12/02/2015

Cansu & Hazal Season 2 Episode 87 ANTV


Sinopsis Cansu Hazal Season 2 Episode 87 ANTV

Episode ini dibuka dengan Dilara yang baru saja tiba di rumahnya. Bersamaan dengan itu, Gulseren mengajak Cihan membawa Hazal pergi keluar. Gulseren berkata Hazal bosan karena terkurung terus di rumah. Cihan setuju. Tepat saat itu, Dilara masuk ke rumah. Cihan dan Gulseren terkejut dengan kepulangan Dilara. Begitu pun Dilara, ia terkejut melihat Gulseren ada di rumahnya.

Sementara itu di dermaga, Hazal menyuruh perawatnya memutar kursi rodanya karena ia merasa terkena sinar matahari. Perawat pun memutar kursi roda Hazal dan tak lupa mengunci kursi roda Hazal. Hazal lalu menyuruh perawatnya mengambil kacamatanya.

Dilara dan Cihan berdebat.. Cihan berkata Gulseren ada di rumah mereka karena permintaan Hazal. Tapi Dilara terus saja marah. Dilara yakin Cihan dan Gulseren sama2 senang karena bisa bersama. Dilara lantas mengusir Gulseren. Gulseren yang kesal hendak pergi namun Cihan menahannya. Dilara pun semakin marah. Cihan kekeuh tidak ingin Gulseren pergi, Akhirnya, Dilara yang pergi. Gulseren mengejar Dilara. Namun lagi2 Cihan menahan Gulseren. Cihan dan Gulseren lalu saling bertatapan. Tepat saat itu, mereka mendengar teriakan Hazal minta tolong. Saat hendak masuk ke dalam, mobil Dilara meledak. Cihan dan Gulseren sama2 terkejut melihatnya.

Gulseren masuk ke rumah, sedang Cihan menuju ke atas. Cihan menanyakan Dilara pada Hazmy. Cansu yang hendak masuk ke kamarnya mendengar teriakan Hazal. Cansu pun segera berlari ke jendela. Betapa kagetnya Cansu melihat Hazal yang megap2 di lautan. Cansu pun langsung berlari keluar. Sementara Gulseren terkejut melihat Hazal di laut. Tanpa pikir panjang, Gulseren melompat ke laut untuk menolong Hazal. Cansu pergi ke Cihan. Ia memberitahu Cihan ttg Hazal yang jatuh ke laut. Cihan pun langsung melompat ke laut untuk menolong Hazal. Hazal terus meronta2, namun tak berapa lama kemudian Hazal sudah tak bergerak. Cihan dan Gulseren akhirnya berhasil menemukan Hazal.

Hazal tak sadarkan diri. Cihan, Gulseren dan Cansu sangat cemas melihat Hazal. Cihan mencoba menyadarkan Hazal dengan menekan2 dadanya. Dan Gulseren memberikan CPR pada Hazal. Beberapa menit kemudian, Hazal bereaksi. Cansu, Cihan dan Gulseren pun menarik napas lega. Petugas medis pun datang. Hazal langsung digotong menuju ambulance.Sementara di depan rumah Gurpinar, sudah terpasang garis polisi. Orang2 berkerumun melihat yang terjadi.

Dilara ada di kafe. Ia berbincang dengan Solmaz. Di tengah2 pembicaraan, Dilara ditelpon Hazmy. Dilara pun kaget mengetahui yang terjadi di rumahnya dari Hazmy. Dilara panik dan menanyakan Cihan. Hazmy memberitahu Cihan baik2 saja. Usai bicara dengan Hazmy, Dilara langsung pulang. Solmaz ingin mengejar Dilara, namun tak jadi lantaran ingat Alper yg memasang bom itu.

Di jalan, Dilara mencoba menelpon Cihan, namun tidak diangkat. Ponsel Cihan saat itu tertinggal di ruang baca. Dilara pun semakin cemas. Dilara lantas menyuruh sopirnya agar menyetir dengan cepat. Dilara kemudian menelpon Cansu. Dilara kaget saat Cansu bilang ttg Hazal.

Sementara Ozan masih meringkuk di sel.

Nuray sedang berdebat dengan Keriman. Di tengah perdebatan, telepon rumah berbunyi. Keriman menangis saat tahu yang terjadi dengan Ozkan. Keriman pun langsung pergi dari rumah.

