Tae Hee masuk ke dalam rumah memanggil Sa Ra, ditangannya sudah ada koper. 

"Aku membawa paket untuk Lee Kang Joon." teriak Tae Hee tapi tidak terdengar suara Sa Ra. Dia pikir Sa Ra sedang ada di dalam kamar, ia pun menaiki tangga. 

Sementara Sa Ra mengulang kembali rekaman suaranya, Tae Hee datang dengan wajah tersenyum. Sa Ra melihat dan mengingat saat membicarakan tentang Chae Yoon pada Tae Hee. 

"Aku selalu ...menempatkan kebahagiaan Chae Yun lebih dulu.Aku tidak bisa membiarkan Chae Yun hidup dengan seorang pembunuh. Aku harus menyelamatkannya." ucap Tae Hee saat itu

Sa Ra langsung menjatuhkan alat untuk mendengar rekaman suara ke lantai, Tae Hee panik dan binggung kenapa Sa Ra tiba-tiba merusaknya. Sa Ra berbohong kalau itu hadiah yang pertama dan terakhir untuk Tae Hee lalu ia keluar dari kamar. 

Tae Hee binggung melihat peralatan untuk mendengar rekaman suara itu sudah rusak berantakan di lantai.


Ji Hoon membuka pintu rumahnya, Chae Yoon masuk ke dalam rumah dengan membaca koper. Saat duduk di sofa air matanya tumpah dan terus menangis. Ji Hoon binggung kenapa adiknya datang dan langsung menangis. 

Beberapa saat kemudian, Ji Hoon menelp Tae Hee memberitahu Chae Yoon yang datang kerumahnya. Tae Hee yang sedang memisah-misahkan foto tampak kaget, ditambah Ji Hoon membicarakan niat Chae Yoon untuk berpisah. 

"Chae Yoon sedang mengalami masa sulit. Kau bisa datang? Dia itu bergantung padamu" ucap Ji Hoon sedih melihat adiknya itu terus menangis. Tae Hee akhirnya mengiyakan, tapi wajahnya tak terlihat khawatir. 


Tae Hee teringat saat ia masuk kamar, Sa Ra langsung menjatuhkan alat perekam dan mengatakan itu sebagai hari pertama dan terakhir untuknya. Lalu Sa Ra datang membawa pulpen yang di minta olehnya. Tae Hee memberikan setumpuk kertas supaya Sa Ra bisa menuliskan surat untuk suaminya. 

"Kirim surat ini untuknya dan biarkan dia tahu bahwa kau masih hidup." perintah Tae Hee 

Ia memperlihatkan rel kereta dan menjalankannya, mereka akan melewati langkah ke tiga dengan langsung pindah ke tahap untuk menganggu mental Kang Joon. 

Sa Ra melihat bendera tertulis "Menghancurkan mental", seperti kurang begitu yakin Tae Hee memberikan anggukan kepalanya seperti memberi keyakinan. 

"Mari kita mendapatkan pengakuan dari kehancuran mentalnya." tegas Tae Hee. 



Tae Hee pergi masuk ke dalam kamar Sa Ra, ia mencari - cari dari alat perekam yang sudah berserakan. Ia menemukan micro SD dan berpikir apa sebenarnya yang disembunyikan oleh Sa Ra. Dia mulai memasukan ke dalam laptop dan mencoba mendengar rekaman permbicaraan Chae Yoon dan Kang Joon. 

"Setelah sedikit pertengkaran saja kau berani mengancamku?" teriak Kang Joon. 

"Apa ini masuk akal? Mana mungkin aku menulis ini? Aku juga terlibat dengan kematiannya. Ketika mobilnya masuk ke laut Aku juga ada di sana.Aku melihatnya mati. Jika aku menelepon paramedis Sa Geum Ran akan hidup. Jika kau melakukan pembunuhan Aku membantu terjadinya pembunuhan." ucap Chae Yoon

Wajah Tae Hee terlihat tegang, ia tak percaya ternyata selama ini Chae Yoon itu sudah tahu kalau Kang Joon yang sengaja membunuh Geum Ran. Matanya sedikit berkaca-kaca tak percaya yang baru saja ia dengar. 

Sa Ra mulai menuliskan surat untuk suaminya, tapi ia dalam hatinya berkata kalau Tae Hee tak boleh mengetahui semua yang ia dengar tadi. 

"Jika kau mengetahui tentang Gyo Chae Yoon itu akan ..... terlalu sulit bagimu." gumamnya dalam hati. Sa Ra menatap lurus kedepan seperti ada kekhawatirn dalam dirinya. 

Tae Hee menutup laptopnya, ia mengingat kejadian saat Sa Ra menjatuhkan alat perekam dengan memberikan alasan kalau itu hadiah untuknya padahal itu untuk menutupi semuanya dari dirinya. Lalu ia teringat dengan ucapan Sa Ra di meja makan. 

"Bila kau mengetahui orang yang kau cintai adalah iblis. Aku tahu ...betapa menyakitkannya. Aku tidak ingin kau mengetahui rasa sakit itu. Itu hal yang sangat sulit." ucap Sa Ra saat itu. 

Keduanya berada di ruangan berbeda, tapi Sa Ra menatap keatas sementara Tae Hee melihat kebawah seperti keduanya mulai saling mengkhawatirkan masing-masing. 


Pagi harinya, Kang Joon duduk sendirian di depan meja di kamarnya. Ia berpikir lalu menatap tulisan yang masih ada di cermin, lalu teringat kembali saat di ruangan kerjanya ada video Geum Ran di seluruh TV di dalam ruangannya. 

"Siapa dia ? Siapa yang melakukannya?" ucap Tae Hee dengan wajah penuh amarah. 

Matanya menatap tulisan  [Aku tahu kau membunuh Sa Geum Ran.] yang masih ada di cermin. 


Ayah Kang Joon mempersiapkan makanan untuk para tuna wisma, tapi pikirannya kembali teringat saat Jin Young membicarakan perselingkuhan Kang Joon. Ia terlihat ketakutan kalau ibu Geum Ran tahu kalau suami anaknya itu telah selingkuh. 

Lalu Chae Yoon memberitahu kalau ibu Geum Ran datang kerumah tapi di siram oleh ibu Kang Joon. Ayah Kang Joon mengeluarkan ponselnya menelp besannya

"Ini ayah Kang Joon. Bisakah...kita bertemu?" 


Sebuah poster besar dibawa oleh Ibu Geum Ran. Ayah Kang Joon membaca tulisan  [Ungkap kebenaran kematian tidak adil putriku.]. Ia tak begitu yakin kalau ada keanehan dalam kematian mantan mantunya itu. 

" Pagi di hari kematiannya dia pergi ke OB-GYN karena ingin hamil. Bagaimana bisa dia bunuh diri? Pada saat Kang Joon sudah memiliki wanita lain, Ini aneh." cerita ibu Geum Ran 

Ibu Geum Ran sangat mengenal ayah Kang Joon karena berasal dari kampung halaman yang sama. Dia memohon untuk bisa membantu mengungkap semuanya. Ayah Kang Joon menghela nafas panjang, seperti tak percaya dengan kejadian yang disembunyikan oleh istri dan anak-anaknya. 



Seketaris Kang Joon memberikan surat untuknya. Kang Joon menanyakan siapa yang mengirimkan surat untuknya. Dengan santai Sek. memberitahu surat itu dari Sa Geum Ran.  Kang Joon terlihat sedikit kaget mendengar nama Geum Ran ia menyuruh sek. untuk keluar. 

Ia melihat nama Sa Geum Ran yang tertulis dari kolom pengirim, lalu ia membuka amplop coklat dengan pisau lipat dan membacanya. 

"Sayang....Sudah cukup lama, Selamat atas pernikahanmu.Aku datang ke pesta pernikahanmu untuk melihatmu dan pengantin wanitamu. Kau dan Gyo Chae Yoon terlihat sangat bahagia. Aku akan segera bertemu denganmu, Sayang."  tulis Sa Ra 

Mata Kang Joon terlihat marah dan berpikir siapa yang berani mengirimkan surat dan mengancam padanya. 



Ibu Geum Ran sedang berjalan pulang dengan lunglai, tiba-tiba Kang Joon datang dan langsung mendorongnya ke tembok. Kang Joon menuduh Ibu Geum Ran yang berani mengancamnya. Ibu Geum Ran binggung kenapa mataKang Joon seperti ini. 

Mata Kang Joon terlihat penuh amarah dan sangat licik. Ibu Geum Ran binggung apa yang dimaksud oleh Kang Joon dengan mengancamnya. 

"Apa kau tidak takut pada langit? Geum Ran yang sudah meninggal sedang mengawasi!" ucap ibu Geum Ran. 