Hazal sudah dibawa pulang ke rumah. Cihan menggendong Hazal masuk ke rumah. Para wartawan berkumpul di depan rumah Cihan. Cansu menyapa Hazal dengan ramah. Namun Hazal membalas sapaan Cansu dengan jutek. Gulseren pun langsung membawa Hazal ke kamar. Di kamar, Cansu mencoba bersikap ramah pada Hazal namun lagi2 Hazal bersikap jutek pada Cansu. Cansu pun akhirnya keluar dari kamar Hazal. Cihan ikut keluar. Diluar, Cihan memarahi perawat Hazal.

Keriman tiba di rumah sakit.. Ia menangis dan memeluk Engin. Namun begitu Engin mengatakan sesuatu ttg keadaan Ozkan, Keriman semakin cemas.

Cansu membawakan pakaian ganti untuk Gulseren. Sementara Gulseren mengganti bajunya, Cansu menemani Hazal. Cansu ingin berbicara pada Hazal namun belum sempat Cansu bicara, Hazal sudah bicara duluan dengan nada ketus. Cansu pun langsung kecewa dgn kata2 Hazal. Tak lama kemudian, Gulseren datang. Gulseren langsung mengelus dan mencium Hazal. Cansu yang melihat itu pun kecewa.

Cansu masuk ke kamarnya dengan wajah kecewa dan sedih.

Dilara masih terjebak kemacetan. Dilara akhirnya bisa bicara dengan Cihan. Dilara lega setelah Cihan memberitahu keadaan di rumah sudah membaik. Usai bicara dengan Dilara, Cihan langsung ke ruang bacanya menemui petugas kepolisian. Sementara Dilara akhirnya turun dari mobilnya dan pulang dengan taksi.

Sedangkan Rahmi sedang bermain judi dengan teman2nya.

Gulseren sedang mengusap2 kaki Hazal. Saat teringat Hazal yang tercebur ke laut, Gulseren menangis. Hazal sedih melihat Gulseren. Gulseren kemudian mengatakan sesuatu pada Hazal. Setelah itu mereka berpelukan. Sementara di kamarnya, Cansu menangis. Emine lah satu2nya org yg menghibur Cansu.

Gulseren kembali mencium kaki Hazal. Air mata Gulseren jatuh mengenai kaki Hazal. Tiba2 saja, kaki Hazal bisa digerakkan. Hazal terkejut melihatnya. Namun sepertinya Hazal berusaha menyembunyikan hal itu dari Gulseren. Terbukti saat Gulseren mau menyentuh kaki Hazal, Hazal melarangnya. Gulseren kemudian keluar dari kamar Hazal. Begitu Gulseren keluar, Hazal mencoba menyentuh kakinya dengan sebuah pulpen. Hazal menusuk2 kakinya dengan pulpen tersebut. Ia menarik napas lega karena mulai bisa merasakan kakinya.

Di luar, Gulseren gemetaran. Ia histeris begitu teringat Hazal yang tercebur ke laut. Cansu datang dan menyelimuti Gulseren. Cansu juga memeluk Gulseren. Gulseren terus menangis teringat hal itu. Sementara Cihan di ruangannya sedang melihat video CCTV pelaku peledakan mobilnya namun sayangnya si pelaku menyemprotkan cat ke kamera CCTV sebelum melakukan aksinya.

Cansu masih mencoba menenangkan Gulseren. Tak lama, Cihan datang. Cansu langsung pergi begitu Cihan datang. Gulseren menangis. Cihan mencoba menenangkan Gulseren. Tepat saat itu Dilara pulang. Dilara masuk ke rumahnya dengan wajah cemas. Sementara di dalam, Cihan menatap Gulseren dengan lembut. Mereka juga saling berpegangan tangan.  Dilara pun datang dan terkejut melihat Cihan dan Gulseren saling berpegangan tangan. Gulseren terkejut melihat kedatangan Dilara. Cihan pun langsung melepaskan Gulseren. Cansu datang membawakan air minum untuk Gulseren. Dilara marah dan langsung pergi. Cihan menyusul Dilara. Cihan menjelaskan semuanya pada Dilara tapi Dilara tetap marah pada Cihan. Dilara lalu pergi ke kamar Hazal. Cihan menyusul Dilara. Hazal mengatakan sesuatu pada Dilara sambil menangis. Dilara pun menenangkan Hazal. BACA SELANJUTNYA DI || SINOPSIS Cansu & Hazal Season 2 Episode 88 ANTV