"Geum Ran sedang mengawasi?" balas Kang Joon sambil melepaskan tanganya. 

Kyung Joo yang sedang membuang sampah melihat samar-samar ibu Geum Ran, Ia memamggilnya sambil berjalan perlahan. Kang Joon langsung pergi menuruni jalanan. 


Dalam kegelapan, Kang Joon memperlihatkan foto Shim Yeo Ok,  ibu dari Geum Ran. Si pria anak buah Kang Joon binggung karena ia diminta untuk memasukan wanita itu ke rumah sakit jiwa. 

"Putri tunggalnya meninggal dan dia mulai gila. Ini harus dirahasiakan karena ada saat yang penting bagi perusahaan." ucap Kang Joon

Ia juga memperlihatkan kertas pendaftaran rumah sakit jiwa dan memberitahu kalau hanya dia lah satu-satunya keluarga sebagai anak menantunya jadi mereka bisa memasukan itu dengan cara itu. Si anak buah mengerti, mereka segera pergi.  Kang Joon menatap tajam, mata licik dan kejamnnya kembali terlihat. 


Pagi harinya, Sa Ra mendengarkan kembali rekaman Chae Yoon yang berbicara dengan Kang Joon. 

"Ketika mobilnya masuk ke laut, Aku juga ada di sana. Aku melihatnya mati.Jika aku menelepon paramedis Sa Geum Ran akan hidup." 

Sa Ra mengambil kameranya, ia melihat foto bersama keluarga Lee saat menginap dirumahnya. Chae Yoon yang sedang duduk di sofa melihat pesan yang dikirim Sa Ra. 

 "Ini Sara. Untuk mengenang tidur semalam di rumahku, kami mengambil gambar." tulis Sa Ra 

Terlihat gambar flash back saat, Sa Ra beserta Kang Joon dan keluarganya berfoto bersama. Chae Yoon berteriak kesal, sampai-sampai Ji Hoon keluar dari kamar dan binggung.  Chae Yoon masuk ke dalam ruangan buku, ia menelp manager Jung untuk menolong karena seseorang  perlu di hukum. 


Ibu Geum Ran keluar dari rumah dengan posternya, ia tak sadar ada seorang pria yang mengikuti dari belakang. Setelah keadaan aman, anak buah Kang Joon langsung menyekap mulut ibu Geum Ran dan menariknya masuk ke dalam mobil. 

Poster protes ibu Geum Ran dibuang begitu saja keluar dan mobil yang membawanya langsung melaju pergi. 



Sa Ra sedang menyiapkan masakan di rumah, setelah semua selesai ia memanggil Tae Hee lalu keduanya duduk di meja makan bersama. Tae Hee binggung dengan makanan yang di persiapkan Sa Ra adalah baik untuk jantungnya.  

"Itu bagus untuk hatimu. Jamur rebus.Almond dan kenari, ikan tumis.Beras merah.Ikan dan tomat yang dikukus. Telur rebus, makarel goreng dan juga tauco. " jelas Sa Ra 

"hatiku ...apakah akan sakit lagi? Apa ada sesuatu yang kau rahasiakan dariku?" tanya Tae Hee penuh curiga. 

Sa Ra langsung mengelengkan kepalanya, ia merasa mereka berdua sudah melalui begitu banyak peristiwa yang mengejutkan selama ini. Tae Hee membenarkan, ia melihat yang lebih penting itu Sa Ra karena hatinya itu harus terhenti karena banyak hal yang dilakuan setiap hari. 

Wajah Tae Hee memperlihatkan kalau sebenarnya sudah tahu Sa Ra untuk menyembunyikan keterlibatan Chae Yoon dalam pembunuhan dirinya. 


Sa Ra mencoba tersenyum, ia memberitahu dirinya memang sengaja memasak makanan itu untuk pencegahan sakit hati, jadi meminta Tae Hee untuk memakannya saja. 

"Besok adalah pembukaan restoran....Aku akan bersih-bersih." ucap Sa Ra 

Tidak lupa ia juga memberikan coklat sebagai makanan penutupnya. Ia pergi ke berjalan ke arah kamarnya, matanya sempat melirik Tae Hee Begitu juga Tae Hee, Sa Ra akhirnya memilih lebih dulu menaiki tangga masuk ke dalam kamarnya. 

Tae Hee tertunduk lesu, ia seperti kasihan pada Sa Ra yang menyembunyikan semuanya darinya supaya tak sakit hati, ditambah ia juga masak makan yang bisa membuat hatinya lebih nyaman. 



Dua pelajar yang menguploud video Sa Ra kaget karena video mereka di lihat hampir 1 juta kali, keduanya menjerit tak percaya 

Seorang wanita juga memperlihatkan video Sa Ra pada produsernya, "Lahirnya si cantik tukang makan." judul video yang membuat mata tak percaya karena wanita secantik Sa Ra bisa makan Kimbap, toppoki dan sosis 

"Netizen merespon baik dengan  video ini. Tanggapan sudah meledak dalam beberapa hari." ucap wanita itu 

"Dia cantik." ucap Sang produser yang melonggo melihat video Sa Ra.



"Pemimpin nasional siaran hiburan dan industri restoran Winner Group sedang diselidiki oleh jaksa karena menyembunyikan pencairan dana dengan nominal jutaan. Ini sangat mengejutkan untuk negara." ucap pembaca berita 

Ibu Min Hyuk yang meminum teh dalam ruangan anaknya merasakan aroma tehnya sangat nikmat. Min Hyuk tersenyum licik menonton berita bersama ibunya dengan judul  [Penyelidikan dana Winner Group]. Pembaca berita juga membawa nama Madam Park dalam kasus itu. 

"Apa itu bagus?" tanya Min Hyuk pada ibunya. 

"Mulai sekarang yang harus kita lakukan adalah menikmati." ucap ibunya dengan wajah licik. 



Madam Park menonton berita yang di laporkan oleh Reporter Han yang sedang berada di depan kantor kejakasaan.

" Jaksa saat ini sedang menyelidiki Presdir Winner Group Park Man Duk dan apakah dia terlibat langsung dengan pencairan dana. Park Man Duk memegang sebagian besar saham di Winner Group." Dia mengelola langsung yang berhubungan dengan  sosial budaya di  Winner Group." 

Wajah nenek terlihat menahan amarahnya di rumahnya sendiri. 

Kembali ke ruangan Min Hyuk 

Ibu Min Hyuk melihat headline berita [Park Man Duk sedang diselidiki dalam pencairan dana Winner Group.]

"Orang macam apa Park Man Duk? Dia adalah orang tertua di Winner Group. Dia adalah ibu dari mendiang Presdir Winner Group Han. Beliau ada dibelakang layar karena ia tak terlihat langsung dalam manajemen grup"

Ji Sook berdiri dari tempat duduknya, akan pergi meninggalkan ruangan anaknya. Min Hyuk menyuruh pegawainya untuk membawa ibunya ke rumah peristirahatan karena beberapa hari ini pihak kejaksaan akan memanggil nenek secara paksa. Jadi meminta ibunya bisa menghindari saat-saat itu. 

"Meskipun aku ingin melihat wanita tua itu diseret dengan mataku sendiri itu terlalu buruk, jadi aku tidak bisa." komentar Ji Sook dengan sinis 

Ia keluar di temani oleh pegawai anaknya, Min Hyuk duduk kembali dan ingin mematikan TVnya, tapi matanya sedikit kaget menonton berita selanjutanya. 


"Internet sedang ramai dengan video "Lahirnya si cantik tukang makan." Video dengan judul yang menjalar seperti api dalam hitungan detik. Kecantikannya kontras dengan makannya yang berlimpah. Kecantikan tanpa lemak di tubuhnya" 

Min Hyuk membuka matanya lebar-lebar lalu ia menyuruh pegawainya untuk  masuk ke dalam. Wajahnya tersenyum, ia menunjuk ke televisi kalau wanita yang ada di TV itu yang selama ini ia cara. 


Sa Ra sedang mencoba membuat masakan di restoran, ia mengeluarkan satu menu yang sudah selesai ia buat. Ia mencoba satu spspaghettiang baru selesai ia buat, ia rasa spaghetti buatannya sudah enak. Ia melihat menu di tangannya. 

"Tujuh jenis spaghetti. Lima di antaranya sempurna. Sekarang Aku hanya perlu menguji dua lagi." ucap Sa Ra 

Terlihat menu spaghetti ciptaan Sa Ra yang sudah ia buat untuk menu di restoran. 

Di luar terlihat Chae Yoon dan manager Jung. 

Manager Jung menyakinan apakah benar restoran yang ada di depan mereka adalah restoran yang di maksud oleh Chae Yoon. 

" Aku tahu karena saudara iparku bekerja di sini. Besok adalah pembukaannya. jadi Dia mungkin di sini." ucap Chae Yoon dengan penuh dendam di wajahnya. 


Sa Ra sedang membersihkan meja yang ada di dapurnya, Chae Yoon datang dengan manager Jung, ia memperlihatkan foto yang dikirim Sa Ra itu sangat kekanak-kanakan jadi ia datang untuk memperingatinya secara kekanak-kanakan. Sa Ra melihat manager Jung dan tiga pria di belakangnya. 

" Dasar Pengecut. Kau takut untuk datang sendirian. Jadi Kau hanya bisa melakukan sesuatu untukku dengan manajer mu." sindir Sa Ra 

" Beraninya kau? Kaulah yang menyiksa Gyo Chae Yoon, kan?" ucap Manager Jung melangkah maju ke depan Sa Ra

Dengan mata melotot Sa Ra membenarkan ucapannya, ia membuka celemek yang ada di badannya. Ia sudah mempersiapkan posisi kuda-kuda dan siap untuk bertanding. Manager Jung merasa Sa Ra sudah memancingnya lebih dulu. 

"Julukanku saat SMA adalah King Kong.  Aku bukan wanita. Aku King Kong. Mari kita berperang! Cobalah kalau berani!" ungkap Sa Ra. 

Manager Jung maju lebih dulu, tapi Sa Ra bisa memberikan jurus yudhonya untuk membuat tangannya kesakitan. Pria yang dibelakang juga maju dan mengancam kalau ia tak akan luluh dengan kecantikannya. Sa Ra juga bisa melawannya dengan mudah. 

Dua pria lagi memegang Sa Ra, saat itu Tae Hee datang dan berteriak menyuruh keduanya untuk melepaskannya. Dia sedikit melompat tinggi dan menendang pria yang memegang Sa Ra. Chae Yoon kaget melihat kedatangan Tae Hee untuk melawannya

Sa Ra memberikan dirigen untuk membersihkan lantai pada Tae Hee, sementara dirinya melawan salah satu pria dengan pengepel lantai. Chae Yoon tak percaya kalau Kakak angkatnya itu membela Sa Ra. Dengan posisi kuda-kuda keduanya bisa melumpuhkan orang-orang yang dibawa Chae Yoon. 

Chae Yoon tak percaya melihat orang-orang yang ia dia bawa jatuh karena kesakitan. Sa Ra dan Tae Hee tertawa karena bahagia. 


Chae Yoon keluar dari restoran sambil menelp Ji Hoon ia meminta untuk bertemu karena ada sesuatu yang ingin ia tanyakan. , matanya menatap tajam ke arah restoran. 

Flash Back 

Chae Yoon menarik Tae Hee keluar dari restoran, Sa Ra mengikutinya dan melihat dari depan pintu. 

" Apa yang terjadi? Apa kau mengenalnya?" tanya Chae Yoon binggung 

"Aku sudah memberitahumu.Ini restoranku. Wanita itu chef di sini." jelas Tae Hee 

Lalu Chae Yoon menanyakan kapan dan bagaimana mereka bisa bertemu. Tae Hee menjelaskan saat Chae Yoon membuat pertemuan keluarga. Sa Ra akhirnya memilih masuk ke dalam restoran lebih dulu. Chae Yoon tak percaya karena dengan kejadian itu mereka bisa berkerja sama. 

 "Itu terjadi begitu saja. Mari kita bicara lain kali." jelas Tae Hee sambil melepaskan tangan Chae Yoon yang memegang lengannya. 

Tae Hee kembali masuk ke dalam restoran, sementara Chae Yoon tak percaya kakak angkatnya yang selama ini menyanginya bersikap acuh padanya. 



Ji Hoon dan Chae Yoon bertemu di dunkin donuts. 

"Tae-hee oppa. Dia sudah punya seorang wanita? Kapan? Apa baru-baru ini?" tanya Chae Yoon penasaran 

"Ya kurasa begitu. Dia melakukan analisis emosinya beberapa waktu lalu. Aku juga mendengar dia berbicara
di telepon dengannya."cerita Ji Hoon 

Chae Yoon langsung menanyakan apakah namanya itu adalah Sa Ra, Ji Hoon pikir bukan karena yang ia lihat di ponsel Tae Hee dengan inisial A.J.M yang ia duga selama ini adalah Ahjumma. Tapi ia tak yakin karena tak mungkin Tae Hee berhubungan dengan seorang Ahjumma. 

"Bagaimanapun juga kau sebaiknya kembalilah ke mertuamu sekarang. Ini tidak baik memperpanjang perpisahan mu" saran Ji Hoon 

Wajah Chae Yoon terlihat masih tak percaya kalau Tae Hee sudah memiliki wanita yang dekat dengannya, tapi ia binggung kalau wanita itu bukan Sa Ra. 


Tae Hee sedang mengetik di depan laptopnya, ia mengumpat pada Kang Joon yang brengsek dan ia sekarang akan menyerangnya melalui email, dia mengeluh kesakitan pada tangannya. Sa Ra datang membawakan kotak P3k. 

"Apa tangan mu sakit?" tanya Sa Ra sambil mengeluarkan plester penghilang rasa sakit. 

"Tidak sakit. Biasanya aku menggunakan satu lengan. Aku menggunakan kedua lengan sehingga ototku terkejut di lengan yang ini. " jelas Tae Hee beralibi. 

Sa Ra tersenyum, seperti ia tahu Tae Hee itu hanya memberikan alasan saja padanya. Ia menempelkan plester di tangan Tae Hee. Lalu Tae hee membicarakan sesuatu yang sudah berlalu, ia heran dengan keberanian Sa Ra yang melawan pria dengan sebanyak itu tadi. 

"Aku tahu kau kuat tetapi kau akan terluka jika seperti itu. Berhati-hatilah!" perintah Tae Hee yang terlihat sedikit khawatir. 

"Bagaimana denganmu, Dokter? Kau bisa saja terluka Apa kau ingin menunjukkannya kekuatanmu pada Gyo Chae Yoon?" ucap Sa Ra sedikit mengoda. 

Tae Hee sedikit kesal, ia melakukan itu bukan untuk memperlihatkan pada Chae Yoon tapi dia mencoba untuk menyelamatkan Sa Ra. Dia pikir Sa Ra itu tak tahu apapun dan sudah menghancurkan segalanya. Sa Ra tersenyum mendengar ucapan Tae Hee. 


"Tapi Dokter, mengapa kau baik padaku? Kau membelikan aku makanan dan kopi, kau juga mendesak aku untuk menangkap suami ku, Hari ini kau menyelamatkanku di depanChae Yoon Kenapa kau melakukannya? Mungkinkah kau menyukaiku? " tanya Sa Ra

Tae Hee terlihat gugup, tapi ia memberanikan diri melihat Sa Ra. Menurutnya Sa Ra itu sedang berkhayal dan itu terlihat seperti hanya obsesi saja. 

"Televisi masalahnya. Banyak acara pria single yang suka ahjumma .Jadi, ahjumma lupa kenyataan itu" tegas Tae Hee. 

Wajah Sa Ra terlihat sedikit bersedih, tiba-tiba Tae Hee berteriak menyuruh Sa Ra untuk berhenti menonton TV dan meminta Sa Ra untuk menjadi wanita dengan otak yang seksi. Lalu dengan wajah meremehkannya, ia tak akan mungkin suka dengan seorang ahjumma seperti Sa Ra. 


Sa Ra mencoba untuk tersenyum, sementara Tae Hee memalingkan wajahnya menutup semua kebohongannya. Tak sengaja Sa Ra melihat di layar laptop tentang hasil penilaian psikologi. Tae Hee binggung, lalu ia kaget karena Sa Ra membaca dari laptopnya. 

"Han Tae Hee jatuh cinta pada Sara.... " Sa Ra membaca tulisan dengan mata melotot 

"kau jatuh cinta pada Sara?" teriak Sa Ra tak percaya, Tae Hee terlihat kebingungan karena file itu di baca oleh Sa Ra 

Keduanya langsung bertatapan dengan wajah kaget dan tak percaya mengetahui kenyataan kalau Tae Hee itu menyukai Sa Ra. 

Bersambung ke Episode 8 

Komentar 

Makin seru aja ini Drama..... Ajang balas dendam yang akhirnya jadi saling jatuh cinta. Gemes liat si Kang Joon sama Min Hyuk yang jahatnya ga ketuluangan. Penasaran nih liat adegan romantis Sa Ra sama Tae Hee. hihihihi... 

Si Kang Joon cepet-cepet masuk penjara aja deh, sama ibu dan dua adiknya yang meremehkan Geum Ran banget padahal si Geum Ran udah baik banget sama keluarga Lee. Semoga ayah Kang Joon bisa mendapatkan bukti dan bisa membantu ibu Geum Ran.